KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU
Sub
Tema 1 : KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU
Kompetensi
Dasar KI 1 dan KI 2
1.1
Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keberagaman agama, suku bangsa, pakaian
tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan
ekonomi
di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
1.2
Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.1
Menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui
kesalahan, meminta maaf dan memberi maaf sebagaimana dicontohkan tokoh penting
yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik
Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila
2.4
Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan
lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Kompetensi
Dasar KI 3 dan KI 4
3.1
Memahami makna dan keterkaiatansimbol-simbol sila Pancasila dalam memahami
Pancasila secara utuh
3.3
Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan
masyarakat
3.4
Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan
4.1
Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut
pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
4.3
Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat
4.4
Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa,
rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi (jenis pekerjaan
orang tua) di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
Kompetensi
Dasar:
3.4
Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3
Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat.
4.4
Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa,
rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi (jenis pekerjaan
orang tua) di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
3.4
Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator:
•
Menjelaskan keberagaman yang ada di Indonesia dalam bentuk tulisan
•
Menjelaskan ciri khas suku Minang dalam bentuk peta pikiran
• Menuliskan
contoh perilaku sebagai bentuk kebanggaan menjadi anak Indonesia
Materi
Keragaman
Indonesia
Indonesia
merupakan wilayah kesatuan dengan ribuan pulau yang tersebar dari sabang sampai
merauke. Banyaknya pulau yang tersebar di Indonesia menjadikan adanya keragaman
di negeri kita tercinta. Keragaman Indonesia mencakup banyak hal, antara lain:
suku, ras, agama, budaya, adat-istiadat. Meski beragam, Indonesia
menganut BHINEKA TUNGGAL IKA yang berarti meski kita berbeda-beda tetapi tetap
satu jua. Perbedaan itu ada untuk dipahami dan menjadi pemersatu antara kita.
Perbedaan tersebut menjadi suatu media pembelajaran kita bahwa hidup kita akan
semakin berwarna dengan adanya perbedaan. Keragaman yang Indonesia tidak
seharusnya menjadi sebuah pertikaian di antara masyarakat Indonesia. Kita
berada di sebuah negeri yang sangat kaya dengan keragaman dan negera Indonesia
merupakan negara yang dapat menerima perbedaan tersebut. Keragaman adalah suatu
perbedaan yang sudah seharusnya dapat kita pahami. Tak ada seorang pun yang
sama persis walaupun mereka kembar, pastilah ada perbedaan dari diri mereka.
Perbedaan itu bukan hanya masalah kulit semata, bukan masalah etnis atau
lainnya. Keragaman mengajarkan kita sebuah arti kebersamaan. Terkadang,
perbedaan itu merupakan hal yang sulit untuk dipahami namun seiring berjalannya
waktu perbedaan merupakan hal yang wajar dan membuat kita semakin dekat satu
sama lainnya. Ikatan kita akan semakin erat dengan adanya keragaman. Adanya
keragaman patut kita syukuri. Dengan begitu kita dapat memahami antara satu
dengan yang lainnya. Mengetahui perbedaan setiap orang dan mempelajarinya.
Janganlah takut dengan keragaman yang ada. Karena keseragaman tak selamanya
menyenangkan dan lebih seringkali membosankan. Banyak hal yang dapat kita rayakan
dengan keragaman yang ada. Suku yang berbeda, ras berbeda, adat yang berbeda,
budaya yang berbeda. Bahkan mungkin kalian tidak sadar? Salah satu keragaman
yang ada hampir setiap satu tahun sekali kita rayakan bersama-sama, salah satu
momen tersebut yaitu momen tujuh belasan atau agustusan. Dimana semua orang
berkumpul mengikuti perlombaan, tak peduli perbedaan umur, suku, ras, agama,
adat atau budaya. Kita berkumpul, berlomba, bersama bergembira dan bersuka cita
merayakan keragaman yang ada. Tak pantaslah kita terus-menerus bertikai dengan
adanya keragaman. Marilah kita cintai negeri ini dengan banyaknya keragaman
yang ada. Kita rayakan keragaman yang ada dengan penuh suka cita dan riang
gembira….
Hidup
keragaman!
Hidup
rakyat Indonesia!
Home » seni budaya » Mengenal
suku bangsa Minangkabau – Ciri khas dan asal usul
ADMIN SEPTEMBER
28, 2012 1
Suku
bangsa Minangkabau termasuk salah satu suku besar di Nusantara. Pada sensus
penduduk tahun 2000, ada 5,5 juta jiwa suku Minang yang ada di Indonesia,
bermukim di Sumatera Barat, Jabodetabek, Jambi, Sumatera Utara, Kep. Riau,
Bengkulu dan Sumatera Selatan. Jumlah ini tentu saja belum termasuk yang
merantau keluar negeri seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong dan
sebagainya.
Suku
Minangkabau sering
disebut sebagai orang Padang. Tentu saja bukan tanpa alasan disebut seperti
ini, dikarenakan ini merujuk pada ibukota Sumatera Barat, tempat dimana suku
ini berasal. Yang unik dari suku ini dan masih dipertahankan hingga saat ini
adalah sistem kekeluargaan yang menganut matrilineal atau jalur perempuan. Suku
Minangkabau tercatat sebagai kelompok masyarakat penganut matrilineal terbesar
di dunia. Dengan keberadaan suku bangsa Minangkabau, Indonesia semakin kaya
akan kebudayaan.
Sebagai
salah satu suku bangsa di Indonesia, suku ini menjanjikan keindahan dalam
berbudaya. Suku bangsa Minangkabau memang memiliki kriteria sebagai sebuah
bangsa yang berbudaya, sama halnya dengan suku bangsa lain di Indonesia pada
umumnya. Bagaimanapun suku Minangkabau turut serta membuat kekayaan bangsa
Indonesia dalam hal budaya menjadi semakin besar.
Ciri
khas suku bangsa Minangkabau
Ciri yang paling menonjol pada masyarakat Minangkabau adalah
budaya urban yang menjadi dinamika tersendiri dan menjadi nafas dari kehidupan
masyarakatnya. Umumnya cerita rakyat Padang memiliki ciri masyarakat yang
merantau, seperti misalnya dalam cerita Malin Kundang. Jenis cerita seperti ini
jarang ada pada cerita rakyat di daerah lainnya. Memang dalam literatur hias
Minang dikenal istilah “itiak pulang patang” yang memiliki anjuran merantau,
mengadu nasib dan pulang di petang hari membawa kesuksesan. Dalam budaya suku
Minangkabau, seorang pria harus merantau dan tidak pulang sebelum membawa
hasil. Hal ini menjadi masuk akal ketika kita mengetahui bahwa penyebaran
masyarakat Padang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Legenda
asal usul kata Minangkabau
Ada
legenda mengenai masyarakat suku bangsa Minangkabau di masa lalu yang berkaitan
dengan namanya saat ini. Pada zaman dahulu konon ada pasukan kerajaan asing
yang datang ke Sumatera untuk melakukan penaklukan. Oleh karena itu tetua adat
dan tokoh masyarakat bermusyawarah untuk mencegah pertempuran namun tidak harus
takluk tanpa perlawanan. Maka datanglah ide untuk diadakan pertandingan adu
kerbau.
Tak
diduga ternyata tentara kerajaan asing tersebut masuk dalam perangkap dan
menyetujui pertandingan tersebut. Mereka membawa kerbau besar yang galak untuk
diadu. Sedangkan masyarakat Minangkabau setempat membawa anak kerbau yang
sengaja dibuat lapar dan tanduknya diberi pisau. Ketika pertandingan dimulai,
anak kerbau itu menyangka bahwa kerbau besar itu sebagai induknya, sedangkan
sang kerbau besar diam saja melihat anak kerbau. Si anak kerbau lantas menyerbu
kerbau besar hendak menyusu, namun justru menusuk kerbau besar itu dengan pisau
yang dipasang di tanduknya. Maka menanglah si anak kerbau dan masyarakat
Minangkabau. Syahdan, dari peristiwa itulah muncul nama Minangkabau. Kata ini
berasal dari kata Minang yang artinya “menang” dan Kabau yang artinya “kerbau”.
Perilaku
yang Menunjukkan Rasa Bangga sebagai Anak Indonesia
Perilaku
yang Menunjukkan Rasa Bangga sebagai Anak Indonesia
Kita
sebagai generasi penerus bangsa Indonesia harus melanjutkan perjuangan para
pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan. Kita patut bangga
sebagai anak Indonesia. Rasa bangga memiliki tanah air yang indah
dan kaya raya. Bangga memiliki bangsa yang beradab, ramah tamah,
serta memiliki keanekaragaman. Bangga memiliki kebudayaan dengan
keunikan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Kita harus bangga
memiliki bangsa yang menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan.
Rasa
bangga sebagai anak Indonesia tidak cukup hanya diucapkan atau ditulis dengan
kata-kata mutiara. Rasa bangga sebagai anak Indonesia harus kita
tunjukkan dengan berperilaku yang menunjukkan rasa bangga sebagai anak
Indonesia. Perilaku yang menunjukkan rasa bangga sebagai anak
Indonesia di antaranya adalah bersikap baik, kerja keras, rajin belajar, taat
beragama, ulet, serta mempunyai daya juang yang tinggi dalam mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi
Dasar:
3.1
Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami
Pancasila secara utuh.
3.4
Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat.
4.1
Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut
pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh.
Indikator:
•
Menuliskan makna dari tiap sila Pancasila dalam bentuk peta pikiran
•
Menjelaskan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam bentuk
tulisan
•
Mendesain poster tentang persatuan
Materi
Makna
lima sila dalam Pancasila akan
dijelaskan pada artikel ini. Pancasila terdiri atas lima asas
moral yang relevan menjadi dasar negara RI. Dalam kedudukannya sebagai falsafah
hidup dan cita-cita moral, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa:
Sila
Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan
Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata
maupun dalam tingkah laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila menuntut umat beragama dan
kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda keyakinan.
Sila
Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak masyarakat untuk mengakui
dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat
mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap
untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan
beradap terhadapnya.
Makna
lima sila dalam Pancasila untuk
sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk
mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap
sesama warga negara.
Sila
Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawarahan/perwakilan; mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan
ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara
tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai
dengan kedudukan masing-masing.
Makna
lima sila dalam Pancasila untuk
sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat
aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan
kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum,
yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
Perilaku
yang Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila
|
Pancasila
|
Sikap
merupakan kecenderungan untuk bereaksi terhadap suaiu objek tertentu.
Kecenderungan untuk bereaksi ini timbul sebagai akibat dari pengetahuan dan
pengalaman seseorang terhadap objek tertentu itu. Reaksi seseorang terhadap
objek yang dihadapi dapat bereaksi positif atau negatif. Reaksi posilif dan
negatif ini disebut sebagai arah sikap.
Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa, menjadi suatu landasan dalam berperiiaku yang
baik. Penghayatan dan pengamalan Pancasila mendatang kan reaksi yang berbed
beda pada setiap orang. Nilai- nilai Pancasila yang seharusnya dapat
menimbulkan reaksi positif, kadangkala juga mendapatkan reaksi yang negatif.
Sikap positif seseorang terhadap Pancasila apabila ssseorang tersebut
memikirkan supaya ia mematuhi nilai-nilai Pancasila dan berusaha
mengamalkannya. Seseorang memiliki sikap negatif terhadap Pancasila apabila
seseorang tersebut tidak bersedia mematuhi nilai-nilai yang terdapat dalam
Pancasila.
Sikap
positif terhadap nilai-nilal Pancasila adalah sikap yang dalam pelaksanaan
maupun hasil-hasilnya berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Menunjukan sikap
positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah menunjukkan perilaku yang baik
dalam kehidupan sehari-hari. Sikap positif lerhadap Pancasila dapat ditunjukkan
seperti berikut.
1. Sila
Katuhanan Yang Maha Esa
Sikap
posilif terhadap Pancasila sila Ketuhanan YME dapat dilunjukkan dsngan cara
beriman dan bartaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing. Selanjutnya juga dapat dikem- bangkan sikap hormat
menghormati dan berker jasama antarpemeluk agama yang berbeda-beda agar
kerukunan dan kadamaian hidup antar umat beragama dapat berjalan dengan baik. Manusia
selain sebagai makhluk pribadi, sosial juga sebagai makhluk Tuhan YME. Sebagai
makhluk Tuhan manusia selalu menjaga hubungannya dengan sang pencipta, yaitu
dengan melakukan hal-hal yang diperintahkan oieh Tuhan seperti yang ditun
jukkan dalam nilai-nilai sila pertama Pancasila. Manusia harus
senantiasa menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing dan tidak dibenarkan untuk memaksakan agama atau kepercayaannya
kepada orang lain.
Kehidupan
manusia tidak tedepas hubungannya dengan Tuhan, apa yang dilakukan manusia
adalah selalu berkaitan dengan Tuhan. Oleh karena itu, sikap positif yang
sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan harus senantiasa di kem bangkan, di
antaranya menghadiri dan mengikuti oeramah-ceramah keagamaan yang bermanfaal
bagi benambahnya pengetahuan tentang agama, menghindari peleoehan terhadap
ajaran- ajaran agama Iain, yang mengarah Iimbulnya SARA, menghindari sikap
fanatik yang berlebihan temadap agama sendin agar tidak terjadi perpecahan
antarpemeluk agama, dan menjauhi segala Iarangan agama, seperti: judi,
minum-minuman keras, narkoba, dan pergaulan bebas yang dapat marugikan
kita.
2. Sila
Kemanusiaan yang Adil dan Berabad
Sikap
pasitif terhadap nilai-nilai Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab,
di anlaranya dapat ditunjukkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Yaitu dengan cara suka memberi
pertolongan kepada orang lain maupun bangsa lain yang betul-betul membutuhkan
pertolongan. Sikap menghargai orang Iain dengan memperlakukan manusia sesuai
harka! martabatnya, mengakui bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki
derajat, hak dan kewajiban yang sama meskipun berbeda agama, suku, jenis
kelamin, kedudukan sosial, dan wama kulit.
Gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan merupakan ceerminan nilai kemanusiaan, yang
dapat juga ditunjukkan dengan mengem bangkan sikap dan perbuatan yang
mengandung semangai solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. berbangsa dan
bernegara, menjaga rasa setia kawan terhadap sesama yang kurang beruntung,
tanpa membsdakan agama, bangsa, negara dan warna kulit, turutserta dalam misi-
misi kemanusiaan, baik dalam kepentingan nasional maupun intemasiunal, ikul
berpartisipasi dalam usaha perdamaian dunia, dengan mendukung adanya anti
kekerasan, anti perang dan anti pelanggaran hak asasi manusia.
3. Sila
Persatuan Indonesia
Kita
perlu mengembangkan sikap positif yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sila
Persaiuan Indonesia, agar kita tetap menjadi saIu kesatuan bangsa yang utuh.
Sikap positif yang sesuai dengan sila keliga adalah menjunjung tinggi nilai
nasionalisme, yang diiunjukkan dengan cara menempaikan persatuan, kesatuan,
serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan. Setiap warga negara diharapkan sanggup dan rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negaranya.
Persatuan
Indonesia selalu dilandasi dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, oleh karena
itu hal- hal yang bersifat ksdaerahan harus dihargai karena bisa menjadi
kekayaan nasional. Namun kita harus mancegah segala bentuk aspirasi politik
yang hersifat kedaerahan dan kesukuan yang bertentangan dengan Pancasila. Sikap
positif yang Iain yang dapat ditunjukkan adaIah mendukung dan menghormati
keberadaan suku-suku bangsa dan menghindari terjadinya pertikaian antarsuku.
manjadikan Pancasila sebagai satu-satunya falsafah ssrta ideologi bangsa dan
negara yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya seria
msnghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan, menjaga nama baik bangsa di
manapun kita berada, menghargai dan bangga terhadap kebudayaan nasional dan
produk-produk dalam negeri.
4. Sila
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
Sikap
positif terhadap nilai-nilai Pancasila sila keempat dapat dltunjukkan dengan
melakukan perbuatan yang mendukung pelaksanaan damokrasi Pancasila.
Perilaku-perilaku tersebut di antaranya adalah mengakui bahwa setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Namun pelaksanaan
hak harus selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Pelaksanaan
demokrasi Pancasila selalu mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan,
yaim musyawarah mufakat yang diliputi semangat kekeluargaan.
Setiap
manusia hendaknya manghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan hasil
musyawarah, serta menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan
itikad baik dan rasa tanggung jawab. Musyawarah mufakat dilaksanakan dengan
akal sehat dan sesuai hali nurani yang luhur, dalam mengambil keputusan
musyawarah harus mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan, agar hasil keputusantersebutdapatdipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Sila
Keadilan Sosial hagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sikap
positif terhadap nilai-nilal Pancasila sila Keadilan sosial bagi ssluruh rakya!
Indonesia, dapat ditunjukkan dengan sikap yang selalu memegang prinsi p
Keadilan. Sikap tersebut di antaranya mengakui adanya hak setiap warga negara
unluk mendapatkan pekerjaan dan psnghidupan yang Iayak bagi kemanusiaan, tidak
menggunakan hak milik untuk hal-hal yang benentangan atau merugikan kepentingan
umum, menghormati hak-hak orang Iain, menghargai hasil karya orang Iain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan barsama, melakukan kegiaian dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial, serta selalu berusaha
mengembangkan sikap adil terhadap sasama.
Kompetensi
Dasar:
3.1
Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami
Pancasila secara utuh
4.1
Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut
pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
Indikator:
•
Menceritakan pengalaman mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari
Materi
1.
Pengamalan Pancasila dalam Rangka Menghargai Perbedaan
Pancasila
dirumuskan dalam semangat kebersamaan. Salah satunya terwujud dalam sikap
menghargai perbedaan. Perbedaan pendapat tidak menjadi hambatan untuk
menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Hal itu merupakan sikap yang harus kita
tiru. Pada waktu itu bangsa Indonesia belum memiliki dasar negara. Tetapi,
sikap para tokoh telah mencerminkan semangat kebersamaan dan jiwa ksatria.
Mereka bersedia menerima perbedaaan apa pun ketika proses perumusan dasar
negara berlangsung. Nah, sekarang kita telah memiliki Pancasila sebagai dasar
negara yang kuat. Kekuatan Pancasila telah terbukti selama berdirinya negara
Indonesia. Pancasila mampu menyatukan seluruh bangsa Indonesia. Pancasila juga
mampu bertahan menghadapi rongrongan pemberontak. Oleh karena itu, kita harus
bangga memiliki dasar negara yang kuat. Kita harus dapat mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah
menghargai perbedaan. Kita harus memiliki sikap menghargai perbedaan seperti
dalam perumusan Pancasila. Kita harus menyadari bahwa negara kita terdiri atas
beragam suku bangsa. Setiap suku Bangsa memiliki ragam budaya yang berbeda.
Perbedaan suku bangsa dan budaya bukan menjadi penghalang untuk bersatu.
Tetapi, justru perbedaan itu akan menjadikan persatuan negara kita kuat seperti
Pancasila.
Mengamalkan
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (falsafah hidup bangsa) berarti
melaksanakan pancasila dalam kehidupan sehari-hari , menggunakan pancasila
sebagai petunjuk hidup sehari-hari , agar hidup kita dapat mencapai
kesejahteraan dan kebahagian lahir dan batin.
Pengamalan
pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini adalah sangat penting karena dengan
demikian diharapkan adanya tata kehidupan yang serasi (harmonis).
Sub
Tema 2 : KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN
KOMPETENSI
DASAR
1.2
Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.4
Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan
lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
3.4
Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3
Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat
Indikator:
•
Menjelaskan makna bersatu dalam keberagaman
•
Menceritakan pengalaman bermain dengan teman yang berbeda-beda
Materi
Semangat
Pluralisme
Nilai
historis penerimaan Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara merupakan bukti
kekuatan Pancasila mempersatukan berbagai entitas Indonesia. Dengan demikian,
Pancasila benar-benar berangkat dari realitas masyarakat Indonesia. Semangat
keberagaman yang terdapat dalam Pancasila merupakan keniscayaan Indonesia.
Aneka bahasa, suku, dan agama harus dimaknai sebagai anugerah Tuhan untuk
Indonesia.
Pluralitas tersebut menjadikan Pancasila begitu penting
dalam menjaga keseimbangan dan kesetaraan. Pancasila tidak menghendaki adanya
dikotomi mayoritas dan minoritas. Di hadapan negara, seluruh elemen masyarakat
adalah sama. Semua pihak berhak hidup dan menjalankan aktivitas sesuai norma
agama dan budaya masing-masing. Inilah prinsip pluralisme yang diperjuangkan
Gus Dur.
Prinsip
pluralisme tersebut menjadi pijakan Gus Dur dalam menoropong konsep
kebangsaaan. Bahkan, sebelum wafat, Gus Dur berpesan, "Saya ingin di
kuburan saya ada tulisan, di sinilah dikubur seorang pluralis."
Langkah
konkret Gus Dur terlihat saat menjabat presiden. Beliau menjadikan Konghucu
sebagai agama resmi negara. Jasa terbesar Gus Dur juga terlihat saat mencabut
PP Nomor 14 Tahun 1967 yang melarang kegiatan warga Tionghoa, Gus Dur juga
menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional. Kebahagiaan kalangan Konghucu
sampai dan kebebasan etnis Tionghoa merayakan Barongsai merupakan bukti nyata
kontribusi Gus Dur merealisasikan pluralisme.
Tiga
Dasar Keberagaman
Gus Dur
meletakkan dasar keberagaman dalam tiga aspek pokok dan menjadi tiga nilai
universal perjuangan pluralisme. Tiga hal tersebut adalah kebebasan, keadilan,
dan musyawarah (Abdurrahman Wahid: 1998). Bagi Gus Dur, kebebasan merupakan
prasyarat hadirnya pluralisme. Gus Dur mendambakan terciptanya komunitas
merdeka dalam masyarakat etno-religius Indonesia yang heterogen.
Dalam
komunitas merdeka, entitas kemajemukan bukan hanya dilindungi dari kekuatan
eksternal, melainkan juga diberi kesempatan mengekspresikan identitasnya di
ruang publik. Dalam bidang keagamaan, Gus Dur meyakini Pancasila menjamin
kebebasan beragama. Bukan hanya sebatas memeluk agama, melainkan juga mencakup
peran etika kemasyarakatan agama di ruang publik.
Gus Dur
tak kenal lelah dalam membela hak minoritas dan hal ini menunjukkan kepekaannya
terhadap keadilan. Demi mewujudkan keadilan, Gus Dur menentang dikotomi
mayoritas-minoritas. Bagi Gus Dur, wacana mayoritas-minoritas yang bersifat
hierarki dan oposisional bukan hanya mengancam keadilan, melainkan juga
mengarah pada disintegrasi bangsa.
Dalam
hal ini, Gus Dur berpandangan Islam sebagai agama mayoritas dapat dijadikan
sebagai etika kemasyarakatan, tetapi tidak boleh dijadikan sistem nilai
dominan, apalagi menjadi ideologi alternatif menggantikan Pancasila. Fungsi
Islam, menurut Gus Dur, sama seperti agama lain dapat menjadi sistem nilai
pelengkap bagi komunitas sosio-kultural.
Toleransi
bukan lagi sekadar menerima keberagaman, melainkan bagaimana supaya keberagaman
membawa manfaat. Konsep multikultural akhirnya menjadi produktif, bukan hanya
sebatas saling menerima, melainkan memberikan kontribusi positif dengan upaya
mencari titik kelebihan masing-masing.
Tantangan
Pancasila
Pancasila
saat ini menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, tantangan internasional
berupa cengkeraman globalisasi yang terkadang kurang mengindahkan rasa
keadilan. Kedua, tantangan nasional, yakni saat pilar kebhinnekaan dihadapkan
pada segelintir kelompok yang menggunakan kekerasan dalam mempertahankan
pandangan mereka. Tak jarang kelompok ini menggunakan jargon-jargon keagamaan
menghadapi kelompok lain. Ketiga tantangan lokal, seperti meletusnya kerusuhan
atas nama etnik, konflik tanah, dan pemaksaan simbol-simbol historis tertentu
kepada publik.
Tiga
tantangan ini harus diantisipasi bersama untuk menyelamatkan Pancasila. Usaha
melestarikan pluralisme yang telah diperjuangkan Gus Dur merupakan bentuk usaha
konkret mempertahankan Pancasila. Usaha ini pula menjadi bentuk penghargaan
kita terhadap jasa-jasa Gus Dur.
Sikap
ini jauh lebih penting daripada sekadar penganugerahan pahlawan nasional yang
sedang diusulkan banyak pihak. Gus Dur telah memberi contoh yang baik tentang
pelestarian Pancasila, yaitu dengan cara menjaga kenyamanan kehidupan bagi
semua entitas bangsa dan pengakuan secara tulus akan adanya hak-hak kalangan
minoritas.
3.4
Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakat
4.3
Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat
Indikator:
•
Menjelaskan makna dan penting persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan
masyarakat
•
Menampilkan drama tentang makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah,
sekolah, dan masyarakat secara berkelompok
Materi
Persatuan
dan kesatuan bagi bangsa Indonesia amat penting, karena sudah merupakan
realitas bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, dengan
beragam agama serta memiliki berbagai bahasa dan kebudayaan daerah, yang
mendiami puluhan ribuan pulau dengan fasilitas perhubungan dan komunikasi
relative terbatas.
1.
Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa
a.
Persatuan
Persatuan
berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan
mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.”
b.
Kesatuan
Kesatuan
adalah ke – Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987).
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini, masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini, masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Dalam
persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari sekedar satu suku
bangsa yang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa secara
keseluruhan. Misalnya suku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya
bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh lebih luas dan komplek dari pada suku
Bugis atau Batak itu sendiri. Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu
bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa seperti yang diputuskan dalam kongres
Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang, baik sebagai
subyek maupun obyek dalam penyelenggaraan kehidupan nasional. Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia
berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari
daratan, perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakan dalam
deklarasi Juanda 1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.
2.
Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan ini, terjadi dalam proses yang
dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa teerbentuk
dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur social budaya masyarakat Indonesia
sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur
sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa
gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia
yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari
luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari
luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur kebudayaan
lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk
diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam
setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa
dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya
persatuan bangsa Indonesia. Jadi
makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa
gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.
TEMA 2 : SELALU BERHEMAT ENERGI
Subtema 2 : Pemanfaatan
Energi
Kompetensi
Dasar KI 1 dan KI2
1.2 Menghargai kebersamaan dalam
keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah
dan masyarakat sekitar
2.2 Menunjukkan perilaku yang
sesuai dengan hak dan kewajiban di rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai
dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah
sekolah dan masyarakat sekitar
Kompetensi
Dasar KI 3 dan KI 4
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah,
sekolah dan masyarakat
4.2
Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat
Indikator:
• Melaksanakan perilaku sikap hemat energy
Pengaruh Energi
dalam Kehidupan
Energi adalah
kemampuan untuk melakukan kegiatan atau kerja.
Energi = tenaga
BENTUK-BENTUK
ENERGI
1. Energi Panas
Menjemur baju adalah aktifitas yang memanfaatkan energi
|
panas
matahari.
|
Energi panas
adalah energi yang dihasilkan atau dilepaskan oleh suatu benda yang memiliki
suhu tertentu.
Menjemur ikan juga memanfaatkan panas matahari.
|
Energi panas
disebut juga energi kalor (panas = kalor). Sumber energi panas terbesar adalah
matahari. Panas juga dapat dihasilkan dari dua benda yang bergesekan.
Contoh sumber energi panas adalah matahari, uap air, dan panas bumi.
Manfaat energi panas :
a. Mengeringkan
jemuran pakaian (matahari)
b. Menghangatkan ruangan (matahari)
c. Mengeringkan ikan, kerupuk, padi dan kopi (matahari)
d. Pembangkit tenaga listrik (matahari)
e. Menghaluskan pakaian (setrika listrik)
f. Memasak (kompor)
2. Energi Cahaya
Televisi mengeluarkan energi cahaya dan bunyi
|
Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Energi
cahaya menyebabkan tempat gelap menjadi terang. Sumber energi cahaya terbesar
adalah matahari.
Contoh :
matahari, bintang, api, dan lampu listrik.
Manfaat energi
cahaya :
a. Penerangan
b. Fotosintesis (matahari)
3. Energi Gerak
Blender adalah energi listrik yang diubah menjadi energi gerak.
|
Energi gerak
adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Energi gerak disebut juga
energi kinetik. Energi gerak dapat dihasilkan oleh air mengalir, angin, orang
berlari, dan lain-lain.
Contoh energi gerak adalah bor listrik, kipas angin, blender, dan
lain-lain.
4. Energi Listrik
Energi listrik
adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir melalui
penghantar. Energi listrik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Energi
listrik digunakan untuk menyalakan lampu, TV, komputer, radio, kulkas, dan
lain-lain. Sumber listrik adalah alat yang dapat menghasilkan energi listrik.
Contoh sumber listrik adalah listrik, baterai, generator, dan lain-lain.
5. Energi Bunyi
Energi bunyi adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang menghasilkan
bunyi. Energi bunyi dapat diketahui melalui telinga kita. Bunyi dihasilkan dari
benda yang bergetar. Tinggi rendahnya bunyi dipengaruhi oleh cepat lambatnya
benda bergetar. Makin cepat dan kuat benda bergetar, maka bunyi semakin
tinggi/keras. Makin lambat dan lemah benda bergetar, maka bunyi semakin lemah.
Contoh benda yang dapat menghasilkan bunyi adalah terompet, gendang, gitar,
dan lain-lain.
6. Energi Kimia
Energi kimia
adalah energi yang dikeluarkan dari reaksi kimia. Energi kimia banyak terdapat
pada bahan makanan dan bahan bakar.
Contoh energi
kimia adalah bensin, solar, minyak tanah, batu bara, kayu bakar, dan lain-lain.
SUMBER ENERGI
Sumber energi
adalah alat dan bahan yang menghasilkan energi.
Macam-macam
sumber energi :
1. Matahari.
Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi
kehidupan di bumi. Matahari menghasilkan energi panas dan energi cahaya.
Matahari adalah bintang yang sangat besar yang dapat memancarkan cahaya sendiri.
Cahaya matahari berasal dari reaksi inti yang menghasilkan energi besar.
Manfaat energi matahari :
a. Menghangatkan tubuh
b. Mengeringkan pakaian
c. Meneringkan bahan makanan
d. Membuat garam
e. Fotosintesis
2. Makanan
Manusia mendapatkan energi dari makanan yang dimakan. Energi itu digunakan
untuk berbagai kegiatan manusia. Manusia memperoleh makanan dari hewan dan
tumbuhan. Hewan memperoleh makanan dari hewan lain dan tumbuhan. Tumbuhan
memperoleh makanan melalui proses fotosintesis.
Manfaat energi makanan :
a. Mengganti sel-sel yang rusak
b. Menggerakkan organ-organ tubuh
c. Memenuhi keperluan hidup
d. Mempertahankan kelangsungan hidup
3. Minyak Bumi dan Gas Alam
Kendaraan bermotor dapat berjalan karena ada sumber energi untuk
menjalankannya. Sumber energi berasal dari bahan bakar. Bahan bakar berasal
dari minyak bumi.
Contoh hasil
pengolahan minyak bumi adalah bensin, oli, solar, minyak tanah, dan lain-lain.
Bensin dan
solar digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Minyak tanah digunakan untuk bahan
bakar kompor untuk memasak dan bahan bakar lampu petromaks/lampu teplok.
4. Baterai
Di dalam batu baterai terdapat zat kimia yang dapat menghasilkan energi
kimia. Baterai dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Energi
listrik disimpan di dalam baterai. Baterai digunakan untuk menyalakan senter,
radio, jam dinding, dan lain-lain.
5. Listrik
Listrik merupakan sumber energi yang paling banyak
digunakan sehari-hari.
Energi listrik
dignakan untuk penerangan, memasak, mencuci, menyetrika, dan lain-lain.
Kelebihan energi listrik dibandingkan energi
lain adalah :
a. Tidak menimbulkan polusi
b. Mudah diubah ke dalam bentuk energi lain
c. Praktis
Energi listrik
dihasilkan dari pembangkit listrik
Macam-macam pembangkit listrik :
a. PLTA
(pembangkit listrik tenaga air)
b. PLTU (pembangkit listrik tenaga uap)
c. PLTG (pembangkit listrik tenaga gas)
d. PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir)
e. PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel)
6. Kayu Bakar
Kayu bakar akan menimbulkan bara api yang digunakan untuk memasak. Kayu
bakar diperoleh dari batang, dahan dan ranting pohon berkayu.
7. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Angin menyimpan energi. Manfaat energi
angin adalah untuk menggerakkan perahu layar, layang-layang dan kincir angin.
8. Air
Energi yang dimanfaatkan dari air adalah gerakannya. Air yang berada di
tempat tinggi memiliki energi yang besar ketika jatuh. Manfaat energi air
adalah untuk pembangkit tenaga listrik. Air yang jatuh dari bagian atas
bendungan akan menghasilkan arus air yang cepat di bagian bawah bendungan. Arus
tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin pada generator untuk menghasilkan
listrik.
HEMAT ENERGI
Sumber energi
terbagi menjadi :
1. Sumber energi yang dapat diperbarui (matahari, air, angin)
2. Sumber
energi yang tidak dapat diperbarui (batu bara, minyak bumi, bahan tambang)
Agar sumber
energi tersebut tidak habis, maka perlu dilakukan penghematan energi.
Cara-cara
menghemat energi adalah :
1. Mematikan lampu bila tidak diperlukan
2. Mengunakan lampu redup ketika tidur
3. Mematikan keran air jika tidak diperlukan
4. Mematikan kompor setelah selesai digunakan
5. Menggunakan ari secukupnya untuk mencuci pakaian atau
mencuci mobil/motor
6. Mematikan televisi/radio bila tidak ditonton/didengar
7. Menggunakan AC seperlunya
8. Menggunakan listrik dengan daya (watt) rendah
9. Tidak menggunakan kendaraan bermotor jika jarak dekat
10. Menggalakkan kegiatan gemar bersepeda
Subtema 3 : Gaya dan Gerak
Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2
1.1 Menghargai
kebhinneka-tunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional,
bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi di
lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
1.2 Menghargai kebersamaan dalam
keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah,
dan masyarakat sekitar
2.4 Menunjukkan perilaku bersatu
sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian
dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.4 Memahami arti bersatu dalam
keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban
sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman
dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Kompetensi Dasar:
3.4 Memahami arti bersatu dalam
keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerjasama dengan teman
dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menstimulasikan nilai bersatu
Kompetensi
Dasar:
3.4
Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakat.
4.5
Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat.
Indikator:
• Menyimulasikan nilai bersatu
Kompetensi Dasar:
4.2 Melaksanakan kewajiban
sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerjasama dengan teman
dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan pentingnya
menjalankan kewajiban sebagai
anak di rumah dan di sekolah
GAYA DAN GERAK BENDA
Hubungan antara Gaya dan Gerak. Gaya adalah tarikan atau
dorongan yang dapat mempengaruhi keadaan suatu benda. Gaya dapat menimbulkan
perubahan gerak atau perubahan kecepatan. Meja yang didorong dapat bergerak
karena mendapat gaya dorong. Jadi adanya gaya mempengaruhi gerak suatu
benda. Alat yang digunakan untuk mengukur besar kecilnya gaya disebut
dinamometer, satuannya adalah newton (N). Gaya dapat mempengaruhi keadaan
suatu benda, antara lain gaya dapat menyebabkan :
·
Benda
diam menjadi bergerak. Misalnya saat mendorong mobil mogok, mendorong meja,
menarik gerobak pasir, menendang bola, tarik tambang.
·
Benda
bergerak menjadi diam. Pada saat naik sepeda, ketika mengerem sepeda
menjadi lambat dan akhirnya berhenti. Berarti gaya dapat menyebabkan benda
bergerak menjadi diam
·
Perubahan
bentuk benda. Contoh pada saat terjadi tabrakan mobil, mobil bisa menjadi
berubah bentuknya karena gaya yang diberikan pada benda melebihi kekuatan bahan
benda yang bertabrakan. Contoh lain adalah saat menggunakan lilin mainan
(plastisin).
·
Perubahan
arah gerak benda. Contoh pada saat pemain bola menyudul bola, bola berubah arah
karena gaya yang diberikan pada bola.
Macam-macam
Gaya
·
Gaya
pegas adalah gaya yang terjadi akibat tarikan atau dorongan terhadap benda yang
elastis.
·
Gaya
listrik adalah gaya yang ditimbulkan karena adanya aliran listrik.
·
Gaya
Gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik bumi. Jika kita melempar
benda ke atas maka kecepatan jatuh benda tersebut akan lebih cepat jika
mendekati bumi karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
·
Gaya
magnet adalah gaya yang ditimbulkan karena adanya tarikan magnet terhadap
benda-benda yang terbuat dari logam.
·
Gaya
gesek adalah gaya yang terjadi akibat dua permukaan benda yang saling
bergesekan. Semakin halus permukaan, semakin kecil gaya geseknya dan sebaliknya
semakin kasar permukaan, gaya geseknya semakin besar.
Pembuktian
bahwa gaya mempengaruhi gerak benda dapat kita lakukan melalui model
jungkat-jungkit, katapel, dan traktor pegas.
1.
Jungkat-jungkit
Jungkat-jungkit adalah sebuah permainan di mana papan
panjang dan sempit berporos di tengah, sehingga di saat salah satu ujungnya
bergerak naik maka ujung yang lain bergerak turun. Jungkat-jungkit
mempunyai tiga bagian penting yaitu titik tumpu, kuasa, dan beban. Titik
tumpu terletak di bagian tengah. Bagian tengah tersebut berada di antara
beban dan kuasa. Beban terletak di ujung papan pengungkit. Beban dapat
berupa benda atau orang yang akan diangkat. Adapun kuasa ialah gaya yang
diperlukan untuk mengangkat beban. Gaya ini terletak di ujung yang
berlawanan dengan beban.
Gerak
jungkat-jungkit dipengaruhi oleh:
- berat
beban,
- berat
kuasa,
- jarak
beban ke titik tumpu, dan
- jarak
kuasa ke titik tumpu.
Jungkat-jungkit akan imbang jika besarnya gaya pada kedua
sisinya (beban dan kuasa) sama besar. Jadi agar seimbang, jungkat-jungkit
tersebut diberikan tekanan dengan kekuatan yang sama. Apabila beban dan kuasa
memiliki tekanan yang berbeda, misal beban memiliki tekanan yang lebih besar.
Untuk membuat jungkat-jungkit dalam keadaan imbang dapat dilakukan dengan
menggeser kedudukan kuasa menjauhi titik tumpu. Sebaliknya jika kuasa memiliki
tekanan lebih besar, agar jungkat-jungkit dalam keadaan imbang dapat dilakukan
dengan menggeser kedudukan beban menjauhi titik tumpu.
Benda mempunyai berat karena pengaruh
gaya gravitasi bumi. Dengan demikian, berat juga termasuk gaya. Besar
beban dan kuasa pada jungkat-jungkit ditentukan oleh berat benda pada
beban dan kuasa. Jungkat-jungkit memiliki kelebihan. Jungkat-jungkit dapat
mengangkat beban menggunakan gaya (kuasa) yang lebih kecil dari berat
beban. Penambahan jarak kuasa ke titik tumpu dapat memperkecil gaya yang
diperlukan untuk mengangkat beban. Dengan ungkapan lain, jungkat-jungkit
dapat memperbesar gaya yang dilakukan pada kuasa.
2.
Katapel
Katapel dapat digunakan untuk melontarkan batu. Sebuah
katapel biasanya terbuat dari kayu dengan dua karet yang diikatkan kekedua
sisinya. Menggunakan katapel juga sangat mudah tinggal isi dan pasang kerikil
tarik dan lepas, semakin kuat dalam menarik maka akan semakin jauh kerikil ini
akan terlontar. Perlu diperhatikan juga walaupun mudah memakainya kalau kurang
hati-hati bisa melukai jempol tangan.
Katapel dibuat dengan memanfaatkan sifat karet yang
lentur. Saat menarik karet pentil, berarti kita memberikan gaya pada
karet pentil. Akibatnya, karet pentil menjadi kencang. Jauhnya
rentangan karet ketapel menunjukkan bahwa gaya yang kita berikan juga semakin
besar. Hal tersebut dapat kita rasakan dari semakin kuatnya tegangan karet pada
tangan kita. Agar kerikil dapat terlontar jauh, kita harus memberikan gaya
yang besar. Gaya yang besar dapat timbul jika kita menarik ketapel
kuat-kuat. Gaya tarik yang diperlukan akan semakin besar jika benda yang
ditarik juga semakin besar. Sehingga dikatakan gaya tarik yang diperlukan
sebanding dengan berat benda.
Setelah tarikan dilepas (gaya dihilangkan), karet
pentil kembali ke keadaan semula. Saat itu, karet pentil mempunyai gaya
yang lebih besar dari gaya tarik. Gaya inilah yang menyebabkan batu
kerikil terlontar dari bantalannya. Semakin jauh kita menarik karet
pentil, semakin besar gaya yang kita berikan. Ini berarti semakin besar
pula gaya yang dilakukan karet pentil pada batu. Akibatnya, batu akan
terlontar semakin jauh. Gaya yang ditimbulkan karet katapel adalah gaya
pegas. Disebut gaya pegas karena sifat karet seperti sifat pegas. Karet
dan pegas mempunyai sifat yang sama, yaitu bersifat elastis (lentur).
Selain katapel, peralatan lain yang memanfaatkan gaya pegas
adalah busur panah. Saat ditarik, tali busur mendapatkan sebuah gaya.
Ketika tarikan dilepaskan, anak panah akan melesat. Proses
melesatnya anak panah sama dengan proses terlontarnya batu dari bantalan
katapel. Semakin kencang kita menarik tali busur, maka semakin semakin besar
dorongan terhadap anak panah. Sehingga anak panah melesat lebih cepat,
dan terlontar semakin jauh.
Hal ini
menunjukkan bahwa gaya pegas dapat mengakibatkan benda bergerak.
Besarnya gaya tarik pada karet dan tali busur memengaruhi kecepatan
gerak benda. Semakin besar gaya tarik, semakin cepat batu
dan anak panah bergerak. Dengan demikian, jarak yang
ditempuh juga semakin jauh.
3.
Traktor Pegas
Seperti katapel dan busur panah, traktor pegas juga bekerja
menggunakan gaya pegas. Traktor pegas bergerak karena adanya gaya
pegas. Traktor dapat bergerak karena ada gaya pada karet. Saat
roda diputar ke arah belakang, karet akan tergulung pada bilah
bambu. Akibatnya, karet menjadi kencang. Saat traktor dilepaskan,
gulungan karet juga terlepas. Traktor bergerak maju bersamaan dengan
terlepasnya gulungan karet. Gaya yang bekerja pada traktor adalah gaya
pegas. Oleh sebab itu, traktor tersebut biasa disebut traktor pegas. Gaya
pegas yang bekerja pada traktor dapat menyebabkan traktor bergerak maju.
Traktor pun dapat berpindah dari tempatnya semula. Semakin lama kalian
menggulung karet, semakin besar gaya pegasnya, semakin jauh pula traktor
berjalan. Prinsip kerja traktor pegas juga berlaku pada mobil-mobilan
pegas. Mobil-mobilan tersebut ditarik mundur kemudian dilepaskan sehingga
bergerak maju.
Hubungan
antara Gaya dan Energi
Dalam permainan jungkat-jungkit, seorang anak bergerak
karena gaya berat anak lainnya. Dengan kata lain, gaya berat dapat membuat
benda berpindah posisi. Saat gaya menyebabkan benda berpindah, dikatakan
gaya melakukan kerja. Begitu pula ketika batu dilemparkan dengan ketapel, batu
terlontar dari bantalanya, berarti pentil melakukan kerja terhadap batu.
Energi diartikan sebagai kemampuan suatu benda dalam
melakukan kerja. Jelaslah bahwa ada hubungan antara gaya dan energi. Dalam
keseharian energi disebut tenaga. Energi yang dimiliki batu yang terlontar
disebut energi gerak atau energi kinetik. Jadi semua benda yang
bergerak memiliki energi kinetik, misal mobil melaju, orang berlari atau bola
melambung.
Pada ketapel energi kinetik tidak hanya dimiliki oleh batu,
karet pentil yang melemparkan batu juga memiliki energi. Pada saat ditarik
karet pentil memiliki energi potensial. Energi potensial tersebut ditimbulkan
oleh gaya pegas. Oleh sebab itu energi potensial karet disebut energi potensial pegas. Permainan jungkat-jungkit
juga berhubungan dengan energi potensial. Saat anak berada di atas, ia memiliki
energi potensial. Energi potensial anak itu dipengaruhi oleh gaya gravitasi
bumi. Karenanya energi potensial anak tersebut dinamakan energi potensial gravitasi. Semua benda pada
ketinggian memiliki energi potensial gravitasi. Misalnya mangga yang
menggantung dan lampu yang tergantung.
Selain energi kinetik dan potensial, masih ada bentuk energi yang lain. Energi tersebut adalah sebagai berikut.
Selain energi kinetik dan potensial, masih ada bentuk energi yang lain. Energi tersebut adalah sebagai berikut.
·
Energi
panas, yaitu
energi dalam bentuk panas. Energi panas juga disebut energi kalor.
Energi panas berasal dari matahari, api, ataupun benda panas lainnya.
·
Energi
kimia, yaitu
energi yang timbul akibat reaksi kimia. Contohnya, energi kimia di
dalam tubuh kita. Energi tersebut berasal dari pembakaran
bahan makanan. Kita menggunakannya untuk bergerak. Contoh lainnya
adalah energi kimia dalam bahan bakar. Energi tersebut digunakan
untuk menjalankan mesin. Contohnya, mobil, motor, dan
pesawat terbang.
·
Energi listrik, yaitu energi yang
dimiliki arus listrik. Energi listrik merupakan energi yang paling
banyak digunakan.
·
Energi
bunyi, yaitu
energi yang dimiliki oleh bunyi. Kita dapat membuktikan bahwa bunyi
mempunyai energi. Saat mendengar bunyi sangat keras, telinga kita menjadi
sakit. Bunyi pesawat jet yang terbang rendah dapat memecahkan kaca
jendela.
·
Energi
cahaya, yaitu
energi yang dimiliki cahaya. Contohnya, penggunaan laser untuk memotong
logam. Laser juga digunakan untuk mengiris bagian tubuh yang akan
dioperasi.
·
Energi
Nuklir, energi
nuklir adalah energi yang terdapat pada inti atom.
Hewan
dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Perhatikan Informasi berikut ini !
A. Hewan
Hewan adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan selain manusia dan tumbuhan.
Seperti makhluk hidup lainnya hewan juga :
1. Memerlukan makan.
2. Dapat bergerak.
3. Dapat bernapas.
4. Mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar.
5. Dapat berkembang biak.
1. Bagian Utama Tubuh Hewan dan Kegunaannya
Setiap tubuh pada hewan memiliki
bagian-bagian utama dan setiap bagian memiliki kegunaan yang berbeda-beda.
Contohnya :
|
Elang
|
Ikan
|
Dan masih banyak hewan lain yang
memiliki bagaian-bagaian tubuh yang berbeda dan memiliki fungsi dan kegunaan
yang berbeda pula.
Tugas Siswa !
1. Setelah kalian mengamati contoh bagian utama tubuh dan kegunaannya.
2. Sekarang tugas kalian untuk mengamati hewan-hewan yang berada di
sekitar lingkunganmu.
3. Kemudian tulislah bagian utama tubuh dan kegunaannyaa dari hewan yang
kalian amati disekitar lingkunganmu.
B.
Tumbuhan.
Tumbuhan juga
salah satu makhluk hidup ciptaan Tuhan selain hewan dan manusia.
Tumbuhan juga
memiliki cirri seperti :
1. Memerlukan makan.
2. Dapat bergerak.
3. Mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar.
4. Dapat berkembang biak.
Bagian-bagian
tumbuhan dan fungsinya.
A.
Akar
Akar merupakan bagian
tumbuhan yang penting. Akar berada di dalam tanah. Fungsi atau kegunaan akar
adalah sebagai berikut :
- Menancapkan tumbuhan ke dalam tanah
- Menyerap air dan mineral dari dalam tanah
- Sebagai tempat menyimpan makanan, misalnya pada tanaman wortel. lobak, dan ubi kayu.
Akar terdiri dari
beberapa bagian yaitu :
- Rambut akar (bulu akar) berguna untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah
- Tudung akar, berguna untuk melindungi akar pada waktu menembus tanah.
Menurut bentuknya,
akar dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :
a. Akar serabut,
yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping satu, misalnya akar kelapa,
akar pepaya. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Semua bagian akar keluar
dari pangkal batang. Ukuran bagian pangkal dan ujung akar serabut hampir sama.
b. Akar Tunggang,
yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping dua, misalnya akar kopi,
mangga, dan asam. Akar tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok itu
bercabang-cabang sehingga menjadi akar-akar yang lebih kecil. Namun demikian,
tumbuhan berkeping dua yang ditanam dengan cara dicangkok tidak mempunyai akar
tunggang. Tumbuhan berkeping dua yang dicangkok akan mempunyai akar serabut.
Ada beberapa tumbuhan
yang mempunyai akar khusus. Akar itu mempunyai sifat dan kegunaan khusus.
Beberapa akar khusus adalah sebagai berikut :
- Akar Gantung. Akar gantung tumbuh pada bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Akar itu kemudian menggantung di udara, misalnya akar gantung pada pohon beringin.
- Akar Pelekat. Akar pelekat tumbuh pada bagian batang. Akar tersebut berguna untuk menempelkan tumbuhan itu pada kayu, tembok, atau tumbuhan lain, misalnya akar pada tumbuhan sirih dan lada.
- Akar Tunjang. Akar tunjang tumbuh pada bagian bawah batang. Akar itu tumbuh ke segala arah, gunanya untuk menunjang agar batang tidak rebah, misalnya akar pada pohon pandan.
- Akar Napas. Akar napas merupakan cabang-cabang dari akar tumbuhan tersebut. Akar itu tumbuh ke atas sehingga muncul di permukaan tanah atau air. Akar napas berguna untuk keluar masuknya udara ke dalam tumbuhan, misalnya akar pohon bakau.
B.
Batang
Batang merupakan
bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Batang mempunyai kegunaan yaitu :
- Sebagai tempat tumbuh daun, bunga, dan buah
- Sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun
- Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya ketela rambat dan sagu.
Ada tiga jenis batang
yaitu :
- Batang basah, yaitu batang tumbuhan yang lunak dan berair, misalnya batang tanaman bayam.
- Batang berkayu, yaitu batang tumbuhan yang terdiri dari kayu, misalnya batang pohon mangga.
- Batang rumput, yaitu batang tumbuhan yang beruas-ruas dan berongga, misalnya batang padi dan rumput.
C.
Daun
Daun adalah bagian tumbuhan yang
tumbuh pada batang. Daun pada umumnya berwarna hijau. Ada daun yang berwarna
hijau muda, ada yang berwarna hijau tua. Ada pula daun yang tidak berwarna
hijau, misalnya daun pada tanaman puring.
Fungsu atau kegunaan
daun adalah sebagai berikut:
- Untuk melakukan pernapasan
- Sebagai tempat pembuatan makanan
- Tempat terjadinya penguapan
Bentuk daun berdasarkan
susunan tulang daunnya ada 4 (empat) macam, sebagai berikut :
- Bertulang menyirip, bentuknya seperti susunan sirip ikan. Contoh daun mangga, jambu, dan nangka.
- Bertulang menjari, bentuknya seperti jari-jari tangan. Contoh daun pepaya, daun singkong, dan daun kapas.
- Bertulang melengkung, bentuknya berupa garis-garis melengkung, contoh daun genjer.
- Bertulang sejajar, bentuknya berupa garis-garis sejajar, contoh daun padi dan daun jagung.
Jenis daun
berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun ada dua, sebagai berikut :
- Daun Tunggal. Bila pada sebatang tangkai daun hanya terdapat satu helai daun, misalnya daun singkong, daun pepaya, dan daun pisang.
- Daun Mejamuk. Bila pada sebatang tangkai daun terdapat beberpaa helai daun, misalnya daun belimbing, daun asam, dan daun mawar.
D.
Bunga
Bunga pada tumbuhan berbagai macam
bentuk dan warnanya. Ada bunga yang berwarna putih, kuning, merah, dan ungu.
Fungsi atau kegunaan bunga adalah sebagai alat berkembang biak.
Bunga dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut :
a. Bunga tidak
sempurna. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja atau putik saja. Bunga
yang hanya mempunyai benang sari saja disebut bunga jantan. Bunga hanya
mempunyai putik saja disebut bunga betina.
b. Bunga sempurna.
Bunga yang mempunyai benang sari dan putik. Bunga sempurna terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut :
- Tangkai bunga, yaitu bagian yang menghubungkan antara batang dengan bunga.
- Kelopak bunga, yaitu bagian yang gunanya untuk melindungi ketika bunga masih kuncup. Kelopak bunga berwarna hijau, bentuknya menyerupai daun. Kelopak bunga akan membelah bila bunga mekar.
- Mahkota bunga, yaitu bagian bunga yang indah. Mahkota biasanya bentuknya menarik dan berwarna-warni. Mahkota bunga berguna untuk menarik perhatian serangga.
- Benang sari, yaitu alat kelamin jantan bunga, berguna sebagai alat perkembangbiakan.
- Putik, yaitu alat kelamin betina bunga. Berguna sebagai alat perkembang biakan.
Keberagaman Makhluk
Hidup di Lingkunganku
A.
Makhluk Hidup
Makhluk
hidup terdiri dari dari manusia, hewan, dan tumbuhan. Setiap makhluk hidup
memiliki ciri-ciri.
Adapun ciri-ciri makhluk antara lain:
1. Memerlukan makan
2. Dapat bergerak
3. Dapat bernapas
4. Mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar
5. Dapat berkembang biak
Seluruh
makhluk hidup memiliki kebutuhan. Yang termasuk kebutuhan makhluk hidup adalah:
1. Membutuhkan udara untuk bernapas
2. Memerlukan air
3. Membutuhkan makanan
4. Membutuhkan tempat untuk hidup
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Makhluk
hidup terbagi menjadi tiga macam. Yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Semua
makhluk hidup mempunyai ciri-ciri khusus. Amatilah makhluk hidup dan benda
tidak hidup.
Makhluk
hidup adalah segala yang bernapas. Semua makhluk hidup membutuhkan
makanan. Pohon pisang, pohon jambu, dan belalang adalah makhluk hidup.
Mereka juga bernapas dan butuh makanan. Batu, kerikil, air, dan udara
adalah benda tidak hidup.
Makhluk
hidup berbeda dengan benda tidak hidup. Benda mati tidak bernapas. Mereka
juga tidak membutuhkan makanan. Benda mati tidak dapat tumbuh.
Masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri.
Tahukah kamu ciri-ciri makhluk hidup? Berikut
adalah ciri-ciri makhluk hidup:
1. Membutuhkan makanan
2. Dapat bergerak
3. Dapat bernapas
4. Dapat tumbuh dari kecil menjadi besar
5. Dapat berkembang biak
1.
Makhluk
hidup memerlukan makanan
Kedelai,
kacang panjang, kacang hijau, telur, daging, dan ikan asin mengandung
protein. Sedangkan gajih, dan keju merupakan makanan yang mengandung lemak.
Protein dan lemak berguna bagi pertumbuhan tubuh. Sayur-sayuran dan
buah-buahan mengandung vitamin. Zat ini berguna untuk menjaga kondisi
tubuh agar tetap sehat.
Tumbuhan
juga membutuhkan makanan untuk hidup. Tumbuhan memiliki cara makan yang
lain. Tidak seperti manusia dan hewan. Tumbuhan memiliki daun yang
berwarna hijau. Warna hijau pada daun tumbuha disebut klorofil. Tumbuhan
berklorofil dapat membuatmakanan sendiri. Tumbuhan menyerap air dan zat
hara dari dalam tanah. Zat hara adalah campuran dari berbagai zat.
Misalnya Natrium, Kalium, Karbon dan sebagainya. Zat hara dibutuhkan
tumbuhan agar subur. Agar tumbuh dan berkembang dengan baik.
Tumbuhanmengambil gas karbon dioksida dari udara. Air dan karbon dioksida
diolah menjadi makanan. Tumbuhan membuat makanannya di daun dengan bantuan
sinar matahari. Dari daun, makanan diedarkan ke seluruh tubuh
tumbuhan. Dengan demikian setiap bagian tubuhtumbuhan mendapatkan zat makanan.
1.
Makhluk
hidup dapat bergerak
Semua
makhluk hidup bisa bergerak. Karena ciri-ciri makhluk hidup dapat
bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak dengan berbagai cara.
Manusia berjalan menggunakan kaki. Dengan kaki manusia dapat
berpindah tempat. Katak juga bergerak denganmenggunakan kaki. Ikan bergerak
dengan sirip. Burung terbang ke udara menggunakan sayap. Belut
dan cacing bergerak dengan perut. Tiap makhluk hidup berbeda cara
geraknya
2.
Makhluk
hidup bernapas
Bernapas adalah kegiatan
menghirup dan menghembuskan udara. Semua makhluk hidup memerlukan
udara. Udara digunakan untuk bernapas.
Udara adalah benda yang berwujud gas. Gas untuk bernapas
adalah oksigen. Saat bernapas kita mengambil oksigen. Lalu kita hembuskan
gas karbon dioksida. Gas karbon dioksida diserap oleh tumbuhan. Kegiatan
itu terjadi pada siang hari. Karbon dioksida digunakan untuk proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan.
3.
Makhluk
hidup dapat tumbuh
Semua
makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan diawali dari kecil menjadi
besar. Pertumbuhan diawali sedikit demi sedikit. Manusia, hewan dan
tumbuhan dapat tumbuh. Mereka tumbuhdari kecil menjadi besar. Manusia
tentu juga mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhannya ditandai dengan tambahnya tinggi badan. Berat badan yang
semakin bertambah. Bentuk fisik badan yang semakin berubah. Misalnya
ketika masih kecil ukuran pakaian kecil. Namun setelah dewasa pakaian
sudah tidak terpakai. Perhatikangambar berikut ini.
Tahapan pertumbuhan manusia
Pertumbuhan pada hewan
4.
Makhluk
Hidup Berkembang biak
Semua makhluk hidup berkembang
biak. Artinya makhluk hidup memiliki keturunan. Yaitu memiliki
anak agar tidak punah. Itulah tujuan makhluk hidup berkembangbiak.
Pernahkah kamu melihat ayammengerami telur? Setelah dierami selama 21 hari
telur menetas. Telur menjadi anak ayam yang banyak. Ayam bertelur
adalah salah satu contoh perkembangbiakan. Dengan berkembang biak, makhluk
hidup bertambah banyak. Cara hewan berkembang biak bermacam-macam.
Ada hewan yang berkembang biak dengan bertelur.
Contohnya angsa, itik, dan burung. Ada juga hewan yang berkembang biak
dengan melahirkan anak.
Contohnya sapi, kambing, kerbau, dan kuda.
B. Pelestarian Hewan dan Tumbuhan
Pelestarian hewan
dan tumbuhan merupakan usaha untuk melindungi hewan dan tumbuhan agar tidak
punah. Pelestarian hewan dan tumbuhan dilakukan agar manusia dapat memenuhi
kebutuhannya. Kelestarian hewan dan tumbuhan sangat bermanfaat untuk
kelangsungan hidup generasi manusia pada saat ini dan pada saat yang akan datang.
Berikut ini beberapa upaya pelestarian hewan dan tumbuhan.
Melakukan penangkaran hewan-hewan langka dan penanaman bibit
tumbuhan yang sudah langka. Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui
pengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap
mempertahankan kemurnian jenisnya. Penangkaran tumbuhan dan satwa liar
berbentuk. Bibit tanaman dapat ditanam dalam program reboisasi untuk
mengisi lahan yang kosong;
Mendirikan tempat-tempat perlindungan hewan dan tumbuhan
langka. Misalnya suaka margasatwa, cagar alam, kebun binatang, dan taman
nasional. Suaka margasatwa adalah suatu kawasan yang melindungi
hewan-hewan langka yang hidup di dalamnya. Cagar alam adalah suatu kawasan yang
melindungi jenis tumbuhan langka yang hidup di dalamnya. Kebun binatang adalah
suatu kawasan untuk melestarikan satwa-satwa langka dari berbagai daerah. Kebun
raya adalah suatu kawasan untuk melestarikan tumbuhan-tumbuhan dari berbagai
daerah. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
ali yang digunakan untuk keperluan ilmu pengetahuan. Beberapa tempat
perlindungan beserta hewan dan tumbuhan yang dilindunginya adalah sebagai
berikut :
Tujuan pelestarian hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut :
1.
Menjaga kesembangan ekosistem agar kehidupan di muka bumi tetap
berjalan dengan baik;
2.
Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu
pengetahun dan masyarakat;
3.
Mememnuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan,
makanan, dan obat-obatan;
4.
Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara
dengan adanya berbagai jenis pohon;
5.
Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan
membuat taman rekreasi atau kebun binatang.
Subtema 3 : Ayo Cintai Lingkungan
Kompetensi
Dasar KI 1 dan KI 2
1.1
Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa, pakaian
tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan
ekonomi di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
2.3
Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam
kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
Kompetensi
Dasar KI 3 dan KI 4
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah,
sekolah dan masyarakat
4.1
Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut
pandang
kelima
simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
Indikator:
Menyebutkan
sikap-sikap yang mencerminkan peduli lingkungan
Menghubungkan
sila Pancasila dengan perilaku manusia yang berhubungan dengan sikap cinta
lingkungan
Merancang/mendesain
poster tentang kepedulian terhadap lingkungan
Materi
Program Peduli Lingkungan (conservation programs),
yaitu program pengelolaan lingkungan secara benar dan bermanfaat sehingga
dapat dinikmati secara terus menerus tanpa merusak keadaannya, turut menjaga
dan melestarikan sehingga ada manfaat yang berkesinambungan.
Mengingat masyarakat adalah unsure yang menikmati langsung kondisi
lingkungan, YPAN mengajak masayarakat untuk menjadi media kontrol secara
langsung terhadap lingkungannya dan berperan aktif untuk peka terhadap
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan dengan
menanamkan pengertian “Membangun bukan berarti harus merusak”
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Lima
sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun
terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan
Pancasilapada
tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis
yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar.
Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya
dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya
dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
Poster
bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, sosialisasi dan dekorasi.
Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal. Cat poster biasa juga
disebut cat plakat karena meniliki sifat yang pekat, sifatnya datar cocok untuk
menggambar dekoratif.
Kompetensi
Dasar:
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah,
sekolah, dan masyarakat
4.1
Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut
pandang
kelima
simbol pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
Indikator:
Menemukan
contoh cara-cara mencintai lingkungan
Menghubungkan
sila Pancasila dengan perilaku manusia yang berhubungan dengan sikap
Materi
Berikut sepuluh cara mencintai lingkungan:
Menghemat pemakaian air bersih di rumah. Mungkin kawan-kawan dan
kakak-kakak bisa mandi secukupnya saja tanpa perlu berlama-lama atau mematikan
keran air saat membersihkan gigi.
Menghemat pemakaian Gas apa saja. Mungkin kita semua bisa menggunakan
sepeda atau jalan kaki untuk mengunjungi tempat-tempat yang tidak terlalu jauh.
Menghemat pemakaian kertas. Kita perlu menulis atau mencetak (print out)
pada kedua sisi kertas agar lebih hemat.
Menanam pohon di halaman yang kosong. Kawan-kawan dan kakak-kakak bisa
memilih pohon apa saja untuk ditanam. Di samping akan menyejukkan udara di
sekitar rumah, pohon juga baik untuk pelestarian air.
Menciptakan habitat satwa liar di halaman belakang rumah. Jika kawan-kawan
dan kakak-kakak punya halaman yang kosong di bagian belakang rumah, boleh
dijadikan habitat bagi satwa liar dengan cara menanam pohon-pohon dan sebagainya
agar menjadi tempat hidup bagi burung, kupu-kupu, cicak, dan sebagainya.
Memperbaiki produk-produk sepert kamera, kulkas dan kompor itu lebih baik
daripada membeli yang baru.
Jangan menggunakan hairspray! Ini menyebabkan lapisan ozon menipis.
Gunakan lagi botol air, handuk, dan gelas yang sudah ada dan masih layak
dipakai.
Daur ulang barang-barang yang lama menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat
untuk dapat digunakan kembali. Kami yakin kawan-kawan dan kakak-kakak punya
banyak ide kreatif.
TEMA 4 : BERBAGAI PEKERJAAN
Subtema
1: Jenis-Jenis Pekerjaan
Kompetensi
Dasar KI-1 dan KI-2
1.2
Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
di
lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
2.3
Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagaiwarga dalam
kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
Kompetensi
Dasar KI 3 dan KI 4
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah,
sekolah, dan masyarakat
4.2 Melaksanakan
kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan
kewajiban sebagai seorang pekerja di masyarakat
Kompetensi
Dasar:
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam dalam kehidupan sehari-hari di rumah,
sekolah, dan masyarakat
4.2
Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan
kewajiban sebagai seorang pekerja dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat
Materi
Kewajiban pekerja dan serikat pekerjaTimbulnya kewajiban bagi sesorang
adalah ketika dia melakukan suatu kesepakatan dandi dalamnya termuat hak dan
kewajiban, ketika hak itu sudah menjadi keharusan yang di peroleh, begitupun kewajiban adalah keharusan yang wajib dan harus di taati tanpakecuali,
karena saling keterikatannya antara hak dan kewajiban itulah yang
mendasarimengapa setiap kita menuntut hak, kita pun jangan sampai lalai
terhadap kewajiban, dankewajiban sebagai pekerja pun telah terbagi kedalam tiga
bagian penting, yaitu :-
Kewajiban ketaatan, kewajiban ketaatan adalah kewajiban yang dibebankan
kepada pekerja / buruh untuk mematuhi segala peraturan yang telah di tetapkan atau telah disepakati
oleh pekerja / serikat pekerja dengan pengusaha-
Kewajiban konfidensialitas, adalah merupakan
salah satu bentuk
kewajiban yang di berikan kepada pekerja, dalam artian pekerja mempunyai kewajiban dalam hal untukdapat
menjaga rahasia perusahaan.-
Kewajiban loyalitas, Loyalitas pekerja terhadap organisasi memiliki makna
kesediaan pekerja untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu denganmengorbankan
kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Kesedian pekerjauntuk
mempertahankan diri bekerja dalam organisasi adalah hal yang penting
dalammenunjang komitmen pekerja terhadap organisasi dimana mereka bekerja. Hal
ini dapatdiupayakan bila pekerja merasakan adanya keamanan dan kepuasan didalam
organisasitempat ia bergabung untuk bekerja.
TEMA 5 : PAHLAWANKU
Subtema
1: Perjuangan Para Pahlawan
Kompetensi Dasar KI-1 dan KI-2
1.2 Menghargai kebersamaan Dalam
keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah
dan masyarakat sekitar
2.1 Menunjukkan perilaku,
disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakuike-salahan, meminta maaf
dan member maaf sebagaimana dicontohkan tokoh penting yang berperan dalam
perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia sebagai
perwujudan nilai dan moral Pancasila
Kompetensi
Dasar KI 3 dan KI 4
3.4 Memahami arti bersatu dalam
keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman
dalam keberagaman di lingkungan rumah,sekolah, dan masyarakat
Indikator
• Menjelaskan pentingnya rasa
persatuan di dalam kehidupan bermasyarakat
• Memberikan contoh sikap yang
menunjukkan rasa persatuan
• Menceritakan pengalaman
bergotong royong di lingkungan
Materi
1.
Persatuan dan kesatuan penting bagi bangsa Indonesia
mengingat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk.
2.
Unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi
pembentukan Nasionalisme Indonesia, di antaranya:
a. persamaan
asal keturunan bangsa (etnik);
b.
persamaan pola
kebudayaan;
c.
persamaan tempat tinggal yang disebut tanah air;
d.
persamaan nasib
kesejahteraannya; dan
e.
persamaan cita-cita sebagai kesadaran dari inspirasi
kenangan masa silam.
3.
Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat Angkatan
1945 sebagai perwujudan keikhlasan di antaranya melalui:
a. menentang
dominasi asing dalam segala bentuknya;
b. pengorbanan
seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga;
c. tahan
derita dan tahan uji;
d. kepahlawanan;
e. persatuan
dan kesatuan; dan
f. percaya
pada diri sendiri.
4.
Perilaku yang merugikan persatuan
dan kesatuan, yaitu kemiskinan, kesenjangan sosial,keterbelakangan,
ketergantungan, KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), pencemaran lingkungan
hidup, dekadensi moral, apatisme dan ketidakpedulian sosial.
5.
Kesetiaan terhadap bangsa dan
negara adalah keteguhan hati dan ketaatan terhadap tujuan dan cita-cita bangsa
dan negaranya.
6.
Salah satu wujud kesetiaan bangsa
Indonesia saat ini adalah kesetiaan mempertahankan dan mengembangkan
kebersamaan dengan menegakkan nilai-nilai kesetiaan. Kesetiaan itu mencakup
kesetiaan terhadap keutuhan bangsa Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila
dan UUD 1945, dan kesetiaan terhadap Tata Hukum Indonesia.
7.
Kesetiakawanan sosial adalah rasa
solidaritas yang melandasi hubungan antar sesama warga masyarakat. Inti
solidaritas adalah kesediaan untuk memahami dan memperhatikan kepentingan dan
kebutuhan orang lain.
8.
Sikap dan perilaku setia, serta
rasa kesetiakawanan sosial perlu dikembangkan sejak dini, baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah maupun lingkungan yang lebih luas.
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Katanya berasal dari gotong =bekerja, royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesiaseperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen
Kompetensi Dasar:
3.4 Memahami arti bersatu dalam
keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman
dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan arti bersatu dalam
keberagaman
• Mempraktikkan kerja sama
dengan teman dalam keberagaman di sekolah
Materi
Indonesia memiliki kebudayaan yang
begitu banyak, bahkan Indonesia dinobatkan sebagai negara yang memiliki etnik
dan budaya terbanyak di dunia dan hal ini menjadikan kebanggaan tersendiri buat
bangsa Indonesia. dari sabang sampai merauke, Indonesia juga memliki bahasa
daerah yang beragam, ada bahasa batak, jawa, sunda, melayu, dayak, bugis,
maupun papua. dengan adanya keberagaman budaya dan bahasa inilah mencirikan
Indonesia kaya akan kebudayaannya.
namun
adanya keberagaman budaya tersebut menimbulkan suatu persoalan. dengan bahasa
dan budaya yang berbeda-beda, kita seringkali tidak dapat memahami akan budaya
masing-masing daerah yang akhirnya menyebabkan kesalahpahaman antarbudaya atau
daerah. kerasnya watak orang Medan sering disalahartikan oleh kita semua bahwa
orang batak itu galak, seram, dan menakutkan. padahal jauh dari itu semua
orang batak tidaklah demikian. mereka memiliki suara yang khas, yakni keras dan
kasar. itu karena mereka memiliki jarak antar rumah yang cukup jauh sehingga
mereka terbiasa untuk berbicara keras. ini menjadi pelajaran untuk kita semua
akan pentingnya sikap toleransi antar budaya dengan memahami kebudayaan daerah
tersebut sehingga kita pun akan hidup berdampingan dan saling melengkapi satu
sama lain
mari
sama-sama kita bangun keutuhan bangsa ini dengan memahami satu sama lain,
memiliki sikap toleransi antar budaya dan agama, serta tidak adanya
diskriminasi. bersatu dalam keberagaman membuat kita menjadi lebih kuat. sesuai
semboyan Indonesia : “Bhinneka Tunggal Ika”, walau berbeda-beda tetapi tetap
satu jua.
Kerjasama adalah
suatu usaha antara orang perorangan atau kelompok manusia diantara kedua belah
pihak untuk tujuan bersama sehingga mendapatkan hasil yang lebih cepat dan
lebih baik.
Subtema
2: Pahlawanku Kebangganku
Kompetensi
Dasar KI 1 dan KI 2
1.2 Menghargai kebersamaan dalam
keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah
dan masyarakat sekitar
2.2 Menunjukkan perilaku sesuai
dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah
sekolah dan masyarakat sekitar
Kompetensi
Dasar KI- 3 dan KI- 4
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2
Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat
Kompetensi
Dasar:
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari
di rumah, sekolah
dan masyarakat
4.2
Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat
Indikator:
•
Mengklasifikasi sikap yang memenuhi kewajiban sebagai pelajar
•
Menjelaskan makna kewajiban sebagai pelajar
•
Menceritakan pengalaman
kewajiban mereka sebagai pelajar
Materi
-
sikap yang memenuhi kewajiban sebagai pelajar
Adab terhadap
dirinya sendiri, yaitu :
hendaklah seorang pelajar tidak merasa ‘Ujub atau
merasa hebat, merasa lebih, merasa tahu, lebih gagah atau cantik, lebih
terhormat dari temannya atau orang lain dan lain sebagainya, hendaklah segala
kehebatan, kelebihan, dan sebagainya dengan mengembalikan kehebatan, kelebihan
tersebut merupakan, semata2 pemberian Allah SWT. seorang pelajar janganlah
takabbur atau sombong, merasa lebih dari orang lain dengan menampakkannya (ujub
lebih tersembunyi darpada sombong). Seorang pelajar hendaklah merendah diri,
berkata benar atau jujur, hormat dan menajuhi sifat dan sikap yang jelek,
kepercayaan atas ilmunya dengan melatakkan ilmunya pada tempatnya, menjawab
masalah apabila ia mengetahui dan tidak berfatwa atau menjawab masalah, apabila
belum mengetahui dan jangan malu mengatakan apabila belum mengetahuinya,
menanyakan kepada yang lebih mengetahui atau ahlinya.
Adab Terhadap Guru (Muta’allim), yaitu :
Seorang pelajar, hendaklah mengakui bahwa guru
tersebut adalah orang yang paling berjasa, karena dialah yang mendidik dan
mengajarkan ilmu pengetahuan yang membawa keselamatan hidup, baik di dunia dan
di akhirat. Menghormati guru dengan sepenuh hati. Mendengarkan atau
memperhatikan perkataannya, penjelasannya, nasehatnya. Duduklah dengan baik
dihadapan seorang guru. Berdiri serta menghormat dengan kedatangannya.
Janganlah memuji guru lain dihadapanya, karena boleh jadi menimbulkan sangka
yang tidak baik dalam hati guru. Jangalah malu bertanya kepada guru jika belum
mengerti. Taat terhadap perintah dan larangannya, agar supaya ilmu pengetahuan
membawa berkah, kabahagian di dunia dan di akhirat.
Adab Terhadap Kawan atau Sesema Pelajar,
yaitu :
Menghormati, kasih mengasihi terhadap mereka,
janganlah menghina atau memperolok kepada kawan yang kurang pandai, janganlah
senang atau gembira terhadap teman yang sedang dimarahi oleh guru yang akan
membawa kepada permusuhan dan perkelahian.
Demikian bahasan atau kajian kali tantang adab-adab
seorang pelajar, baik adab terhadap dirinya, guru dan teman-taman, semoga
bermanfaat bagi kita pelajar, dan semoga apa yang kita pelajar mendapat
berakah. Pada bahasan selanjutnya kita akan membahas Hak-hak Kedua Orang Tua
(Huquuqu al-Waldayyin)
-
Secara umum kewajiban siswa dapat dijabarkan sebagai berikut.
1.
Kewajiban Belajar
Belajar merupakan tugas utama seorang
pelajar. Siswa diwajibkan belajar dengan baik di dalam maupun di luar sekolah.
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru termasuk juga kewajiban pelajar.
2.
Kewajiban Menjaga Nama Baik Sekolah
Menjaga nama baik
sekolah baik di luar maupun di dalam sekolah merupakan perwujudan terhadap
ketahanan sekolah beserta Wawasan Wiyata Mandala.
3.
Kewajiban Taat
Tata Tertib
Aturan-aturan yang mengarahkan siswa
bertingkah laku di sekolah merupakan tata tertib yang wajib ditaati oleh
seluruh siswa. Dengan tata tertib diupayakan siswa memiliki kedisiplinan
sehingga mampu menunjang dalam kehidupan bermasyarakatnya.
4.
Kewajiban
Biaya Sekolah
BOS atau biaya operasional sekolah adalah
biaya sekolah yang berasal dari pemerintah yang merupakan pendukung operasional
kegiatan harian di sekolah agar sekolah dapat berjalan lancar. Biaya ini hanya
untuk membantu meringankan biaya sekolah bukan berarti sekolah bebas ongkos
atau gratis.
5.
Kewajiban
Kerja Sama
Kerja sama antara sekolah dengan pihak
masyarakat dalam hal ini wali murid wajib dilaksanakan untuk mendukung seluruh
kegiatan sekolah. Kerja sama yang terjalin dengan baik akan mampu memecahkan
setiap permasalahan yang ada.
Tanggungjawab mungkin
bisa diartikan sebagai konsekuensi yang harus diterima atau dijalankan terhadap
apa yang sudah dilakukan atau dijalani. Kita sering mendengar kata “lepas
tanggungjawab” artinya tidak mau mempertanggungjawabkan apa yang sudah
dilakukan (lempar batu sembunyi tangan). Ada tihal penting yang harus
dipahami dan dijalankan oleh seorang siswa atau pelajar berkenaan dengan
tanggungjawab.
1. Tanggungjawab sebagai seorang
pelajar/siswa
Setiap siswa harus menanamkan
rasa tanggungjawab pada diri masing-masing. tanggungjawab siswa sebagai
pelajar adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah
diberikan kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah.
Artinya setiap siswa wajib dan mutlak melaksanakan tanggungjawab tersebut tanpa
terkecuali. Tap kenyataannya banyak siswa yang merasa terbebani dengan
kewajiban mereka sebagai pelajar. siswa berangkat ke sekolah tidak lagi
untuk tujuan belajar, akan tetapi dijadikan sebagai ajang untuk ketemu, kumpul
dengan teman-teman, ngobrol dan lain sebagainya. sementara tugas
sejatinya untuk belajar dan menimba ilmu sudah bukan lagi menjadi pokok.
tapi ini realita dan potret siswa masa kini. selalu menginginkan sesuatu
tanpa bersusah payah. menyerah sebelum berjuang, kalah sebelum
bertanding.
2. Tanggungjawab sebagai seorang anak
Banyak siswa tidak menyadari
atau menyadari tapi tidak mau melakukan penyadaran diri, bahwa orangtua tidak
menginginkan banyak hal pada dirinya. hanya satu yang diinginkan oleh
orangtua yaitu anak saya bisa bersekolah, belajar dengan baik dan kelak lulus
mempunyai kehidupan lebih baik dari orangtuanya. sekali lagi, hanya itu
wahai para siswa tercinta. Tidak kah kita pernah membayangkan, bagaimana
orangtua membanting tulang mencari biaya untuk kita bersekolah. tidak
pernah terbersit sedikit-pun dalam benak mereka agar kalian mengganti apa yang
sudah diberikan. Tidak kah pernah kita pikirkan, bagaimana orangtua kita
memutar otak untuk kita, tapi apa balasan yang kita berikan. semuanya
kita balas dengan kemalasan dan kebohongan. kita malas bersekolah,
berbohong ke sekolah tapi tidak sampai. sekali lagi inilah potret siswa
masa kini (walaupun tidak semua)
3. Tanggungjawab sebagai seorang
hamba
Sudahkah kita menjalankan
kewajiban kita sebagai orang yang beragama. Banyak diantara kita yang
mampu secara akademis, tercukupi dari segi materi tapi jiwanya kosong karena
tidak tersentuh oleh nilai-nilai ibadah. Untukmu para siswa, jalankan
kewajiban sebagai umat, jangan banyak meminta tapi mengabaikan tugasmu sebagai
seorang hamba. Kita mendekatkan diri pada-Nya manakala kita berada
pada kondisi terjepit dalam kehidupan. Bayangkan betapa indahnya hidup
kita seandainya ketiga tanggungjawab ini seiring sejalan atau saling
terintegrasi. Insya Allah akan terbentuk siswa-siswa yang cerdas akademik
dan pribadi yang sholeh sehingga pada akhirnya akan lahir generasi penerus yang
membanggakan.
Kompetensi
Dasar:
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari
di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.2
Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat
Indikator:
•
Menjelaskan kewajiban pada saat upacara bendera
•
Menjelaskan pentingnya melaksanakan kewajiban upacara
•
Menceritakan pengalamannya melakukan tugas dalam upacara bendera
Materi
KEWAJIBAN DAN HAL-HAL YANG MUNGKIN TERJADI SEWAKTU
UPACARA BENDERA DILAKSANAKAN
1. Kewajiban pada waktu dilaksanakan upacara bendera
di sekolah semua guru, siswa, staff yang berada dihalaman sekolah yang
kebetulan tidak mengikuti upacara pengibaran/penurunan bendera mereka diwajibkan
mengambil sikap sempurna mengarah kearah bendera dan memberikan penghormatan.
2. Gangguan pada saat upacara bendera
· Kerekan macet
Upacara berjalan terus dan setelah selesai kerekan
dibetulkan.
· Tali kerekan putus
Kelompok pengibar bendera berusaha menangkap bendera
tegak lurus sampai upacara selesai kemudian bendera dilipat sesuai ketentuan
untuk disimpan.
· Tiang bendera roboh
Kelompok pengibar bendera berusaha
menegakkan/menangkap tiang bendera yang roboh bila tidak mungkin dipertahankan
laksanakan seperti pada sebelumnya.
Bendera terbalik
a. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar
namun membentangkannya salah, maka cukup dengan menukar tegangan/menarik
bendera.
b. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah,
maka petugas segera memperbaiki bendera mulai dari melipat hingga merentangkan
kembali bendera.
· Cuaca buruk/hujan
Apabila sebelum dilaksanakan upacara, cuaca
buruk/hujan maka upacara penaikan bendera dibatalkan. Tetapi apabila sudah
dilaksanakan upacara, cuaca buruk/hujan maka upacara tetap dilaksanakan sampai
bendera berada dipuncak dan lagu selesai dinyanyikan.
Apa Pentingnya Upacara Bendera
Hari Seni
UPACARA BENDERA
(SEBUAH FORMALITAS TANPA ROH)
Bendera merupakan salah satu
identitas bangsa. Di balik wujudnya sebagai benda mati, tesirat sebuah
kisah bagaimana perjuangan para pahlawan dalam merebut dan memerdekakan
sebuah negara. Pertumpahan darah dan air mata mengisi perjuangan para pahlawan
dalam mempertahankan sebuah bendera, merah putih. Melalui upacara bendera yang
diselenggarakan di sekolah-sekolah, di situlah penghargaan atas perjuangan para
pahlawan terhadap bangsa ini. Ironisnya upacara bendera saat ini cenderung
hanya sebagai formalitas dan rutinitas semata tanpa menyentuh makna dan tujuan
upacara itu sendiri.
Begitu berartinya bendera bagi
suatu bangsa sehingga pahlawan rela mengorbankan jiwa raga untuknya. Untuk itu
penghormatan pada bendera sebagai suatu kewajiban setiap warga negaranya,
terutama para pelajar yang sedang mengalami pembentukan karakter bangsa.
Karakter yang diharapkan dapat terbentuk melalui upacara bendera salah satunya
adalah karakter nasionalisme sebagai perwujudan rasa cinta terhadap bangsa dan
tanah air.
Sayangnya, kenyataan yang terjadi
ternyata sangat berlawanan. Upacara kini justru dianggap sebagai sesatu yang
kurang penting, sekedar formalitas saja. Hal ini ditunjukan dengan sikap-sikap
yang tidak mencerminkan sikap nasionalisme. Misalnya ketika penghormatan kepada
bendera Merah-Putih, ada siswa yang hormat tetapi tidak sesuai dengan sikap
sempurna, ada pula siswa yang bebicara saat pembacaan Undang-Undang Dasar,
bahkan ada yang berpandangan menghormati bendera adalah perbuatan terlarang
atau haram.
Ada indikasi menurunnya rasa
nasionalisme di kalangan pelajar. Hal ini sangat memprihatikan. Bagaimana
tidak, pemuda merupakan penerus bangsa seharusnya mempunyai semangat
nasionalisme yang tinggi. Mereka yang seharusnya mempersiapkan diri untuk
membangun negara ini agar lebih maju, justru terjebak pada tawuran antar
pelajar, antar mahasiswa, narkoba dan sebagainya.
Sebenarnya upacara bendera
merupakan ritual, hanya saja ritual ini dilakukan untuk melakukan penghormatan
pada negara. Ritual umumnya mempunyai nilai-nilai sakral tertentu, seperti
ritual keagamaan, ritual perkawinan, ritual sedekah bumi dan sebagainya. Adanya
unsur-unsur sakral tersebut menjadikan ritual dapat berjalan khitmad, tertib,
bahkan memunculkan rasa takut untuk melanggar aturan. Namun, nilai sakral ini
kini tak lagi dimiliki oleh upacara bendera sehingga orang banyak
meremehkannya.
Dalam Upacara kita mengenal dan harus memahami
perangkat apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan kepentingan dan tujuan acara
Upacara tersebut. Antara lain terdiri atas :
1. Perangkat Upacara Bender
a. Pembina
Upacara, Pengatur Upacara
b. Pemimpin UpacarA
c. Pemandu
Acara
d. Pembaca Doa
e. Pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945
f. Pembaca
Naskah Janji Siswa
g. Pemimpin Lagu (dirigen)
h. Pendamping
Pembina Upacara
i. Pengibar
bendera (3 orang)
j. Pemimpin
Kelompok Paduan Suara
k. Pemimpin Kelompok Peserta Upacara
l. Kelompok Paduan Suara
m. Kelompok-kelompok Peserta Upacara
2. Perlengkapan Upacara Bendera
1.
Tiang Bendera
lengkap dengan talinya
2.
Bendera Merah
Putih
3.
Naskah
Pembukaan UUD 1945
4.
Naskah
Pancasila
5.
Naskah Susunan
Acara
6.
Pengeras Suara
7.
Tanda-tanda
Penjuru untuk barisan
8.
Tugas Pejabat
Upacara dan Petugas Upacara
3. Untuk
melakukan upacara harus ditentukan pejabat-pejabat upacara dan para petugas
yang membantu kelancaran upacara. Karena pengertian inilah UPACARA adalah UPA =
Rangkaian dan CARA= Tindakan/gerakan, maka upacara berarti Tindakan dan gerakan
yang dirangkai serta ditata dengan tertib dan disiplin.
Para pejabat
dan petugas harus mengetahui dengan pasti apa peran dan tugasnya dalam upacara.
Tanggung jawab masing-masing pejabat/petugas dari kerjasama yang terpadu
diantara mereka akan menhasilkan upacara yang lancer, tertib, khidmat, dan
mengena sasaran.
PEMBINA UPACARA (dalam TUM :
Inspektur Upacara)
Pembina Upacara adalah pejabat dalam upacara yang
kepadanya disampaikan penghormatan yang tertinggi oleh peserta yang hadir
mengikuti atau melakukan upacara.
Tugas Pokok :
Mensahkan upacara serta melakukan ketentuan dalam
rencana pelaksanaan dengan mengingat keadaan, peserta dan tempat upacara.
- Menerima laporan Pengatur Upacara sebelum upacara dimulai.
- Menerima penghormatan dari peserta upacara
- Menerima laporan Pemimpin Upacara
- Memberi aba-aba penghormatan kepada Sang Merah Putih (bila dikehendaki)
- Memimpin Mengheningkan Cipta
- Membacakan teks Pancasila yang diulang oleh seluruh peserta upacara
- Menyampaikan Amanat
- Dapat melimpahkan sebagai tugasnya kepada Pemimpin Upacara
- Penanggungjawab terakhir pelaksanaan upacara
PEMIMPIN UPACARA (dalam TUM : Komandan Upacara)
Pemimpin upacara adalah pejabat bertugas memimpim
peserta upacara dengan jalan memberikan aba-aba. Tugas Pokok :
menyiapkan dan mengatur peserta upacara
- menerima penghormatan dari Pemimpin Kelompok peserta upacara
- menerima laporan dari Pemimpin kelompok peserta upacara
- memimpin dan memberikan aba-aba penghormatan dari peserta kepada Pembina upacara
- menyampaikan laporan keadaan/kekuatan peserta upacara
- menerima pelimpahan wewenang yang diberikan dari Pembina upacara
- bertanggung jawab kepada Pembina upacara dan kepada atasan yang memberikan perintah dalam hal kesiapan dan tertibnya upacara
- membubarkan peserta upacara bila acara selesai
PENGATUR UPACARA (dalam TUM : Perwira Upacara)
Pengatur upacara adalah pejabat yang bertugas
menyiapkan rencana acara upacara (secara tertulis) serta segala sesuatunya yang
bertalian dengan pelaksanaan upacara baik perlengkapan maupun
petugas-petugasnya.
Tugas Pokok :
- mengajukan rencana urutan acara upacara kepada Pembina upacara untuk memperoleh pengesahannya dan persetujuannya
- menentukan/menunjuk petugas-petugas pelaksanaan upacara
- menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan upacara
- memeriksa, mengatur serta mengendalikan jalannya upacara
- melapor atau memberikan informasi kepada Pembina upacara tentang segala sesuatunya sesaat sebelum upacara dimulai
- bertanggung jawab terhadap jalannya upacara kepada Pembina upacara
PEMANDU ACARA (dalam TUM : Protokol)
Pemandu acara adalah pejabat yang membacakan urutan
acara upacara
Tugas Pokok :
- membantu pengatur upacara dalam hal membacakan acara demi acara sesuai urutan dan saat-saat yang telah ditentukan
- Dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kemampuan para petugas pelaksanan
- mengetahui dengan tepat siapa-siapa petugas pelaksana
- bertanggung jawab kepada pengatur upacara
TEMA 7: CITA-CITAKU
Subtema 1: Aku dan Cita-Citaku
Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2
1.2
Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.2
Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai
warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
Kompetensi
Dasar KI 3 dan KI 4
3.1
Memahami makna dan
keterkaiatan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila
secara utuh
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari
di rumah, sekolah dan
masyarakat
3.3
Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.1
Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah
dari sudut pandang
kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
4.2
Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat
4.3
Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah,
dan masyarakat
Kompetensi
Dasar:
3.1
Memahami makna dan keterkaiatan simbol-simbol sila Pancasila
dalam memahami
Pancasila secara utuh.
4.1
Mengamati dan menceritakan perilaku di
sekitar rumah dan
sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu
kesatuan yang utuh.
Indikator:
• Menjelaskan
arti dan makna
simbol-simbol sila dalam Pancasila.
• Mengidentifikasi
pengamalan salah
satu sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi
Dasar:
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai
warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat.
4.2
Melaksanakan kewajiban sebagai warga di
lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat.
Indikator:
•
Mendeskripsikan salah satu hak yang seharusnya didapat sebagai warga
negara
•
Mendeskripsikan salah satu kewajiban yang seharusnya dilakukan
sebagai warga negara
untuk melestarikan alam
Kompetensi
Dasar:
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai
warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2
Melaksanakan kewajiban sebagai warga di
lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan
aturan-aturan yangharus dijalankan saat kegiatan percobaan.
• Mengikuti
aturan percobaan.
Kompetensi
Dasar:
3.2
Memahami hak dan kewajiban sebagai
warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
3.3
Memahami manfaat keberagaman karakteristik
individu di rumah,
sekolah dan masyarakat
4.2
Melaksanakan kewajiban sebagai warga di
lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat
4.3
Bekerjasama dengan teman dalam
keberagaman di lingkunganrumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menuliskan
kewajiban sebagai
seorang pelajar
• Membuat
rencana untukmelaksanakan kewajiban sebagai pelajar
• Menjelaskan
manfaat kerja samadengan teman
• Mengaplikasikan
konsep kerja
Sama
Makna lima sila dalam Pancasila
akan dijelaskan pada artikel ini. Pancasila
terdiri atas lima asas moral yang relevan menjadi dasar negara RI. Dalam
kedudukannya sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral, secara ringkas dapat
dinyatakan bahwa:
Sila Pertama,
Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha
Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun
dalam tingkah laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila
menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda
keyakinan.
Sila Kedua,
Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak masyarakat untuk mengakui dan
memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia
serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk
menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap
terhadapnya.
Makna lima sila dalam Pancasila untuk
sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk
mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap
sesama warga negara.
Sila Keempat,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawarahan/perwakilan; mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan
ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara
tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai
dengan kedudukan masing-masing.
Makna lima sila dalam Pancasila untuk
sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat
aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan
kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum,
yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
Etika Politik
Kenegaraan
Dalam kedudukannya
sebagai etika politik kenegaraan, ditegaskan bahwa makna lima sila dalam Pancasila:
Sila pertama,
negara wajib:
(1) Menjamin
kemerdekaan setiap warga negara tanpa diskriminasi untuk beribadah menurut
agama dan kepercayaannya dengan menciptakan suasana yang baik.
(2)
Memajukan toleransi dan kerukunan agama
(3)
Menjalankan tugasnya untuk meningkatkan kesejahteraan umum sebagai tanggung
jawab yang suci.
Sila Kedua,
mewajibkan:
(1) Negara
untuk mengakui dan memperlakukan semua warga sebagai manusia yang dikaruniai
martabat mulia dan hak-hak serta kewajiban kewajiban asasi
(2) Semua
bangsa sebagai warga dunia bersama-sama membangun di dunia baru yang lebih baik
berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Sila ketiga
mewajibkan negara untuk membela dan mengembangkan Indonesia sebagai suatu
negara yang bersatu, memiliki solidaritas yang tinggi dan hidup rukun, membina
dan menjunjung tinggi kebudayaan dan kepribadian nasional, serta memperjuangkan
kepentingan nasional.
Sila keempat
mewajibkan negara untuk mengakui dan menghargai kedaulatan rakyat serta
mengusahakan agar rakyat melaksanakan kedaulatannya secara demokratis tanpa
diskriminasi melalui wakil-wakilnya. Negara wajib mendengarkan suara rakyat dan
memperjuangkan kepentingan seluruh rakyat.
Sila Kelima
mewajibkan negara untuk:
(1)
Mengikutsertakan seluruh rakyat dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
Membagi beban dan
hasil usaha bersama secara proporsional di antara semua warha negara dengan
memperhatikan secara khusus mereka yang lemah kedudukannya agar tidak terjadi
ketidakadilan serta kewenang-wenangan dari pihak yang kuat terhadap pihak yang
lemah.
Semoga tulisan ini
bermanfaat agar kita paham mengenai makna lima sila dalam Pancasila. (DP)
Kewajiban Warga Negara Melestarikan dan
Menjaga Lingkungan
Setiap
Warga Negara Indonesia (WNI) berhak dan wajib ikut serta dalam melestarikan dan
menjaga lingkungan hidupnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian
lingkungan di Indonesia agar mampu menunjang segala keperluan yang dibutuhkan
untuk mensejahterakan Indonesia.
Sebagai
manusia yang tinggal di bumi, kita dituntut untuk melestarikan dan menjaga bumi
agar tetap lestari. Karena bumi lingkungan kita merupakan penunjang kehidupan
kita di dunia ini. Sehingga menjaga dan melestarikan lingkungan hidup kita juga
berarti mempertahankan dan melindungi kehidupan. Dan apalagi kalau kita mampu
memanfaatkan lingkungan kita untuk keperluan perekonomian.
Dunia
perekonomian dengan lingkungan saat ini sangatlah erat hubungannya. Setiap
orang di zaman modern ini mampu melaksanakan kegiatan perekonomian dengan
memanfaatkan lingkungan sekitarnya karena dengan memafaatkan lingkungan sekitar
saja dapat memberikan rezeki untuk sang pelaku.
Berdasarkan
Pasal 33 ayat 4 UUD 1945 yang berbunyi : “Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi,
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.”
tersebut berarti bahwa kegiatan perekonomian harus dilaksanakan dengan
berwawasan lingkungan.
Lingkungan
sekitar kita ini mampu dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian. Sehingga
memungkinkan untuk menghasilakan rezeki bila diolah dengan benar. Sebagai
contoh lahan-lahan kosong disekitar kita dapat dimanfaatkan untuk berkebun atau
bertani dan hasilnya dapat dijual dengan harga pantas. Hal ini juga turut
melestarikan lingkungan. Contoh lain disekitar kita yaitu pemanfaatan
lingkungan untuk perikanan, seperti empang dan kolam-kolam. Bahkan di suatu
daerah, limbah dari kolam dialirkan ke sawah untuk keperluan pertanian. Kedua
hal itu sangat bermanfaat dan sangat berpotensi di bidang perekonomian.
Namun
jika pemanfaatan lingkungan dilakukan dengan salah dan tidak berwawasan
lingkungan seperti yang dijelaskan di dalam pasal 33 ayat 4 UUD 1945 maka akan
menyebabkan kerusakan dan kerugian. Hal ini juga menunjukkan bahkan dunia
perekonomian erat hubungannya dengan lingkungan hidup.
Salah
satu kerugian yang diperoleh jika salah dalam mengolah lingkungan yaitu adalah
polusi. Pemanfaatan suatu lingkungan untuk tempat pembuangan sampah jika tidak
diolah dengan baik, hanya akan menimbulkan polusi. Akan tetapi jika satu
kerugian ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian yang menguntungkan
pasti akan berdampak positif bagi lingkungan dan perekonomian. Contohnya
pemanfaatan limbah plastic untuk di daur ulang agar tidak mencemari lingkungan,
pemanfaatn limbah organic untuk pembuatan pupuk organic yang berguna bagi dunia
pertanian, dll. Sebagai contoh lain, lingkungan kita juga dapat dimanfaatkan
untuk pembuatn taman-taman hijau yang penuh dengan tumbuhan hijau yang dapat
membantu mencegah global warming atau pembuatan botanical garden yang sangat
bermanfaat bagi lingkungan dan perekonomian. Hal-hal tersebut jika ditekuni
dengan sungguh-sungguh akan membantu terselenggarakannya perekonomian nasional
di Indonesia.
Jadi,
lingkungan tempat tinggal kita ini sangatlah erat hubungannya dengan
perekonomian. Bila kita mampu memafaatkan lingkungan sekitar, kita dapat
membantu terselenggarakannya perekonomian nasional yang berwawasan lingkungan
sesuai dengan Pasal 33 ayat 4 UUD 1945. Kesimpulannya bila kita tekun, ulet,
bersungguh-sungguh menjaga dan melestarikan lingkungan, kita dapat
memanfaatkannya untuk menunjang kehidupan kita di bumi ini.
Subtema 2: Hebatnya Cita-citaku
Kompetensi
Dasar KI 1 dan KI 2
1.2
Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa dilingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.2
Menunjukkan perilaku yang sesuaidengan hak dan kewajiban di rumah,
sekolah dan
masyarakat
sekitar
Kompetensi
Dasar KI 3 dan KI 4
3.3
Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.3
Bekerja sama dengan teman
dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Kompetensi
Dasar:
3.4
Memahami arti bersatu dalamkeberagaman di rumah, sekolah, dan
masyarakat.
4.5
Bekerja sama dengan teman dalam
keberagaman di lingkungan
rumah, sekolah, dan masyarakat.
Indikator:
• Menjelaskan
keberagaman citacita
serta manfaatnya.
• Arti dan Manfaat Sebuah Cita-cita
Hibur Dunia : Saya teringat beberapa pesan
dari guru SD, beliau berpesan "Gantungkan cita-citamu setinggi
langit" dan "Kejarlah cita-citamu sampai ke negeri Cina".
Saat itu umur saya masih delapan tahun, saya tidak mengerti apa itu cita-cita,
dan untuk apa cita-cita itu dikejar. Kadang saya bertanya, kenapa sih
orang-orang dewasa itu selalu menanyakan, "Rief, Nanti kalo udah besar
kamu mau jadi apa?".
Saya dengan polos menjawab "Jadi Pilot", Padahal saya tidak tahu apa itu pilot dan seperti apa jadi seorang pilot. Yang saya tahu pilot itu yang menyetir pesawat terbang.
Saya dengan polos menjawab "Jadi Pilot", Padahal saya tidak tahu apa itu pilot dan seperti apa jadi seorang pilot. Yang saya tahu pilot itu yang menyetir pesawat terbang.
Tahukah Anda alasan kenapa guru dan orang-orang dewasa selalu membahas tentang cita-cita kepada anaknya?. Sebenarnya dibalik kata cita-cita tersirat makna dan tujuan yang sangat berharga. Mereka bermaksud untuk membangun mental, niat, dan arah/tujuan sang anak. Sekarang saya menyadari bahwa dengan memiliki cita-cita dan keinginan yang kuat, alam bawah sadar kita akan terus menuntun untuk berjalan ke arah cita-cita tersebut dan membantu kita melawan segala hambatan yang menghadang.
Memang menjadi suatu keharusan orang tua atau guru untuk membangun cita-cita sang anak sejak dini. Jangan lupa, orang tua juga harus mampu menyeseuaikan bakat dan minat anak agar dia senang mengejar cita-citanya. Dan yang terpenting, Anda sebagai orang tua juga harus mampu menjelaskan apa cita-cita itu kepada anak Anda.
Secara garis besar, manfaat mempunyai cita-cita yang kuat sejak dini adalah :
Hidup mempunyai jalan atau arah yang jelas
Hal ini sudah jelas, dengan mempunyai cita-cita, sang anak
akan tahu kemana arah hidup yang akan dia jalani, dan dia pun tahu tujuan dia
belajar, menuntut ilmu, bersekolah, dan segala macamnya. Tujuannya yaitu
mengejar cita-cita dan berusaha sekuat mungkin untuk mengejar cita-cita
tersebut. Dan jika suatu saat nanti ada hal yang mengalihkan pikirannya dan
bisa membawanya keluar dari jalur cita-cita, disinilah peran orang tua sangat
dibutuhkan untuk menuntun anak kembali ke jalur yang seharusnya.
Mental dan niat semakin terasah
Dengan adanya cita-cita yang kuat, mental untuk melawan
segala hambatan akan terasah, misalnya melawan rasa malas, kantuk, dan godaan
bermain Game akan teratasi. Hal ini biasa melanda anak SMP atau sederajat, tapi
ini akan mudah teratasi jika anak sudah tahu bahwa semua itu hanya akan
menghambat niatnya mengejar cita-cita.
Terus Belajar dan Berlatih
Cita-cita
menjadi sebuah tujuan anak yang harus dia kejar. Seiring dengan adanya
cita-cita yang kuat tersebut, anak akan berusaha meningkatkan kemampuannya agar
cita-citanya bisa tercapai. Yaitu dengan belajar dan berlatih segala hal yang
menunjung cita-cita tersebut. Misalnya anak ingin menjadi seorang dokter,
berarti dia harus banyak belajar biologi dan pelajaran IPA lainnya hingga
benar-benar menguasai.
Itulah beberapa hal yang bisa saya bagikan, artikel ini saya buat berdasarkan pengalaman belaka. Saat ini saya menyadari bahwa, dengan mempunyai cita-cita yang kuat, kita akan tahu arah jalan hidup kita dan berusaha menghindari segala godaan yang bisa merusak jalannya. Dan dengan itu, kita akan menjadi orang yang sukses, walau nantinya tidak sesuai dengan cita-cita yang kita idamkan semaca kecil dulu.
Sama halnya dengan saya, semasa kecil saya mengindamkan jadi pilot yang kemudian bercita-cita menjadi dokter, namun akhirnya saya menjadi seorang pengawal keuanganan Negara. Tapi itu tidak buruk, karena meraih pekerjaan seperti itu merupakan sebuah kesuksesan yang luar biasa buat saya. Semoga hal ini juga bermanfaat buat Anda dan kesuksesan anak Anda kelak. Terima kasih.
elakukan
kegiatan kerja sama
serta merefleksi sikap dalam kegiatan belajar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Entri Populer
-
MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK DI INDONESIA Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep PKn DOSE...
-
Sub Tema 1 : KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2 1.1 Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keberagaman agam...
-
MAKALAH EKONOMI DALAM ISLAM DiajukanSebagaiPelengkapNilaiTugas Semester I Mata Kuliah Agama DosenPengampu :UlinNuha ,M.Ag. ...
-
HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN DARI PENDEKATAN REDUKSIONISME DAN HOLISTIK INTEGRATIF A. Era Reformasi Masyarakat Indonesia kin...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Esa,yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga saya dapat me...
-
belajar menjadi suatu kebutuhan dan kebiasaaan dikalangan pelajar saat ini banyak dijumpai berbagai masalah mengenai pendidikan, ...
-
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 TEMA: ANEKA PERISTIWA Standar kompetensi Kompeten...
0 komentar:
Posting Komentar