KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU



Sub Tema 1 : KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU
Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2
1.1 Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keberagaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi
di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta maaf dan memberi maaf sebagaimana dicontohkan tokoh penting yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila
2.4 Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.1 Memahami makna dan keterkaiatansimbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh
3.3 Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan masyarakat
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
4.4 Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi (jenis pekerjaan orang tua) di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.

Kompetensi Dasar:
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
4.4 Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi (jenis pekerjaan orang tua) di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan keberagaman yang ada di Indonesia dalam bentuk tulisan
• Menjelaskan ciri khas suku Minang dalam bentuk peta pikiran
• Menuliskan contoh perilaku sebagai bentuk kebanggaan menjadi anak Indonesia
Materi
Keragaman Indonesia

Indonesia merupakan wilayah kesatuan dengan ribuan pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke. Banyaknya pulau yang tersebar di Indonesia menjadikan adanya keragaman di negeri kita tercinta. Keragaman Indonesia mencakup banyak hal, antara lain: suku, ras, agama, budaya, adat-istiadat.  Meski beragam, Indonesia menganut BHINEKA TUNGGAL IKA yang berarti meski kita berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Perbedaan itu ada untuk dipahami dan menjadi pemersatu antara kita. Perbedaan tersebut menjadi suatu media pembelajaran kita bahwa hidup kita akan semakin berwarna dengan adanya perbedaan. Keragaman yang Indonesia tidak seharusnya menjadi sebuah pertikaian di antara masyarakat Indonesia. Kita berada di sebuah negeri yang sangat kaya dengan keragaman dan negera Indonesia merupakan negara yang dapat menerima perbedaan tersebut. Keragaman adalah suatu perbedaan yang sudah seharusnya dapat kita pahami. Tak ada seorang pun yang sama persis walaupun mereka kembar, pastilah ada perbedaan dari diri mereka. Perbedaan itu bukan hanya masalah kulit semata, bukan masalah etnis atau lainnya. Keragaman mengajarkan kita sebuah arti kebersamaan. Terkadang, perbedaan itu merupakan hal yang sulit untuk dipahami namun seiring berjalannya waktu perbedaan merupakan hal yang wajar dan membuat kita semakin dekat satu sama lainnya. Ikatan kita akan semakin erat dengan adanya keragaman. Adanya keragaman patut kita syukuri. Dengan begitu kita dapat memahami antara satu dengan yang lainnya. Mengetahui perbedaan setiap orang dan mempelajarinya. Janganlah takut dengan keragaman yang ada. Karena keseragaman tak selamanya menyenangkan dan lebih seringkali membosankan. Banyak hal yang dapat kita rayakan dengan keragaman yang ada. Suku yang berbeda, ras berbeda, adat yang berbeda, budaya yang berbeda. Bahkan mungkin kalian tidak sadar? Salah satu keragaman yang ada hampir setiap satu tahun sekali kita rayakan bersama-sama, salah satu momen tersebut yaitu momen tujuh belasan atau agustusan. Dimana semua orang berkumpul mengikuti perlombaan, tak peduli perbedaan umur, suku, ras, agama, adat atau budaya. Kita berkumpul, berlomba, bersama bergembira dan bersuka cita merayakan keragaman yang ada. Tak pantaslah kita terus-menerus bertikai dengan adanya keragaman. Marilah kita cintai negeri ini dengan banyaknya keragaman yang ada. Kita rayakan keragaman yang ada dengan penuh suka cita dan riang gembira….
Hidup keragaman!
Hidup rakyat Indonesia!
Home  »  seni budaya  »  Mengenal suku bangsa Minangkabau – Ciri khas dan asal usul
ADMIN SEPTEMBER 28, 2012 1

Suku bangsa Minangkabau termasuk salah satu suku besar di Nusantara. Pada sensus penduduk tahun 2000, ada 5,5 juta jiwa suku Minang yang ada di Indonesia, bermukim di Sumatera Barat, Jabodetabek, Jambi, Sumatera Utara, Kep. Riau, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Jumlah ini tentu saja belum termasuk yang merantau keluar negeri seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong dan sebagainya.

Suku Minangkabau sering disebut sebagai orang Padang. Tentu saja bukan tanpa alasan disebut seperti ini, dikarenakan ini merujuk pada ibukota Sumatera Barat, tempat dimana suku ini berasal. Yang unik dari suku ini dan masih dipertahankan hingga saat ini adalah sistem kekeluargaan yang menganut matrilineal atau jalur perempuan. Suku Minangkabau tercatat sebagai kelompok masyarakat penganut matrilineal terbesar di dunia. Dengan keberadaan suku bangsa Minangkabau, Indonesia semakin kaya akan kebudayaan.
Sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia, suku ini menjanjikan keindahan dalam berbudaya. Suku bangsa Minangkabau memang memiliki kriteria sebagai sebuah bangsa yang berbudaya, sama halnya dengan suku bangsa lain di Indonesia pada umumnya. Bagaimanapun suku Minangkabau turut serta membuat kekayaan bangsa Indonesia dalam hal budaya menjadi semakin besar.

Ciri khas suku bangsa Minangkabau
Ciri yang paling menonjol pada masyarakat Minangkabau adalah budaya urban yang menjadi dinamika tersendiri dan menjadi nafas dari kehidupan masyarakatnya. Umumnya cerita rakyat Padang memiliki ciri masyarakat yang merantau, seperti misalnya dalam cerita Malin Kundang. Jenis cerita seperti ini jarang ada pada cerita rakyat di daerah lainnya. Memang dalam literatur hias Minang dikenal istilah “itiak pulang patang” yang memiliki anjuran merantau, mengadu nasib dan pulang di petang hari membawa kesuksesan. Dalam budaya suku Minangkabau, seorang pria harus merantau dan tidak pulang sebelum membawa hasil. Hal ini menjadi masuk akal ketika kita mengetahui bahwa penyebaran masyarakat Padang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Legenda asal usul kata Minangkabau
Ada legenda mengenai masyarakat suku bangsa Minangkabau di masa lalu yang berkaitan dengan namanya saat ini. Pada zaman dahulu konon ada pasukan kerajaan asing yang datang ke Sumatera untuk melakukan penaklukan. Oleh karena itu tetua adat dan tokoh masyarakat bermusyawarah untuk mencegah pertempuran namun tidak harus takluk tanpa perlawanan. Maka datanglah ide untuk diadakan pertandingan adu kerbau.
Tak diduga ternyata tentara kerajaan asing tersebut masuk dalam perangkap dan menyetujui pertandingan tersebut. Mereka membawa kerbau besar yang galak untuk diadu. Sedangkan masyarakat Minangkabau setempat membawa anak kerbau yang sengaja dibuat lapar dan tanduknya diberi pisau. Ketika pertandingan dimulai, anak kerbau itu menyangka bahwa kerbau besar itu sebagai induknya, sedangkan sang kerbau besar diam saja melihat anak kerbau. Si anak kerbau lantas menyerbu kerbau besar hendak menyusu, namun justru menusuk kerbau besar itu dengan pisau yang dipasang di tanduknya. Maka menanglah si anak kerbau dan masyarakat Minangkabau. Syahdan, dari peristiwa itulah muncul nama Minangkabau. Kata ini berasal dari kata Minang yang artinya “menang” dan Kabau yang artinya “kerbau”.
Perilaku yang Menunjukkan Rasa Bangga sebagai Anak Indonesia

Perilaku yang Menunjukkan Rasa Bangga sebagai Anak Indonesia
            Kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia harus melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan.  Kita patut bangga sebagai anak Indonesia.  Rasa bangga memiliki tanah air yang indah dan kaya raya.  Bangga memiliki bangsa yang beradab, ramah tamah, serta memiliki keanekaragaman.  Bangga memiliki kebudayaan dengan keunikan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.  Kita harus bangga memiliki bangsa yang menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan.
            Rasa bangga sebagai anak Indonesia tidak cukup hanya diucapkan atau ditulis dengan kata-kata mutiara.  Rasa bangga sebagai anak Indonesia harus kita tunjukkan dengan berperilaku yang menunjukkan rasa bangga sebagai anak Indonesia.  Perilaku yang menunjukkan rasa bangga sebagai anak Indonesia di antaranya adalah bersikap baik, kerja keras, rajin belajar, taat beragama, ulet, serta mempunyai daya juang yang tinggi dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh.
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat.
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh.
Indikator:
• Menuliskan makna dari tiap sila Pancasila dalam bentuk peta pikiran
• Menjelaskan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam bentuk tulisan
• Mendesain poster tentang persatuan
Materi
Makna lima sila dalam Pancasila akan dijelaskan pada artikel ini. Pancasila terdiri atas lima asas moral yang relevan menjadi dasar negara RI. Dalam kedudukannya sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa:
Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda keyakinan.
Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain,  ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.
Makna lima sila dalam Pancasila untuk sila Ketiga, Persatuan Indonesia;  menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara.
Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan;  mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing.
Makna lima sila dalam Pancasila untuk sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.

Perilaku yang Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila
Description: Perilaku yang Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila
Sikap merupakan kecenderungan untuk bereaksi terhadap suaiu objek tertentu. Kecenderungan untuk bereaksi ini timbul sebagai akibat dari pengetahuan dan pengalaman seseorang terhadap objek tertentu itu. Reaksi seseorang terhadap objek yang dihadapi dapat bereaksi positif atau negatif. Reaksi posilif dan negatif ini disebut sebagai arah sikap.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, menjadi suatu landasan dalam berperiiaku yang baik. Penghayatan dan pengamalan Pancasila mendatang kan reaksi yang berbed beda pada setiap orang. Nilai- nilai Pancasila yang seharusnya dapat menimbulkan reaksi positif, kadangkala juga mendapatkan reaksi yang negatif. Sikap positif seseorang terhadap Pancasila apabila ssseorang tersebut memikirkan supaya ia mematuhi nilai-nilai Pancasila dan berusaha mengamalkannya. Seseorang memiliki sikap negatif terhadap Pancasila apabila seseorang tersebut tidak bersedia mematuhi nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila.  

Sikap positif terhadap nilai-nilal Pancasila adalah sikap yang dalam pelaksanaan maupun hasil-hasilnya berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Menunjukan sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah menunjukkan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Sikap positif lerhadap Pancasila dapat ditunjukkan seperti berikut. 

1.       Sila Katuhanan Yang Maha Esa
Sikap posilif terhadap Pancasila sila Ketuhanan YME dapat dilunjukkan dsngan cara beriman dan bartaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Selanjutnya juga dapat dikem- bangkan sikap hormat menghormati dan berker jasama antarpemeluk agama yang berbeda-beda agar kerukunan dan kadamaian hidup antar umat beragama dapat berjalan dengan baik. Manusia selain sebagai makhluk pribadi, sosial juga sebagai makhluk Tuhan YME. Sebagai makhluk Tuhan manusia selalu menjaga hubungannya dengan sang pencipta, yaitu dengan melakukan hal-hal yang diperintahkan oieh Tuhan seperti yang ditun jukkan dalam nilai-nilai sila pertama Pancasila.  Manusia harus senantiasa menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing dan tidak dibenarkan untuk memaksakan agama atau kepercayaannya kepada orang lain. 

Kehidupan manusia tidak tedepas hubungannya dengan Tuhan, apa yang dilakukan manusia adalah selalu berkaitan dengan Tuhan. Oleh karena itu, sikap positif yang sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan harus senantiasa di kem bangkan, di antaranya menghadiri dan mengikuti oeramah-ceramah keagamaan yang bermanfaal bagi benambahnya pengetahuan tentang agama, menghindari peleoehan terhadap ajaran- ajaran agama Iain, yang mengarah Iimbulnya SARA, menghindari sikap fanatik yang berlebihan temadap agama sendin agar tidak terjadi perpecahan antarpemeluk agama, dan menjauhi segala Iarangan agama, seperti: judi, minum-minuman keras, narkoba, dan pergaulan bebas yang dapat marugikan kita. 

2.       Sila Kemanusiaan yang Adil dan Berabad
Sikap pasitif terhadap nilai-nilai Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab, di anlaranya dapat ditunjukkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Yaitu dengan cara suka memberi pertolongan kepada orang lain maupun bangsa lain yang betul-betul membutuhkan pertolongan. Sikap menghargai orang Iain dengan memperlakukan manusia sesuai harka! martabatnya, mengakui bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki derajat, hak dan kewajiban yang sama meskipun berbeda agama, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan wama kulit.

Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan merupakan ceerminan nilai kemanusiaan, yang dapat juga ditunjukkan dengan mengem bangkan sikap dan perbuatan yang mengandung semangai solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. berbangsa dan bernegara, menjaga rasa setia kawan terhadap sesama yang kurang beruntung, tanpa membsdakan agama, bangsa, negara dan warna kulit, turutserta dalam misi- misi kemanusiaan, baik dalam kepentingan nasional maupun intemasiunal, ikul berpartisipasi dalam usaha perdamaian dunia, dengan mendukung adanya anti kekerasan, anti perang dan anti pelanggaran hak asasi manusia. 

3.       Sila Persatuan Indonesia
Kita perlu mengembangkan sikap positif yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sila Persaiuan Indonesia, agar kita tetap menjadi saIu kesatuan bangsa yang utuh. Sikap positif yang sesuai dengan sila keliga adalah menjunjung tinggi nilai nasionalisme, yang diiunjukkan dengan cara menempaikan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Setiap warga negara diharapkan sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negaranya. 

Persatuan Indonesia selalu dilandasi dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, oleh karena itu hal- hal yang bersifat ksdaerahan harus dihargai karena bisa menjadi kekayaan nasional. Namun kita harus mancegah segala bentuk aspirasi politik yang hersifat kedaerahan dan kesukuan yang bertentangan dengan Pancasila. Sikap positif yang Iain yang dapat ditunjukkan adaIah mendukung dan menghormati keberadaan suku-suku bangsa dan menghindari terjadinya pertikaian antarsuku. manjadikan Pancasila sebagai satu-satunya falsafah ssrta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya seria msnghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan, menjaga nama baik bangsa di manapun kita berada, menghargai dan bangga terhadap kebudayaan nasional dan produk-produk dalam negeri. 

4.       Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila sila keempat dapat dltunjukkan dengan melakukan perbuatan yang mendukung pelaksanaan damokrasi Pancasila. Perilaku-perilaku tersebut di antaranya adalah mengakui bahwa setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Namun pelaksanaan hak harus selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Pelaksanaan demokrasi Pancasila selalu mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, yaim musyawarah mufakat yang diliputi semangat kekeluargaan.

Setiap manusia hendaknya manghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan hasil musyawarah, serta menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab. Musyawarah mufakat dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai hali nurani yang luhur, dalam mengambil keputusan musyawarah harus mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan, agar hasil keputusantersebutdapatdipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.

5.       Sila Keadilan Sosial hagi Seluruh Rakyat Indonesia 

Sikap positif terhadap nilai-nilal Pancasila sila Keadilan sosial bagi ssluruh rakya! Indonesia, dapat ditunjukkan dengan sikap yang selalu memegang prinsi p Keadilan. Sikap tersebut di antaranya mengakui adanya hak setiap warga negara unluk mendapatkan pekerjaan dan psnghidupan yang Iayak bagi kemanusiaan, tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang benentangan atau merugikan kepentingan umum, menghormati hak-hak orang Iain, menghargai hasil karya orang Iain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan barsama, melakukan kegiaian dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial, serta selalu berusaha mengembangkan sikap adil terhadap sasama.

Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
Indikator:
• Menceritakan pengalaman mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Materi
1. Pengamalan Pancasila dalam Rangka Menghargai Perbedaan
Pancasila dirumuskan dalam semangat kebersamaan. Salah satunya terwujud dalam sikap menghargai perbedaan. Perbedaan pendapat tidak menjadi hambatan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Hal itu merupakan sikap yang harus kita tiru. Pada waktu itu bangsa Indonesia belum memiliki dasar negara. Tetapi, sikap para tokoh telah mencerminkan semangat kebersamaan dan jiwa ksatria. Mereka bersedia menerima perbedaaan apa pun ketika proses perumusan dasar negara berlangsung. Nah, sekarang kita telah memiliki Pancasila sebagai dasar negara yang kuat. Kekuatan Pancasila telah terbukti selama berdirinya negara Indonesia. Pancasila mampu menyatukan seluruh bangsa Indonesia. Pancasila juga mampu bertahan menghadapi rongrongan pemberontak. Oleh karena itu, kita harus bangga memiliki dasar negara yang kuat. Kita harus dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah menghargai perbedaan. Kita harus memiliki sikap menghargai perbedaan seperti dalam perumusan Pancasila. Kita harus menyadari bahwa negara kita terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku Bangsa memiliki ragam budaya yang berbeda. Perbedaan suku bangsa dan budaya bukan menjadi penghalang untuk bersatu. Tetapi, justru perbedaan itu akan menjadikan persatuan negara kita kuat seperti Pancasila.

2. Pengamalan Pancasila dalam Wujud Sikap Toleransi

Mengamalkan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (falsafah hidup bangsa) berarti melaksanakan pancasila dalam kehidupan sehari-hari , menggunakan pancasila sebagai petunjuk hidup sehari-hari , agar hidup kita dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagian lahir dan batin. 
Pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini adalah sangat penting karena dengan demikian diharapkan adanya tata kehidupan yang serasi (harmonis).

Sub Tema 2 : KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN

KOMPETENSI DASAR
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.4 Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan makna bersatu dalam keberagaman
• Menceritakan pengalaman bermain dengan teman yang berbeda-beda
Materi
Semangat Pluralisme
Nilai historis penerimaan Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara merupakan bukti kekuatan Pancasila mempersatukan berbagai entitas Indonesia. Dengan demikian, Pancasila benar-benar berangkat dari realitas masyarakat Indonesia. Semangat keberagaman yang terdapat dalam Pancasila merupakan keniscayaan Indonesia. Aneka bahasa, suku, dan agama harus dimaknai sebagai anugerah Tuhan untuk Indonesia.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8EEen-PFyt5SpW1klKtm7drdbva-zAhXGnWEG8bd4uM1NSCWIXv7rrJniA0bGOgLMVkFpEurYdXul6x5VIdJGlX-Z2LzrqQg8SwRpCqbwQRH0K_7pxiZdIQfJK1aSWTOWtsUNbUPySmY/s1600/images.jpegPluralitas tersebut menjadikan Pancasila begitu penting dalam menjaga keseimbangan dan kesetaraan. Pancasila tidak menghendaki adanya dikotomi mayoritas dan minoritas. Di hadapan negara, seluruh elemen masyarakat adalah sama. Semua pihak berhak hidup dan menjalankan aktivitas sesuai norma agama dan budaya masing-masing. Inilah prinsip pluralisme yang diperjuangkan Gus Dur.
Prinsip pluralisme tersebut menjadi pijakan Gus Dur dalam menoropong konsep kebangsaaan. Bahkan, sebelum wafat, Gus Dur berpesan, "Saya ingin di kuburan saya ada tulisan, di sinilah dikubur seorang pluralis."
Langkah konkret Gus Dur terlihat saat menjabat presiden. Beliau menjadikan Konghucu sebagai agama resmi negara. Jasa terbesar Gus Dur juga terlihat saat mencabut PP Nomor 14 Tahun 1967 yang melarang kegiatan warga Tionghoa, Gus Dur juga menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional. Kebahagiaan kalangan Konghucu sampai dan kebebasan etnis Tionghoa merayakan Barongsai merupakan bukti nyata kontribusi Gus Dur merealisasikan pluralisme.
Tiga Dasar Keberagaman
Gus Dur meletakkan dasar keberagaman dalam tiga aspek pokok dan menjadi tiga nilai universal perjuangan pluralisme. Tiga hal tersebut adalah kebebasan, keadilan, dan musyawarah (Abdurrahman Wahid: 1998). Bagi Gus Dur, kebebasan merupakan prasyarat hadirnya pluralisme. Gus Dur mendambakan terciptanya komunitas merdeka dalam masyarakat etno-religius Indonesia yang heterogen.
Dalam komunitas merdeka, entitas kemajemukan bukan hanya dilindungi dari kekuatan eksternal, melainkan juga diberi kesempatan mengekspresikan identitasnya di ruang publik. Dalam bidang keagamaan, Gus Dur meyakini Pancasila menjamin kebebasan beragama. Bukan hanya sebatas memeluk agama, melainkan juga mencakup peran etika kemasyarakatan agama di ruang publik.
Gus Dur tak kenal lelah dalam membela hak minoritas dan hal ini menunjukkan kepekaannya terhadap keadilan. Demi mewujudkan keadilan, Gus Dur menentang dikotomi mayoritas-minoritas. Bagi Gus Dur, wacana mayoritas-minoritas yang bersifat hierarki dan oposisional bukan hanya mengancam keadilan, melainkan juga mengarah pada disintegrasi bangsa.
Dalam hal ini, Gus Dur berpandangan Islam sebagai agama mayoritas dapat dijadikan sebagai etika kemasyarakatan, tetapi tidak boleh dijadikan sistem nilai dominan, apalagi menjadi ideologi alternatif menggantikan Pancasila. Fungsi Islam, menurut Gus Dur, sama seperti agama lain dapat menjadi sistem nilai pelengkap bagi komunitas sosio-kultural.
Toleransi bukan lagi sekadar menerima keberagaman, melainkan bagaimana supaya keberagaman membawa manfaat. Konsep multikultural akhirnya menjadi produktif, bukan hanya sebatas saling menerima, melainkan memberikan kontribusi positif dengan upaya mencari titik kelebihan masing-masing.
Tantangan Pancasila
Pancasila saat ini menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, tantangan internasional berupa cengkeraman globalisasi yang terkadang kurang mengindahkan rasa keadilan. Kedua, tantangan nasional, yakni saat pilar kebhinnekaan dihadapkan pada segelintir kelompok yang menggunakan kekerasan dalam mempertahankan pandangan mereka. Tak jarang kelompok ini menggunakan jargon-jargon keagamaan menghadapi kelompok lain. Ketiga tantangan lokal, seperti meletusnya kerusuhan atas nama etnik, konflik tanah, dan pemaksaan simbol-simbol historis tertentu kepada publik.
Tiga tantangan ini harus diantisipasi bersama untuk menyelamatkan Pancasila. Usaha melestarikan pluralisme yang telah diperjuangkan Gus Dur merupakan bentuk usaha konkret mempertahankan Pancasila. Usaha ini pula menjadi bentuk penghargaan kita terhadap jasa-jasa Gus Dur.
Sikap ini jauh lebih penting daripada sekadar penganugerahan pahlawan nasional yang sedang diusulkan banyak pihak. Gus Dur telah memberi contoh yang baik tentang pelestarian Pancasila, yaitu dengan cara menjaga kenyamanan kehidupan bagi semua entitas bangsa dan pengakuan secara tulus akan adanya hak-hak kalangan minoritas.

3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan makna dan penting persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat
• Menampilkan drama tentang makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat secara berkelompok
Materi
Persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia amat penting, karena sudah merupakan realitas bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, dengan beragam agama serta memiliki berbagai bahasa dan kebudayaan daerah, yang mendiami puluhan ribuan pulau dengan fasilitas perhubungan dan komunikasi relative terbatas.

1.    Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa
a.    Persatuan
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.”
b.    Kesatuan
Kesatuan adalah ke – Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987).
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu.  Dalam hal ini, masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang bersatu.  Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari sekedar satu suku bangsa yang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa secara keseluruhan. Misalnya suku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh lebih luas dan komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri. Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa seperti yang diputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang, baik sebagai subyek maupun obyek dalam penyelenggaraan kehidupan nasional.  Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari daratan, perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakan dalam deklarasi Juanda 1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.
2.    Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan ini, terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa teerbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur social budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.







TEMA 2 : SELALU BERHEMAT ENERGI
                                                                                       
Subtema 2 : Pemanfaatan Energi   

Kompetensi Dasar KI 1 dan KI2
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.2 Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan hak dan kewajiban di rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar

Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator:
• Melaksanakan perilaku sikap hemat energy
Pengaruh Energi dalam Kehidupan
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau kerja.
Energi = tenaga

BENTUK-BENTUK ENERGI
1. Energi Panas 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE6XrXSCJmjLS_H9Bo0jN0Ij4JwCoEpSpvsFD90wiaAMllyQxg8-kpVi6f7yDs_9_xNR9IFXxtQeeTrLuYBmQcZlPXvH1pDcVKsiNKXpjQLJxcvxZAr7dC7xqQRzTwW3dcXdEJQyVoIT8/s1600/menjemur.jpg
Menjemur baju adalah aktifitas yang memanfaatkan energi 
panas matahari.
Energi panas adalah energi yang dihasilkan atau dilepaskan oleh suatu benda yang memiliki suhu tertentu.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVhpIMmxsEmnzTAqWGWiZuYaHG1UPnEa660GtzBAc-8e4awfC-1T2Wyt102EjcOaDFjRIIjs1aMZEth2pwXFAnnK50SeXEtpUQ_QvuSS0F2jj9bzS61u8O3nGhnaIhKGKzCl79V7zA7nQ/s1600/menjemur+ikan.jpg
Menjemur  ikan juga memanfaatkan panas matahari.
Energi panas disebut juga energi kalor (panas = kalor). Sumber energi panas terbesar adalah matahari. Panas juga dapat dihasilkan dari dua benda yang bergesekan. Contoh sumber energi panas adalah matahari, uap air, dan panas bumi.
Manfaat energi panas :
a. Mengeringkan jemuran pakaian (matahari)
b. Menghangatkan ruangan (matahari)
c. Mengeringkan ikan, kerupuk, padi dan kopi (matahari)
d. Pembangkit tenaga listrik (matahari)
e. Menghaluskan pakaian (setrika listrik)
f. Memasak (kompor)

2. Energi Cahaya

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh48Dlp-WPrl9z1gh8VQhRoMDWx1aZwQ2-XQH2OIaTkCfTwrDD5amPuw1gqscNHpUw_OWpXHNVnMSjNDt5H8Cf7R7EMFt6a9rUXSfYNbxdkFjp1WdrY2eHC-pG7fiokcuUaLHWBAAF6X1I/s1600/tv.jpg
Televisi mengeluarkan energi cahaya dan bunyi
Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Energi cahaya menyebabkan tempat gelap menjadi terang. Sumber energi cahaya terbesar adalah matahari.
Contoh : matahari, bintang, api, dan lampu listrik.
Manfaat energi cahaya :
a. Penerangan
b. Fotosintesis (matahari)

3. Energi Gerak
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd0NV59N_LohDLgVrUrDk1sxURwc4JsJxE13bKTsTa4Ws8WGLS1o6rkBFCzRAegQTHgpqJqGqjzOoFKhAa1tEWGSVykMtkjMpyiu1fg5hqca-bVMJcEA6BeRTDengTt4R1jH4adE2oOlQ/s1600/blender.jpg
Blender adalah energi listrik yang diubah menjadi energi gerak.
Energi gerak adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Energi gerak disebut juga energi kinetik. Energi gerak dapat dihasilkan oleh air mengalir, angin, orang berlari, dan lain-lain.

Contoh energi gerak adalah bor listrik, kipas angin, blender, dan lain-lain.

4. Energi Listrik
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXsCtbpK7iF1QA7D2mhOHZJN-yYMiDr9K7P-HlUdgfPMdnsJ-DS7VMv7vOeYpOPXHDdB07WOh8MKLN6TJ2klK0hBItyQZgN0AC_MUSrj9JJDj6V31hizayHPsu-XSOE5dHIy8bAUtdf3E/s1600/oven.jpg
Microwave mengubah energi listrik menjadi energi panas untuk memasak.
Energi listrik adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir melalui penghantar. Energi listrik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Energi listrik digunakan untuk menyalakan lampu, TV, komputer, radio, kulkas, dan lain-lain. Sumber listrik adalah alat yang dapat menghasilkan energi listrik.
Contoh sumber listrik adalah listrik, baterai, generator, dan lain-lain.

5. Energi Bunyi
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOt0sIMPfZfckwiV2VwzXbfxyjuxeDd4TwXPsjZeGithXAZup6YZ3un8ESSNBCH3qeOYLsg_SgiT4DAj4cmEn_R5klgnCayuxu6o6cPqU8m414OmpgH-LsJIUY6loQtV9CUKOGyfU9Ysc/s1600/radio.jpg
Radio memanfaatkan energi bunyi


Energi bunyi adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang menghasilkan bunyi. Energi bunyi dapat diketahui melalui telinga kita. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Tinggi rendahnya bunyi dipengaruhi oleh cepat lambatnya benda bergetar. Makin cepat dan kuat benda bergetar, maka bunyi semakin tinggi/keras. Makin lambat dan lemah benda bergetar, maka bunyi semakin lemah.
Contoh benda yang dapat menghasilkan bunyi adalah terompet, gendang, gitar, dan lain-lain.

6. Energi Kimia
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqTrz6Ynd6GABkAW6lZRG6Ma4g5ofUbGIkXSmm_g3uZzYNuOA8VW_UkSoC1FqkadQyILFBOMLsuuHZB7QrV0HKEvIg7YHkGeklrtG4wwdOXpXEycdqATswHvzOrvv9keigMtF4CMNGb1Q/s1600/mobil.jpg
Mobil adalah kendaraan yang memanfaatkan energi kimia yang berasal dari bahan bakar.
Energi kimia adalah energi yang dikeluarkan dari reaksi kimia. Energi kimia banyak terdapat pada bahan makanan dan bahan bakar.
Contoh energi kimia adalah bensin, solar, minyak tanah, batu bara, kayu bakar, dan lain-lain.

SUMBER ENERGI
Sumber energi adalah alat dan bahan yang menghasilkan energi.
Macam-macam sumber energi :
1. Matahari.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih61kcvXnQwycUfxMzyfIF09jntxWGU744aKwDuQhHTFCD6C03eQVSYDncS0mqQhyHmvEJYj5dyacH1ItdT1CIwWLN_2gKnzUNm2E8izAlElcVMwrhKWd9T1dBY_k85WSAjjhsPTMO1lw/s1600/sinar+matahari.jpg

Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi kehidupan di bumi. Matahari menghasilkan energi panas dan energi cahaya. Matahari adalah bintang yang sangat besar yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya matahari berasal dari reaksi inti yang menghasilkan energi besar.
Manfaat energi matahari :
a. Menghangatkan tubuh
b. Mengeringkan pakaian
c. Meneringkan bahan makanan
d. Membuat garam
e. Fotosintesis







2. Makanan
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig_HJ8wSvgF7N2dozpx4TDH2PFCT91a947NgfPUiiou1ljiO_zaTJEkZYH2kpJzlNr5z-GIubnkMqQKj8ckNR4FtZpJq07choIbmuaqHSgcQvUlcCpkOpx1I1sFNE-DeOP2hyphenhyphenQxUsC40I/s1600/Buah-dan-Sayur.jpg

Manusia mendapatkan energi dari makanan yang dimakan. Energi itu digunakan untuk berbagai kegiatan manusia. Manusia memperoleh makanan dari hewan dan tumbuhan. Hewan memperoleh makanan dari hewan lain dan tumbuhan. Tumbuhan memperoleh makanan melalui proses fotosintesis.

Manfaat energi makanan :
a. Mengganti sel-sel yang rusak
b. Menggerakkan organ-organ tubuh
c. Memenuhi keperluan hidup
d. Mempertahankan kelangsungan hidup

3. Minyak Bumi dan Gas Alam 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Cx-9cErRRl4Bntlx0EUo7Lk9Q6kla4Rkq0nzZhD9o2BorZVGsufxppRr3dI-IFBv0yliP66cKuX40FKA0PlBxEFtNA_xKMsCGjdZNQHLhRJgskzPsNJHxEGK2sU-LX_ifaFqKHat2dk/s1600/spbu.jpg

Kendaraan bermotor dapat berjalan karena ada sumber energi untuk menjalankannya. Sumber energi berasal dari bahan bakar. Bahan bakar berasal dari minyak bumi.
Contoh hasil pengolahan minyak bumi adalah bensin, oli, solar, minyak tanah, dan lain-lain.
Bensin dan solar digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Minyak tanah digunakan untuk bahan bakar kompor untuk memasak dan bahan bakar lampu petromaks/lampu teplok.

4. Baterai 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjazNEn_Rvk4XdpWtUYUTGOaFTUXRn7GVHErAmy_AhgPEL1ELSbK_YMIKkQ-POXYEAZ2EWQ-8cuoK8L0DaR4uiwEBKAx2IwbvPXnBTtkTkCWuJuTnvzY0wd010W_zj6cgnH-Uq-0prP2wM/s1600/aki.jpgDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrfr2Y0ZBxCsfseGwJBte2MNzuxYW8CkKC-bBhCijTQI9NQxlDNtiRafOnVEbezalOUcU57q3vIINxtprWtIUT4LN36r_RZZrQ7gwWVPudel3dGUAfYNbQ3ihLQlPKwe6fmM1Zd-n4QUU/s1600/baterai.jpg

Di dalam batu baterai terdapat zat kimia yang dapat menghasilkan energi kimia. Baterai dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Energi listrik disimpan di dalam baterai. Baterai digunakan untuk menyalakan senter, radio, jam dinding, dan lain-lain.

5. Listrik
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwEbJ6F8rMpJ7ReOBnE2B7OMsYcFgUuOlMBZpPUTCRnr1FHDZR9wH0385E8Lu4ZJfs6_rstrLv4Dw-jZuiIJbLA4WGs74IFvX3hyphenhyphensT51IjxR3cwwIFUgHSmE0v2f3Jj6Sks_YHQZLkN-8/s1600/kincir+angin.jpg
Listrik merupakan sumber energi yang paling banyak digunakan sehari-hari.
Energi listrik dignakan untuk penerangan, memasak, mencuci, menyetrika, dan lain-lain.
Kelebihan energi listrik dibandingkan energi lain adalah :
a. Tidak menimbulkan polusi
b. Mudah diubah ke dalam bentuk energi lain
c. Praktis

Energi listrik dihasilkan dari pembangkit listrik
Macam-macam pembangkit listrik :
a. PLTA (pembangkit listrik tenaga air)
b. PLTU (pembangkit listrik tenaga uap)
c. PLTG (pembangkit listrik tenaga gas)
d. PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir)
e. PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel)

6. Kayu Bakar
Kayu bakar akan menimbulkan bara api yang digunakan untuk memasak. Kayu bakar diperoleh dari batang, dahan dan ranting pohon berkayu.

7. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Angin menyimpan energi. Manfaat energi angin adalah untuk menggerakkan perahu layar, layang-layang dan kincir angin.

8. Air
Energi yang dimanfaatkan dari air adalah gerakannya. Air yang berada di tempat tinggi memiliki energi yang besar ketika jatuh. Manfaat energi air adalah untuk pembangkit tenaga listrik. Air yang jatuh dari bagian atas bendungan akan menghasilkan arus air yang cepat di bagian bawah bendungan. Arus tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin pada generator untuk menghasilkan listrik.

HEMAT ENERGI
Sumber energi terbagi menjadi :
1. Sumber energi yang dapat diperbarui (matahari, air, angin)
2. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui (batu bara, minyak bumi, bahan tambang)



Agar sumber energi tersebut tidak habis, maka perlu dilakukan penghematan energi.
Cara-cara menghemat energi adalah :
1. Mematikan lampu bila tidak diperlukan
2. Mengunakan lampu redup ketika tidur
3. Mematikan keran air jika tidak diperlukan
4. Mematikan kompor setelah selesai digunakan
5. Menggunakan ari secukupnya untuk mencuci pakaian atau mencuci mobil/motor
6. Mematikan televisi/radio bila tidak ditonton/didengar
7. Menggunakan AC seperlunya
8. Menggunakan listrik dengan daya (watt) rendah
9. Tidak menggunakan kendaraan bermotor jika jarak dekat
10. Menggalakkan kegiatan gemar bersepeda

Subtema 3 : Gaya dan Gerak

Kompetensi  Dasar KI 1 dan KI 2
1.1 Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
2.4 Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat

Kompetensi Dasar:
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menstimulasikan nilai bersatu
Kompetensi Dasar:
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakat.
4.5 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Indikator:
Menyimulasikan nilai bersatu

Kompetensi Dasar:
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan pentingnya menjalankan kewajiban sebagai
 anak di rumah dan di sekolah














GAYA DAN GERAK BENDA


Hubungan antara Gaya dan Gerak. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi keadaan suatu benda. Gaya dapat menimbulkan perubahan gerak atau perubahan kecepatan. Meja yang didorong dapat bergerak karena mendapat gaya dorong.  Jadi adanya gaya mempengaruhi gerak suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur besar kecilnya gaya disebut dinamometer, satuannya adalah newton (N). Gaya dapat mempengaruhi keadaan suatu benda, antara lain gaya dapat menyebabkan :
·     Benda diam menjadi bergerak. Misalnya saat mendorong mobil mogok, mendorong meja, menarik gerobak pasir, menendang bola, tarik tambang.
·     Benda bergerak menjadi diam. Pada saat naik sepeda, ketika mengerem sepeda menjadi lambat dan akhirnya berhenti. Berarti gaya dapat menyebabkan benda bergerak menjadi diam
·     Perubahan bentuk benda. Contoh pada saat terjadi tabrakan mobil, mobil bisa menjadi berubah bentuknya karena gaya yang diberikan pada benda melebihi kekuatan bahan benda yang bertabrakan. Contoh lain adalah saat menggunakan lilin mainan (plastisin).
·     Perubahan arah gerak benda. Contoh pada saat pemain bola menyudul bola, bola berubah arah karena gaya yang diberikan pada bola.
Macam-macam Gaya
·       Gaya pegas adalah gaya yang terjadi akibat tarikan atau dorongan terhadap benda yang elastis. 
·       Gaya listrik adalah gaya yang ditimbulkan karena adanya aliran listrik. 
·       Gaya Gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik bumi. Jika kita melempar benda ke atas maka kecepatan jatuh benda tersebut akan lebih cepat jika mendekati bumi karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
·       Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan karena adanya tarikan magnet terhadap benda-benda yang terbuat dari logam.
·       Gaya gesek adalah gaya yang terjadi akibat dua permukaan benda yang saling bergesekan. Semakin halus permukaan, semakin kecil gaya geseknya dan sebaliknya semakin kasar permukaan, gaya geseknya semakin besar.
Pembuktian bahwa gaya mempengaruhi gerak benda dapat kita lakukan melalui model jungkat-jungkit, katapel, dan traktor pegas.



1. Jungkat-jungkit
Jungkat-jungkit adalah sebuah permainan di mana papan panjang dan sempit berporos di tengah, sehingga di saat salah satu ujungnya bergerak naik maka ujung yang lain bergerak turun. Jungkat-jungkit mempunyai tiga bagian penting yaitu titik tumpu, kuasa, dan beban. Titik tumpu terletak di bagian tengah. Bagian tengah tersebut berada di antara beban dan kuasa. Beban terletak di ujung papan pengungkit. Beban dapat berupa benda atau orang yang akan diangkat. Adapun kuasa ialah gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban. Gaya ini terletak di ujung yang berlawanan dengan beban.
Gerak jungkat-jungkit dipengaruhi oleh:
- berat beban,
- berat kuasa,
- jarak beban ke titik tumpu, dan
- jarak kuasa ke titik tumpu.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin3MWoMzWxZUZ5Hh-MW44L7MXvL-K5t28qTIRrAAG4fzh2nz-19OTXWwqt7bTmGp7drymiOMyciVt4bKzLkwEsbu7vA-onfdE0vhNAQwCGN_h2efMt9jCAqOGleJH-sFX9o9wYX0i6FPg/s320/jungkat-jungkit.gif
Jungkat-jungkit akan imbang jika besarnya gaya pada kedua sisinya (beban dan kuasa) sama besar. Jadi agar seimbang, jungkat-jungkit tersebut diberikan tekanan dengan kekuatan yang sama. Apabila beban dan kuasa memiliki tekanan yang berbeda, misal beban memiliki tekanan yang lebih besar. Untuk membuat jungkat-jungkit dalam keadaan imbang dapat dilakukan dengan menggeser kedudukan kuasa menjauhi titik tumpu. Sebaliknya jika kuasa memiliki tekanan lebih besar, agar jungkat-jungkit dalam keadaan imbang dapat dilakukan dengan menggeser kedudukan beban menjauhi titik tumpu.
Benda mempunyai berat karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Dengan demikian, berat juga termasuk gaya. Besar beban dan kuasa pada jungkat-jungkit ditentukan oleh berat benda pada beban dan kuasa. Jungkat-jungkit memiliki kelebihan. Jungkat-jungkit dapat mengangkat beban menggunakan gaya (kuasa) yang lebih kecil dari berat beban. Penambahan jarak kuasa ke titik tumpu dapat memperkecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban. Dengan ungkapan lain, jungkat-jungkit dapat memperbesar gaya yang dilakukan pada kuasa.
2. Katapel
Katapel dapat digunakan untuk melontarkan batu. Sebuah katapel biasanya terbuat dari kayu dengan dua karet yang diikatkan kekedua sisinya. Menggunakan katapel juga sangat mudah tinggal isi dan pasang kerikil tarik dan lepas, semakin kuat dalam menarik maka akan semakin jauh kerikil ini akan terlontar. Perlu diperhatikan juga walaupun mudah memakainya kalau kurang hati-hati bisa melukai jempol tangan. 
Katapel dibuat dengan memanfaatkan sifat karet yang lentur. Saat menarik karet pentil, berarti kita memberikan gaya pada karet pentil. Akibatnya, karet pentil menjadi kencang. Jauhnya rentangan karet ketapel menunjukkan bahwa gaya yang kita berikan juga semakin besar. Hal tersebut dapat kita rasakan dari semakin kuatnya tegangan karet pada tangan kita. Agar kerikil dapat terlontar jauh, kita harus memberikan gaya yang besar. Gaya yang besar dapat timbul jika kita menarik ketapel kuat-kuat. Gaya tarik yang diperlukan akan semakin besar jika benda yang ditarik juga semakin besar. Sehingga dikatakan gaya tarik yang diperlukan sebanding dengan berat benda. 

Setelah tarikan dilepas (gaya dihilangkan), karet pentil kembali ke keadaan semula. Saat itu, karet pentil mempunyai gaya yang lebih besar dari gaya tarik. Gaya inilah yang menyebabkan batu kerikil terlontar dari bantalannya. Semakin jauh kita menarik karet pentil, semakin besar gaya yang kita berikan. Ini berarti semakin besar pula gaya yang dilakukan karet pentil pada batu. Akibatnya, batu akan terlontar semakin jauh. Gaya yang ditimbulkan karet katapel adalah gaya pegas. Disebut gaya pegas karena sifat karet seperti sifat pegas. Karet dan pegas mempunyai sifat yang sama, yaitu bersifat elastis (lentur). 

Selain katapel, peralatan lain yang memanfaatkan gaya pegas adalah busur panah. Saat ditarik, tali busur mendapatkan sebuah gaya. Ketika tarikan dilepaskan, anak panah akan melesat. Proses melesatnya anak panah sama dengan proses terlontarnya batu dari bantalan katapel. Semakin kencang kita menarik tali busur, maka semakin semakin besar dorongan terhadap anak panah. Sehingga anak panah melesat lebih  cepat, dan terlontar semakin jauh.
Hal ini menunjukkan bahwa gaya pegas dapat mengakibatkan benda bergerak. Besarnya gaya tarik pada karet dan tali busur memengaruhi kecepatan gerak benda. Semakin besar gaya tarik, semakin cepat batu dan anak panah bergerak. Dengan demikian, jarak yang ditempuh juga semakin jauh.
3. Traktor Pegas
Seperti katapel dan busur panah, traktor pegas juga bekerja menggunakan gaya pegas. Traktor pegas bergerak karena adanya gaya pegas. Traktor dapat bergerak karena ada gaya pada karet. Saat roda diputar ke arah belakang, karet akan tergulung pada bilah bambu. Akibatnya, karet menjadi kencang. Saat traktor dilepaskan, gulungan karet juga terlepas. Traktor bergerak maju bersamaan dengan terlepasnya gulungan karet. Gaya yang bekerja pada traktor adalah gaya pegas. Oleh sebab itu, traktor tersebut biasa disebut traktor pegas. Gaya pegas yang bekerja pada traktor dapat menyebabkan traktor bergerak maju. Traktor pun dapat berpindah dari tempatnya semula. Semakin lama kalian menggulung karet, semakin besar gaya pegasnya, semakin jauh pula traktor berjalan. Prinsip kerja traktor pegas juga berlaku pada mobil-mobilan pegas. Mobil-mobilan tersebut ditarik mundur kemudian dilepaskan sehingga bergerak maju.

Hubungan antara Gaya dan Energi
Dalam permainan jungkat-jungkit, seorang anak bergerak karena gaya berat anak lainnya. Dengan kata lain, gaya berat dapat membuat benda berpindah posisi. Saat gaya menyebabkan benda berpindah, dikatakan gaya melakukan kerja. Begitu pula ketika batu dilemparkan dengan ketapel, batu terlontar dari bantalanya, berarti pentil melakukan kerja terhadap batu.
Energi diartikan sebagai  kemampuan suatu benda dalam melakukan kerja. Jelaslah bahwa ada hubungan antara gaya dan energi. Dalam keseharian energi disebut tenaga. Energi yang dimiliki batu yang terlontar disebut energi gerak atau energi kinetik. Jadi semua benda yang bergerak memiliki energi kinetik, misal mobil melaju, orang berlari atau bola melambung.

Pada ketapel energi kinetik tidak hanya dimiliki oleh batu, karet pentil yang melemparkan batu juga memiliki energi. Pada saat ditarik karet pentil memiliki energi potensial. Energi potensial tersebut ditimbulkan oleh gaya pegas. Oleh sebab itu energi potensial karet disebut energi potensial pegas. Permainan jungkat-jungkit juga berhubungan dengan energi potensial. Saat anak berada di atas, ia memiliki energi potensial. Energi potensial anak itu dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Karenanya energi potensial anak tersebut dinamakan energi potensial gravitasi. Semua benda pada ketinggian memiliki energi potensial gravitasi. Misalnya mangga yang menggantung dan lampu yang tergantung.

Selain energi kinetik dan potensial, masih ada bentuk energi yang lain. Energi tersebut adalah sebagai berikut.
·         Energi panas, yaitu energi dalam bentuk panas. Energi panas juga disebut energi kalor. Energi panas berasal dari matahari, api, ataupun benda panas lainnya.
·         Energi kimia, yaitu energi yang timbul akibat reaksi kimia. Contohnya, energi kimia di dalam tubuh kita. Energi tersebut berasal dari pembakaran bahan makanan. Kita menggunakannya untuk bergerak. Contoh lainnya adalah energi kimia dalam bahan bakar. Energi tersebut digunakan untuk menjalankan mesin. Contohnya, mobil, motor, dan pesawat terbang.
·         Energi listrik, yaitu energi yang dimiliki arus listrik. Energi listrik merupakan energi yang paling banyak digunakan.  
·         Energi bunyi, yaitu energi yang dimiliki oleh bunyi. Kita dapat membuktikan bahwa bunyi mempunyai energi. Saat mendengar bunyi sangat keras, telinga kita menjadi sakit. Bunyi pesawat jet yang terbang rendah dapat memecahkan kaca jendela.
·         Energi cahaya, yaitu energi yang dimiliki cahaya. Contohnya, penggunaan laser untuk memotong logam. Laser juga digunakan untuk mengiris bagian tubuh yang akan dioperasi.
·         Energi Nuklir, energi nuklir adalah energi yang terdapat pada inti atom.





























Flowchart: Card: Sub Tema 1



 






*      Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku








Text Box: Kompetensi Dasar KI-1 dan KI-2
1.1 Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan keberagaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar

Kompetensi Dasar KI-3 dan KI-4
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator:
 Memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dan hewan setelah berdiskusi


Flowchart: Card: Ringkasan Materi



 

















Perhatikan Informasi berikut ini !

A.    Hewan
Hewan adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan selain manusia dan tumbuhan.
Seperti makhluk hidup lainnya hewan juga :
1. Memerlukan makan.
2. Dapat bergerak.
3. Dapat bernapas.
4. Mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar.
5. Dapat berkembang biak.
1. Bagian Utama Tubuh Hewan dan Kegunaannya
Setiap tubuh pada hewan memiliki bagian-bagian utama dan setiap bagian memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Contohnya :
            Kegunaan bagian pada kucing berbeda-beda seperti telinga untuk mendengar, mata untuk melihat,hidung untuk mencium,mulut dan gigi untuk mengunnyah,kaki untuk bergerak dan mencengkram,perut untuk mencerna makanan,ekor untuk keseimbangan.

 
Kucing
Description: images
Elang
            Pada mata,telinga,dan hidung kegunaannya sama seperti makhluk hidup lainnya yaitu sebagai alat indra,yang berbeda pada sayap yaitu untuk terbang dan paruh untuk makan,ekor untuk keseimbangan,kaki untuk berjalan dan bertenggar.

 
Description: download
Ikan
            Pada mata, telinga, dan hidung kegunaannya sama seperti makhluk hidup lainnya yaitu sebagai alat indera. Selain itu ikan mimilik sirip untuk bergerak, ekor untuk bergerak dan merubah arah gerak di air.
 
Description: download (1)

Dan masih banyak hewan lain yang memiliki bagaian-bagaian tubuh yang berbeda dan memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda pula.

Tugas Siswa !
1.      Setelah kalian mengamati contoh bagian utama tubuh dan kegunaannya.
2.      Sekarang tugas kalian untuk mengamati hewan-hewan yang berada di sekitar lingkunganmu.
3.      Kemudian tulislah bagian utama tubuh dan kegunaannyaa dari hewan yang kalian amati disekitar lingkunganmu.
B.     Tumbuhan.
Tumbuhan juga salah satu makhluk hidup ciptaan Tuhan selain hewan dan manusia.
Tumbuhan juga memiliki cirri seperti :
1. Memerlukan makan.
2. Dapat bergerak.
3. Mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar.
4. Dapat berkembang biak.

Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
A. Akar
Description: bagian-bagian akar tumbuhan

Akar merupakan bagian tumbuhan yang penting. Akar berada di dalam tanah. Fungsi atau kegunaan akar adalah sebagai berikut :
  • Menancapkan tumbuhan ke dalam tanah
  • Menyerap air dan mineral dari dalam tanah
  • Sebagai tempat menyimpan makanan, misalnya pada tanaman wortel. lobak, dan ubi kayu.

Akar terdiri dari beberapa bagian yaitu :
  1. Rambut akar (bulu akar) berguna untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah
  2. Tudung akar, berguna untuk melindungi akar pada waktu menembus tanah.
Menurut bentuknya, akar dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :
a. Akar serabut, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping satu, misalnya akar kelapa, akar pepaya. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang. Ukuran bagian pangkal dan ujung akar serabut hampir sama.
b. Akar Tunggang, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping dua, misalnya akar kopi, mangga, dan asam. Akar tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok itu bercabang-cabang sehingga menjadi akar-akar yang lebih kecil. Namun demikian, tumbuhan berkeping dua yang ditanam dengan cara dicangkok tidak mempunyai akar tunggang. Tumbuhan berkeping dua yang dicangkok akan mempunyai akar serabut.

Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar khusus. Akar itu mempunyai sifat dan kegunaan khusus. Beberapa akar khusus adalah sebagai berikut :
  1. Akar Gantung. Akar gantung tumbuh pada bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Akar itu kemudian menggantung di udara, misalnya akar gantung pada pohon beringin.
  2. Akar Pelekat. Akar pelekat tumbuh pada bagian batang. Akar tersebut berguna untuk menempelkan tumbuhan itu pada kayu, tembok, atau tumbuhan lain, misalnya akar pada tumbuhan sirih dan lada.
  3. Akar Tunjang. Akar tunjang tumbuh pada bagian bawah batang. Akar itu tumbuh ke segala arah, gunanya untuk menunjang agar batang tidak rebah, misalnya akar pada pohon pandan.
  4. Akar Napas. Akar napas merupakan cabang-cabang dari akar tumbuhan tersebut. Akar itu tumbuh ke atas sehingga muncul di permukaan tanah atau air. Akar napas berguna untuk keluar masuknya udara ke dalam tumbuhan, misalnya akar pohon bakau.
B. Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Batang mempunyai kegunaan yaitu :
  • Sebagai tempat tumbuh daun, bunga, dan buah
  • Sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun
  • Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya ketela rambat dan sagu.
Ada tiga jenis batang yaitu :
  1. Batang basah, yaitu batang tumbuhan yang lunak dan berair, misalnya batang tanaman bayam.
  2. Batang berkayu, yaitu batang tumbuhan yang terdiri dari kayu, misalnya batang pohon mangga.
  3. Batang rumput, yaitu batang tumbuhan yang beruas-ruas dan berongga, misalnya batang padi dan rumput.
C. Daun
            Daun adalah bagian tumbuhan yang tumbuh pada batang. Daun pada umumnya berwarna hijau. Ada daun yang berwarna hijau muda, ada yang berwarna hijau tua. Ada pula daun yang tidak berwarna hijau, misalnya daun pada tanaman puring.
Fungsu atau kegunaan daun adalah sebagai berikut:
  • Untuk melakukan pernapasan
  • Sebagai tempat pembuatan makanan
  • Tempat terjadinya penguapan
Bentuk daun berdasarkan susunan tulang daunnya ada 4 (empat) macam, sebagai berikut :
  1. Bertulang menyirip, bentuknya seperti susunan sirip ikan. Contoh daun mangga, jambu, dan nangka.
  2. Bertulang menjari, bentuknya seperti jari-jari tangan. Contoh daun pepaya, daun singkong, dan daun kapas.
  3. Bertulang melengkung, bentuknya berupa garis-garis melengkung, contoh daun genjer.
  4. Bertulang sejajar, bentuknya berupa garis-garis sejajar, contoh daun padi dan daun jagung.
Jenis daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun ada dua, sebagai berikut :
  • Daun Tunggal. Bila pada sebatang tangkai daun hanya terdapat satu helai daun, misalnya daun singkong, daun pepaya, dan daun pisang.
  • Daun Mejamuk. Bila pada sebatang tangkai daun terdapat beberpaa helai daun, misalnya daun belimbing, daun asam, dan daun mawar.
D. Bunga
            Bunga pada tumbuhan berbagai macam bentuk dan warnanya. Ada bunga yang berwarna putih, kuning, merah, dan ungu. Fungsi atau kegunaan bunga  adalah sebagai alat  berkembang biak. Bunga dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut :
a. Bunga tidak sempurna. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja atau putik saja. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja disebut bunga jantan. Bunga hanya mempunyai putik saja disebut bunga betina.
b. Bunga sempurna. Bunga yang mempunyai benang sari dan putik. Bunga sempurna terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
  • Tangkai bunga, yaitu bagian yang menghubungkan antara batang dengan bunga.
  • Kelopak bunga, yaitu bagian yang gunanya untuk melindungi ketika bunga masih kuncup. Kelopak bunga berwarna hijau, bentuknya menyerupai daun. Kelopak bunga akan membelah bila bunga mekar.
  • Mahkota bunga, yaitu bagian bunga yang indah. Mahkota biasanya bentuknya menarik dan berwarna-warni. Mahkota bunga berguna untuk menarik perhatian serangga.
  • Benang sari, yaitu alat kelamin jantan bunga, berguna sebagai alat perkembangbiakan.
  • Putik, yaitu alat kelamin betina bunga. Berguna sebagai alat perkembang biakan.


Pentagon: Subtema 2
 


*      Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku


Text Box: Kompetensi Dasar KI dan K2
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.2 Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan hak dan kewajiban di rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
Menemukan perilaku yang menunjukkan kewajiban sebagai warga di lingkungan untuk menjaga kelestarian tumbuhan dan hewan.
 











A.    Makhluk Hidup

            Makhluk hidup terdiri dari dari manusia, hewan, dan tumbuhan. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri. 
Adapun ciri-ciri makhluk antara lain:
1. Memerlukan makan
2. Dapat bergerak
3. Dapat bernapas
4. Mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar
5. Dapat berkembang biak
         Seluruh makhluk hidup memiliki kebutuhan. Yang termasuk kebutuhan makhluk hidup adalah:
1. Membutuhkan udara untuk bernapas
2. Memerlukan air
3. Membutuhkan makanan
4. Membutuhkan tempat untuk hidup

Ciri-ciri Makhluk Hidup

         Makhluk hidup terbagi menjadi tiga macam. Yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Semua makhluk hidup mempunyai ciri-ciri khusus. Amatilah makhluk hidup dan benda tidak hidup. 
         Makhluk hidup adalah segala yang bernapas. Semua makhluk hidup membutuhkan makanan. Pohon pisang, pohon jambu, dan belalang adalah makhluk hidup. Mereka juga bernapas dan butuh makanan. Batu, kerikil, air, dan udara adalah benda tidak hidup.
         Makhluk hidup berbeda dengan benda tidak hidup. Benda mati tidak bernapas. Mereka juga tidak membutuhkan makanan. Benda mati tidak dapat tumbuh. Masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri.
Tahukah kamu ciri-ciri makhluk hidup? Berikut adalah ciri-ciri makhluk hidup:
1. Membutuhkan makanan
2. Dapat bergerak
3. Dapat bernapas
4. Dapat tumbuh dari kecil menjadi besar
5. Dapat berkembang biak
1.      Makhluk hidup memerlukan makanan

Description: C:\Users\win7\Desktop\New folder\Catatan sang penghayal  MATERI PEMBELAJARAN IPA SD KELAS 3_files\makanan-sehat.jpg
         Kedelai, kacang panjang, kacang hijau, telur, daging, dan ikan asin mengandung protein. Sedangkan gajih, dan keju merupakan makanan yang mengandung lemak. Protein dan lemak berguna bagi pertumbuhan tubuh. Sayur-sayuran dan buah-buahan mengandung vitamin. Zat ini berguna untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.
         Tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk hidup. Tumbuhan memiliki cara makan yang lain. Tidak seperti manusia dan hewan. Tumbuhan memiliki daun yang berwarna hijau. Warna hijau pada daun tumbuha disebut klorofil. Tumbuhan berklorofil dapat membuatmakanan sendiri. Tumbuhan menyerap air dan zat hara dari dalam tanah. Zat hara adalah campuran dari berbagai zat. Misalnya Natrium, Kalium, Karbon dan sebagainya. Zat hara dibutuhkan tumbuhan agar subur. Agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Tumbuhanmengambil gas karbon dioksida dari udara. Air dan karbon dioksida diolah menjadi makanan. Tumbuhan membuat makanannya di daun dengan bantuan sinar matahari. Dari daun, makanan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Dengan demikian setiap bagian tubuhtumbuhan mendapatkan zat makanan.

1.      Makhluk hidup dapat bergerak
Description: C:\Users\win7\Desktop\New folder\Catatan sang penghayal  MATERI PEMBELAJARAN IPA SD KELAS 3_files\GambarAnimasiPowerPoint-06.gif
            Semua makhluk hidup bisa bergerak. Karena ciri-ciri makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak dengan berbagai cara. Manusia berjalan menggunakan kaki. Dengan kaki manusia dapat berpindah tempat. Katak juga bergerak denganmenggunakan kaki. Ikan bergerak dengan sirip. Burung terbang ke udara menggunakan sayap. Belut dan cacing bergerak dengan perut. Tiap makhluk hidup berbeda cara geraknya 

2.      Makhluk hidup bernapas

Description: C:\Users\win7\Desktop\New folder\Catatan sang penghayal  MATERI PEMBELAJARAN IPA SD KELAS 3_files\nafas.jpg
          Bernapas adalah kegiatan menghirup dan menghembuskan udara. Semua makhluk hidup memerlukan udara. Udara digunakan untuk bernapas.
Udara adalah benda yang berwujud gas. Gas untuk bernapas adalah oksigen. Saat bernapas kita mengambil oksigen. Lalu kita hembuskan gas karbon dioksida. Gas karbon dioksida diserap oleh tumbuhan. Kegiatan itu terjadi pada siang hari. Karbon dioksida digunakan untuk proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan.

3.      Makhluk hidup dapat tumbuh 
          Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan diawali dari kecil menjadi besar. Pertumbuhan diawali sedikit demi sedikit. Manusia, hewan dan tumbuhan dapat tumbuh. Mereka tumbuhdari kecil menjadi besar. Manusia tentu juga mengalami pertumbuhan.
          Pertumbuhannya ditandai dengan tambahnya tinggi badan. Berat badan yang semakin bertambah. Bentuk fisik badan yang semakin berubah. Misalnya ketika masih kecil ukuran pakaian kecil. Namun setelah dewasa pakaian sudah tidak terpakai. Perhatikangambar berikut ini.

Tahapan pertumbuhan manusia
Description: C:\Users\win7\Desktop\New folder\Catatan sang penghayal  MATERI PEMBELAJARAN IPA SD KELAS 3_files\perkembangan-anak.jpg
Pertumbuhan pada hewan
Description: C:\Users\win7\Desktop\New folder\Catatan sang penghayal  MATERI PEMBELAJARAN IPA SD KELAS 3_files\kupu.jpg
4.      Makhluk Hidup Berkembang biak

Description: C:\Users\win7\Desktop\New folder\Catatan sang penghayal  MATERI PEMBELAJARAN IPA SD KELAS 3_files\keluarga.jpg

          Semua makhluk hidup berkembang biak. Artinya makhluk hidup memiliki keturunan. Yaitu memiliki anak agar tidak punah. Itulah tujuan makhluk hidup berkembangbiak. Pernahkah kamu melihat ayammengerami telur? Setelah dierami selama 21 hari telur menetas. Telur menjadi anak ayam yang banyak. Ayam bertelur adalah salah satu contoh perkembangbiakan. Dengan berkembang biak, makhluk hidup bertambah banyak. Cara hewan berkembang biak bermacam-macam.
Ada hewan yang berkembang biak dengan bertelur. Contohnya angsa, itik, dan burung. Ada juga hewan yang berkembang biak dengan melahirkan anak.

Contohnya sapi, kambing, kerbau, dan kuda.

Description: C:\Users\win7\Desktop\New folder\Catatan sang penghayal  MATERI PEMBELAJARAN IPA SD KELAS 3_files\sapiperah1.jpg

B.     Pelestarian Hewan dan Tumbuhan

            Pelestarian hewan dan tumbuhan merupakan usaha untuk melindungi hewan dan tumbuhan agar tidak punah. Pelestarian hewan dan tumbuhan dilakukan agar manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Kelestarian hewan dan tumbuhan sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup generasi manusia pada saat ini dan pada saat yang akan datang. Berikut ini beberapa upaya pelestarian hewan dan tumbuhan.
Melakukan penangkaran hewan-hewan langka dan penanaman bibit tumbuhan yang sudah langka.  Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Penangkaran tumbuhan dan satwa liar berbentuk. Bibit tanaman dapat ditanam dalam program reboisasi untuk mengisi lahan yang kosong;
Mendirikan tempat-tempat perlindungan hewan dan tumbuhan langka. Misalnya suaka margasatwa, cagar alam, kebun binatang, dan taman nasional. Suaka margasatwa adalah suatu kawasan yang melindungi hewan-hewan langka yang hidup di dalamnya. Cagar alam adalah suatu kawasan yang melindungi jenis tumbuhan langka yang hidup di dalamnya. Kebun binatang adalah suatu kawasan untuk melestarikan satwa-satwa langka dari berbagai daerah. Kebun raya adalah suatu kawasan untuk melestarikan tumbuhan-tumbuhan dari berbagai daerah. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem ali yang digunakan untuk keperluan ilmu pengetahuan. Beberapa tempat perlindungan beserta hewan dan tumbuhan yang dilindunginya adalah sebagai berikut :
Description: C:\Users\win7\Desktop\New folder\Tujuan Pelestarian Hewan dan Tumbuhan ~ Media Belajar_files\Kebun_binatang.gif

Tujuan pelestarian hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut :

1.      Menjaga kesembangan ekosistem agar kehidupan di muka bumi tetap berjalan dengan baik;
2.      Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahun dan masyarakat;
3.      Mememnuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan obat-obatan;
4.      Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan adanya berbagai jenis pohon;
5.      Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi atau kebun binatang.




















Subtema 3 : Ayo Cintai Lingkungan

Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2      

1.1 Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar

Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang
kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
Indikator:
Menyebutkan sikap-sikap yang mencerminkan peduli lingkungan
Menghubungkan sila Pancasila dengan perilaku manusia yang berhubungan dengan sikap cinta lingkungan
Merancang/mendesain poster tentang kepedulian terhadap lingkungan
Materi
Program Peduli Lingkungan (conservation programs), yaitu program pengelolaan lingkungan secara benar dan bermanfaat  sehingga dapat dinikmati secara terus menerus tanpa merusak keadaannya, turut menjaga dan melestarikan sehingga ada manfaat yang berkesinambungan.

Mengingat masyarakat adalah unsure yang menikmati langsung kondisi lingkungan, YPAN mengajak masayarakat untuk menjadi media kontrol secara langsung terhadap lingkungannya dan berperan aktif untuk peka terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menanamkan pengertian “Membangun bukan berarti harus merusak”
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan Å›Ä«la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasilapada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, sosialisasi dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal. Cat poster biasa juga disebut cat plakat karena meniliki sifat yang pekat, sifatnya datar cocok untuk menggambar dekoratif.


Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang
kelima simbol pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh

Indikator:
Menemukan contoh cara-cara mencintai lingkungan
Menghubungkan sila Pancasila dengan perilaku manusia yang berhubungan dengan sikap
Materi
Berikut sepuluh cara mencintai lingkungan:
Menghemat pemakaian air bersih di rumah. Mungkin kawan-kawan dan kakak-kakak bisa mandi secukupnya saja tanpa perlu berlama-lama atau mematikan keran air saat membersihkan gigi.
Menghemat pemakaian Gas apa saja. Mungkin kita semua bisa menggunakan sepeda atau jalan kaki untuk mengunjungi tempat-tempat yang tidak terlalu jauh.
Menghemat pemakaian kertas. Kita perlu menulis atau mencetak (print out) pada kedua sisi kertas agar lebih hemat.
Menanam pohon di halaman yang kosong. Kawan-kawan dan kakak-kakak bisa memilih pohon apa saja untuk ditanam. Di samping akan menyejukkan udara di sekitar rumah, pohon juga baik untuk pelestarian air.
Menggunakan pembersih rumah yang tidak membahayakan lingkungan.
Menciptakan habitat satwa liar di halaman belakang rumah. Jika kawan-kawan dan kakak-kakak punya halaman yang kosong di bagian belakang rumah, boleh dijadikan habitat bagi satwa liar dengan cara menanam pohon-pohon dan sebagainya agar menjadi tempat hidup bagi burung, kupu-kupu, cicak, dan sebagainya.
Memperbaiki produk-produk sepert kamera, kulkas dan kompor itu lebih baik daripada membeli yang baru. 
Jangan menggunakan hairspray! Ini menyebabkan lapisan ozon menipis.
Gunakan lagi botol air, handuk, dan gelas yang sudah ada dan masih layak dipakai.
Daur ulang barang-barang yang lama menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat untuk dapat digunakan kembali. Kami yakin kawan-kawan dan kakak-kakak punya banyak ide kreatif.


TEMA 4 : BERBAGAI PEKERJAAN

Subtema 1: Jenis-Jenis Pekerjaan

Kompetensi Dasar KI-1 dan KI-2
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagaiwarga dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar

Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
Menjelaskan kewajiban sebagai seorang pekerja di masyarakat

Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
Menjelaskan kewajiban sebagai seorang pekerja dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat

Materi
Kewajiban pekerja dan serikat pekerjaTimbulnya kewajiban bagi sesorang adalah ketika dia melakukan suatu kesepakatan dandi dalamnya termuat hak dan kewajiban, ketika hak itu sudah menjadi keharusan yang di peroleh, begitupun kewajiban adalah keharusan yang wajib dan harus di taati tanpakecuali, karena saling keterikatannya antara hak dan kewajiban itulah yang mendasarimengapa setiap kita menuntut hak, kita pun jangan sampai lalai terhadap kewajiban, dankewajiban sebagai pekerja pun telah terbagi kedalam tiga bagian penting, yaitu :-

Kewajiban ketaatan, kewajiban ketaatan adalah kewajiban yang dibebankan kepada pekerja / buruh untuk mematuhi segala peraturan yang telah di tetapkan atau telah disepakati oleh pekerja / serikat pekerja dengan pengusaha-

Kewajiban konfidensialitas, adalah merupakan salah satu bentuk kewajiban yang di berikan kepada pekerja, dalam artian pekerja mempunyai kewajiban dalam hal untukdapat menjaga rahasia perusahaan.-

Kewajiban loyalitas, Loyalitas pekerja terhadap organisasi memiliki makna kesediaan pekerja untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu denganmengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Kesedian pekerjauntuk mempertahankan diri bekerja dalam organisasi adalah hal yang penting dalammenunjang komitmen pekerja terhadap organisasi dimana mereka bekerja. Hal ini dapatdiupayakan bila pekerja merasakan adanya keamanan dan kepuasan didalam organisasitempat ia bergabung untuk bekerja.




TEMA 5 : PAHLAWANKU

Subtema 1: Perjuangan Para Pahlawan

Kompetensi Dasar KI-1 dan KI-2

1.2 Menghargai kebersamaan Dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakuike-salahan, meminta maaf dan member maaf sebagaimana dicontohkan tokoh penting yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila

Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah,sekolah, dan masyarakat
Indikator
• Menjelaskan pentingnya rasa persatuan di dalam kehidupan bermasyarakat
• Memberikan contoh sikap yang menunjukkan rasa persatuan
• Menceritakan pengalaman bergotong royong di lingkungan
Materi
1.      Persatuan dan kesatuan penting bagi bangsa Indonesia mengingat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk.
2.      Unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi pembentukan Nasionalisme Indonesia, di antaranya:
a.       persamaan asal keturunan bangsa (etnik);
b.       persamaan pola kebudayaan;
c.       persamaan tempat tinggal yang disebut tanah air;
d.       persamaan nasib kesejahteraannya; dan
e.       persamaan cita-cita sebagai kesadaran dari inspirasi kenangan masa silam.
3.      Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat Angkatan 1945 sebagai perwujudan keikhlasan di antaranya melalui:
a.       menentang dominasi asing dalam segala bentuknya;
b.      pengorbanan seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga;
c.       tahan derita dan tahan uji;
d.      kepahlawanan;
e.       persatuan dan kesatuan; dan
f.       percaya pada diri sendiri.
4.      Perilaku yang merugikan persatuan dan kesatuan, yaitu kemiskinan, kesenjangan sosial,keterbelakangan, ketergantungan, KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), pencemaran lingkungan hidup, dekadensi moral, apatisme dan ketidakpedulian sosial.
5.      Kesetiaan terhadap bangsa dan negara adalah keteguhan hati dan ketaatan terhadap tujuan dan cita-cita bangsa dan negaranya.
6.      Salah satu wujud kesetiaan bangsa Indonesia saat ini adalah kesetiaan mempertahankan dan mengembangkan kebersamaan dengan menegakkan nilai-nilai kesetiaan. Kesetiaan itu mencakup kesetiaan terhadap keutuhan bangsa Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, dan kesetiaan terhadap Tata Hukum Indonesia.
7.      Kesetiakawanan sosial adalah rasa solidaritas yang melandasi hubungan antar sesama warga masyarakat. Inti solidaritas adalah kesediaan untuk memahami dan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan orang lain.
8.      Sikap dan perilaku setia, serta rasa kesetiakawanan sosial perlu dikembangkan sejak dini, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan yang lebih luas.

Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Katanya berasal dari gotong =bekerja, royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesiaseperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen
Kompetensi Dasar:
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan arti bersatu dalam keberagaman
• Mempraktikkan kerja sama dengan teman dalam keberagaman di sekolah
Materi
Indonesia memiliki kebudayaan yang begitu banyak, bahkan Indonesia dinobatkan sebagai negara yang memiliki etnik dan budaya terbanyak di dunia dan hal ini menjadikan kebanggaan tersendiri buat bangsa Indonesia. dari sabang sampai merauke, Indonesia juga memliki bahasa daerah yang beragam, ada bahasa batak, jawa, sunda, melayu, dayak, bugis, maupun papua. dengan adanya keberagaman budaya dan bahasa inilah mencirikan Indonesia kaya akan kebudayaannya.

Description: indo
namun adanya keberagaman budaya tersebut menimbulkan suatu persoalan. dengan bahasa dan budaya yang berbeda-beda, kita seringkali tidak dapat memahami akan budaya masing-masing daerah yang akhirnya menyebabkan kesalahpahaman antarbudaya atau daerah. kerasnya watak orang Medan sering disalahartikan oleh kita semua bahwa orang batak itu galak, seram, dan menakutkan. padahal jauh  dari itu semua orang batak tidaklah demikian. mereka memiliki suara yang khas, yakni keras dan kasar. itu karena mereka memiliki jarak antar rumah yang cukup jauh sehingga mereka terbiasa untuk berbicara keras. ini menjadi pelajaran untuk kita semua akan pentingnya sikap toleransi antar budaya dengan memahami kebudayaan daerah tersebut sehingga kita pun akan hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain
mari sama-sama kita bangun keutuhan bangsa ini dengan memahami satu sama lain, memiliki sikap toleransi antar budaya dan agama, serta tidak adanya diskriminasi. bersatu dalam keberagaman membuat kita menjadi lebih kuat. sesuai semboyan Indonesia : “Bhinneka Tunggal Ika”, walau berbeda-beda tetapi tetap satu jua.


Description: bendera-indonesia


Kerjasama adalah suatu usaha antara orang perorangan atau kelompok manusia diantara kedua belah pihak untuk tujuan bersama sehingga mendapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik.


Subtema 2: Pahlawanku Kebangganku

Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.2 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar

Kompetensi Dasar KI- 3 dan KI- 4

3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

Indikator:
• Mengklasifikasi sikap yang memenuhi kewajiban sebagai pelajar
• Menjelaskan makna kewajiban sebagai pelajar
• Menceritakan pengalaman kewajiban mereka sebagai pelajar
Materi
-          sikap yang memenuhi kewajiban sebagai pelajar
Adab terhadap dirinya sendiri, yaitu :
hendaklah seorang pelajar tidak merasa ‘Ujub atau merasa hebat, merasa lebih, merasa tahu, lebih gagah atau cantik, lebih terhormat dari temannya atau orang lain dan lain sebagainya, hendaklah segala kehebatan, kelebihan, dan sebagainya dengan mengembalikan kehebatan, kelebihan tersebut merupakan, semata2 pemberian Allah SWT. seorang pelajar janganlah takabbur atau sombong, merasa lebih dari orang lain dengan menampakkannya (ujub lebih tersembunyi darpada sombong). Seorang pelajar hendaklah merendah diri, berkata benar atau jujur, hormat dan menajuhi sifat dan sikap yang jelek, kepercayaan atas ilmunya dengan melatakkan ilmunya pada tempatnya, menjawab masalah apabila ia mengetahui dan tidak berfatwa atau menjawab masalah, apabila belum mengetahui dan jangan malu mengatakan apabila belum mengetahuinya, menanyakan kepada yang lebih mengetahui atau ahlinya.

Adab Terhadap Guru (Muta’allim), yaitu :
Seorang pelajar, hendaklah mengakui bahwa guru tersebut adalah orang yang paling berjasa, karena dialah yang mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang membawa keselamatan hidup, baik di dunia dan di akhirat. Menghormati guru dengan sepenuh hati. Mendengarkan atau memperhatikan perkataannya, penjelasannya, nasehatnya. Duduklah dengan baik dihadapan seorang guru. Berdiri serta menghormat dengan kedatangannya. Janganlah memuji guru lain dihadapanya, karena boleh jadi menimbulkan sangka yang tidak baik dalam hati guru. Jangalah malu bertanya kepada guru jika belum mengerti. Taat terhadap perintah dan larangannya, agar supaya ilmu pengetahuan membawa berkah, kabahagian di dunia dan di akhirat.

Adab Terhadap Kawan atau Sesema Pelajar, yaitu :
Menghormati, kasih mengasihi terhadap mereka, janganlah menghina atau memperolok kepada kawan yang kurang pandai, janganlah senang atau gembira terhadap teman yang sedang dimarahi oleh guru yang akan membawa kepada permusuhan dan perkelahian.

Demikian bahasan atau kajian kali tantang adab-adab seorang pelajar, baik adab terhadap dirinya, guru dan teman-taman, semoga bermanfaat bagi kita pelajar, dan semoga apa yang kita pelajar mendapat berakah. Pada bahasan selanjutnya kita akan membahas Hak-hak Kedua Orang Tua (Huquuqu al-Waldayyin)

-          Secara umum kewajiban siswa dapat dijabarkan sebagai berikut.
1.     Kewajiban Belajar
Belajar merupakan tugas utama seorang pelajar. Siswa diwajibkan belajar dengan baik di dalam maupun di luar sekolah. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru termasuk juga kewajiban pelajar.
2.     Kewajiban Menjaga Nama Baik Sekolah
Menjaga nama baik sekolah baik di luar maupun di dalam sekolah merupakan perwujudan terhadap ketahanan sekolah beserta Wawasan Wiyata Mandala.
3.     Kewajiban Taat Tata Tertib
Aturan-aturan yang mengarahkan siswa bertingkah laku di sekolah merupakan tata tertib yang wajib ditaati oleh seluruh siswa. Dengan tata tertib diupayakan siswa memiliki kedisiplinan sehingga mampu menunjang dalam kehidupan bermasyarakatnya.
4.     Kewajiban Biaya Sekolah
BOS atau biaya operasional sekolah adalah biaya sekolah yang berasal dari pemerintah yang merupakan pendukung operasional kegiatan harian di sekolah agar sekolah dapat berjalan lancar. Biaya ini hanya untuk membantu meringankan biaya sekolah bukan berarti sekolah bebas ongkos atau gratis.
5.     Kewajiban Kerja Sama
Kerja sama antara sekolah dengan pihak masyarakat dalam hal ini wali murid wajib dilaksanakan untuk mendukung seluruh kegiatan sekolah. Kerja sama yang terjalin dengan baik akan mampu memecahkan setiap permasalahan yang ada.
Description: http://hlasrinkosgorobogor.files.wordpress.com/2008/10/responsibility.jpg?w=630Tanggungjawab mungkin bisa diartikan sebagai konsekuensi yang harus diterima atau dijalankan terhadap apa yang sudah dilakukan atau dijalani.  Kita sering mendengar kata “lepas tanggungjawab” artinya tidak mau mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan (lempar batu sembunyi tangan).  Ada tihal penting yang harus dipahami dan dijalankan oleh seorang siswa atau pelajar berkenaan dengan tanggungjawab.
1.  Tanggungjawab sebagai seorang pelajar/siswa
Setiap siswa harus menanamkan rasa tanggungjawab pada diri masing-masing.  tanggungjawab siswa sebagai pelajar adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah.  Artinya setiap siswa wajib dan mutlak melaksanakan tanggungjawab tersebut tanpa terkecuali.  Tap kenyataannya banyak siswa yang merasa terbebani dengan kewajiban mereka sebagai pelajar.  siswa berangkat ke sekolah tidak lagi untuk tujuan belajar, akan tetapi dijadikan sebagai ajang untuk ketemu, kumpul dengan teman-teman, ngobrol dan lain sebagainya.  sementara tugas sejatinya untuk belajar dan menimba ilmu sudah bukan lagi menjadi pokok.  tapi ini realita dan potret siswa masa kini.  selalu menginginkan sesuatu tanpa bersusah payah.  menyerah sebelum berjuang, kalah sebelum bertanding.
2. Tanggungjawab sebagai seorang anak
Banyak siswa tidak menyadari atau menyadari tapi tidak mau melakukan penyadaran diri, bahwa orangtua tidak menginginkan banyak hal pada dirinya.  hanya satu yang diinginkan oleh orangtua yaitu anak saya bisa bersekolah, belajar dengan baik dan kelak lulus mempunyai kehidupan lebih baik dari orangtuanya.  sekali lagi, hanya itu wahai para siswa tercinta.  Tidak kah kita pernah membayangkan, bagaimana orangtua membanting tulang mencari biaya untuk kita bersekolah.  tidak pernah terbersit sedikit-pun dalam benak mereka agar kalian mengganti apa yang sudah diberikan.  Tidak kah pernah kita pikirkan, bagaimana orangtua kita memutar otak untuk kita, tapi apa balasan yang kita berikan.  semuanya kita balas dengan kemalasan dan kebohongan.  kita malas bersekolah, berbohong ke sekolah tapi tidak sampai.  sekali lagi inilah potret siswa masa kini (walaupun tidak semua)
3.  Tanggungjawab sebagai seorang hamba
Sudahkah kita menjalankan kewajiban kita sebagai orang yang beragama.  Banyak diantara kita yang mampu secara akademis, tercukupi dari segi materi tapi jiwanya kosong karena tidak tersentuh oleh nilai-nilai ibadah.  Untukmu para siswa, jalankan kewajiban sebagai umat, jangan banyak meminta tapi mengabaikan tugasmu sebagai seorang hamba.  Kita mendekatkan diri pada-Nya manakala kita berada pada kondisi terjepit dalam kehidupan.  Bayangkan betapa indahnya hidup kita seandainya ketiga tanggungjawab ini seiring sejalan atau saling terintegrasi.  Insya Allah akan terbentuk siswa-siswa yang cerdas akademik dan pribadi yang sholeh sehingga pada akhirnya akan lahir generasi penerus yang membanggakan.


Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator:
• Menjelaskan kewajiban pada saat upacara bendera
• Menjelaskan pentingnya melaksanakan kewajiban upacara
• Menceritakan pengalamannya melakukan tugas dalam upacara bendera
Materi
KEWAJIBAN DAN HAL-HAL YANG MUNGKIN TERJADI SEWAKTU UPACARA BENDERA DILAKSANAKAN
1. Kewajiban pada waktu dilaksanakan upacara bendera di sekolah semua guru, siswa, staff yang berada dihalaman sekolah yang kebetulan tidak mengikuti upacara pengibaran/penurunan bendera mereka diwajibkan mengambil sikap sempurna mengarah kearah bendera dan memberikan penghormatan.
2. Gangguan pada saat upacara bendera
· Kerekan macet
Upacara berjalan terus dan setelah selesai kerekan dibetulkan.
· Tali kerekan putus
Kelompok pengibar bendera berusaha menangkap bendera tegak lurus sampai upacara selesai kemudian bendera dilipat sesuai ketentuan untuk disimpan.
· Tiang bendera roboh
Kelompok pengibar bendera berusaha menegakkan/menangkap tiang bendera yang roboh bila tidak mungkin dipertahankan laksanakan seperti pada sebelumnya.
Bendera terbalik
a. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar namun membentangkannya salah, maka cukup dengan menukar tegangan/menarik bendera.
b. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah, maka petugas segera memperbaiki bendera mulai dari melipat hingga merentangkan kembali bendera.
· Cuaca buruk/hujan
Apabila sebelum dilaksanakan upacara, cuaca buruk/hujan maka upacara penaikan bendera dibatalkan. Tetapi apabila sudah dilaksanakan upacara, cuaca buruk/hujan maka upacara tetap dilaksanakan sampai bendera berada dipuncak dan lagu selesai dinyanyikan.
Apa Pentingnya Upacara Bendera Hari Seni

UPACARA BENDERA
(SEBUAH FORMALITAS TANPA ROH)

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdBFZ6-x3OfGCRhlPLLTDkyafXOiwaLb6NsreSvWs9FZAPH7A5VRGkoZ_hVII80gWezOyvEGjvAKL3fP3A-Wz2y-pDYiPlbaTwYnlV1n-TzCQ_lQ_p6mEuyqgFG6fsDhcMlrdMgdal_WG7/s200/up+bendera.jpg



Bendera merupakan salah satu identitas bangsa. Di balik  wujudnya sebagai benda mati, tesirat sebuah kisah bagaimana perjuangan para pahlawan dalam merebut dan memerdekakan  sebuah negara. Pertumpahan darah dan air mata mengisi perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan sebuah bendera, merah putih. Melalui upacara bendera yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, di situlah penghargaan atas perjuangan para pahlawan terhadap bangsa ini. Ironisnya upacara bendera saat ini cenderung hanya sebagai formalitas dan rutinitas semata tanpa menyentuh makna dan tujuan upacara itu sendiri.
Begitu berartinya bendera bagi suatu bangsa sehingga pahlawan rela mengorbankan jiwa raga untuknya. Untuk itu penghormatan pada bendera sebagai suatu kewajiban setiap warga negaranya, terutama para pelajar yang sedang mengalami pembentukan karakter bangsa. Karakter yang diharapkan dapat terbentuk melalui upacara bendera salah satunya adalah karakter nasionalisme sebagai perwujudan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air.
Sayangnya, kenyataan yang terjadi ternyata sangat berlawanan. Upacara kini justru dianggap sebagai sesatu yang kurang penting, sekedar formalitas saja. Hal ini ditunjukan dengan sikap-sikap yang tidak mencerminkan sikap nasionalisme. Misalnya ketika penghormatan kepada bendera Merah-Putih, ada siswa yang hormat tetapi tidak sesuai dengan sikap sempurna, ada pula siswa yang bebicara saat pembacaan Undang-Undang Dasar, bahkan ada yang berpandangan menghormati bendera adalah perbuatan terlarang atau haram.
Ada indikasi menurunnya rasa nasionalisme di kalangan pelajar. Hal ini sangat memprihatikan. Bagaimana tidak, pemuda merupakan penerus bangsa seharusnya mempunyai semangat nasionalisme yang tinggi. Mereka yang seharusnya mempersiapkan diri untuk membangun negara ini agar lebih maju, justru terjebak pada tawuran antar pelajar, antar mahasiswa, narkoba dan sebagainya.
Sebenarnya upacara bendera merupakan ritual, hanya saja ritual ini dilakukan untuk melakukan penghormatan pada negara. Ritual umumnya mempunyai nilai-nilai sakral tertentu, seperti ritual keagamaan, ritual perkawinan, ritual sedekah bumi dan sebagainya. Adanya unsur-unsur sakral tersebut menjadikan ritual dapat berjalan khitmad, tertib, bahkan memunculkan rasa takut untuk melanggar aturan. Namun, nilai sakral ini kini tak lagi dimiliki oleh upacara bendera sehingga orang banyak meremehkannya.

Dalam Upacara kita mengenal dan harus memahami perangkat apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan kepentingan dan tujuan acara Upacara tersebut. Antara lain terdiri atas :
1.      Perangkat Upacara Bender  
 a. Pembina Upacara, Pengatur Upacara
 b. Pemimpin UpacarA
 c. Pemandu Acara
 d. Pembaca Doa
 e. Pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945
 f. Pembaca Naskah Janji Siswa
 g. Pemimpin Lagu (dirigen)
 h. Pendamping Pembina Upacara
 i. Pengibar bendera (3 orang)
 j. Pemimpin Kelompok Paduan Suara
k. Pemimpin Kelompok Peserta Upacara
l. Kelompok Paduan Suara
m. Kelompok-kelompok Peserta Upacara
2.   Perlengkapan Upacara Bendera 
1.      Tiang Bendera lengkap dengan talinya
2.      Bendera Merah Putih
3.      Naskah Pembukaan UUD 1945
4.      Naskah Pancasila
5.      Naskah Susunan Acara
6.      Pengeras Suara
7.      Tanda-tanda Penjuru untuk barisan
8.      Tugas Pejabat Upacara dan Petugas Upacara
3. Untuk melakukan upacara harus ditentukan pejabat-pejabat upacara dan para petugas yang membantu kelancaran upacara. Karena pengertian inilah UPACARA adalah UPA = Rangkaian dan CARA= Tindakan/gerakan, maka upacara berarti Tindakan dan gerakan yang dirangkai serta ditata dengan tertib dan disiplin.
Para pejabat dan petugas harus mengetahui dengan pasti apa peran dan tugasnya dalam upacara. Tanggung jawab masing-masing pejabat/petugas dari kerjasama yang terpadu diantara mereka akan menhasilkan upacara yang lancer, tertib, khidmat, dan mengena sasaran.
PEMBINA UPACARA (dalam TUM : Inspektur Upacara)
Pembina Upacara adalah pejabat dalam upacara yang kepadanya disampaikan penghormatan yang tertinggi oleh peserta yang hadir mengikuti atau melakukan upacara.
Tugas Pokok :
Mensahkan upacara serta melakukan ketentuan dalam rencana pelaksanaan dengan mengingat keadaan, peserta dan tempat upacara.
  1. Menerima laporan Pengatur Upacara sebelum upacara dimulai.
  2. Menerima penghormatan dari peserta upacara
  3. Menerima laporan Pemimpin Upacara
  4. Memberi aba-aba penghormatan kepada Sang Merah Putih (bila dikehendaki)
  5. Memimpin Mengheningkan Cipta
  6. Membacakan teks Pancasila yang diulang oleh seluruh peserta upacara
  7. Menyampaikan Amanat
  8. Dapat melimpahkan sebagai tugasnya kepada Pemimpin Upacara
  9. Penanggungjawab terakhir pelaksanaan upacara

PEMIMPIN UPACARA (dalam TUM : Komandan Upacara)
Pemimpin upacara adalah pejabat bertugas memimpim peserta upacara dengan jalan memberikan aba-aba. Tugas Pokok :
menyiapkan dan mengatur peserta upacara
  1. menerima penghormatan dari Pemimpin Kelompok peserta upacara
  2. menerima laporan dari Pemimpin kelompok peserta upacara
  3.  memimpin dan memberikan aba-aba penghormatan dari peserta kepada Pembina upacara
  4.  menyampaikan laporan keadaan/kekuatan peserta upacara
  5. menerima pelimpahan wewenang yang diberikan dari Pembina upacara
  6. bertanggung jawab kepada Pembina upacara dan kepada atasan yang memberikan perintah dalam hal kesiapan dan tertibnya upacara
  7. membubarkan peserta upacara bila acara selesai
PENGATUR UPACARA (dalam TUM : Perwira Upacara)
Pengatur upacara adalah pejabat yang bertugas menyiapkan rencana acara upacara (secara tertulis) serta segala sesuatunya yang bertalian dengan pelaksanaan upacara baik perlengkapan maupun petugas-petugasnya.
Tugas Pokok :
  1. mengajukan rencana urutan acara upacara kepada Pembina upacara untuk memperoleh pengesahannya dan persetujuannya
  2. menentukan/menunjuk petugas-petugas pelaksanaan upacara
  3. menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan upacara
  4. memeriksa, mengatur serta mengendalikan jalannya upacara
  5. melapor atau memberikan informasi kepada Pembina upacara tentang segala sesuatunya sesaat sebelum upacara dimulai
  6. bertanggung jawab terhadap jalannya upacara kepada Pembina upacara

PEMANDU ACARA (dalam TUM : Protokol)
Pemandu acara adalah pejabat yang membacakan urutan acara upacara
Tugas Pokok :
  1. membantu pengatur upacara dalam hal membacakan acara demi acara sesuai urutan dan saat-saat yang telah ditentukan
  2. Dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kemampuan para petugas pelaksanan
  3. mengetahui dengan tepat siapa-siapa petugas pelaksana
  4. bertanggung jawab kepada pengatur upacara













TEMA 7: CITA-CITAKU

Subtema 1: Aku dan Cita-Citaku
Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.2 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar

Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.1 Memahami makna dan keterkaiatan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
3.3 Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan masyarakat
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat

Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami makna dan keterkaiatan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh.
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh.
Indikator:
Menjelaskan arti dan makna simbol-simbol sila dalam Pancasila.
Mengidentifikasi pengamalan salah satu sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat.
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
Indikator:
• Mendeskripsikan salah satu hak yang seharusnya didapat sebagai warga negara
• Mendeskripsikan salah satu kewajiban yang seharusnya dilakukan sebagai warga negara untuk melestarikan alam

Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator:
Menjelaskan aturan-aturan yangharus dijalankan saat kegiatan percobaan.
Mengikuti aturan percobaan.

Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
3.3 Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkunganrumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator:
Menuliskan kewajiban sebagai seorang pelajar
Membuat rencana untukmelaksanakan kewajiban sebagai pelajar
Menjelaskan manfaat kerja samadengan teman
Mengaplikasikan konsep kerja Sama

Makna lima sila dalam Pancasila akan dijelaskan pada artikel ini. Pancasila terdiri atas lima asas moral yang relevan menjadi dasar negara RI. Dalam kedudukannya sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa:
Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda keyakinan.
Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain,  ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.
Makna lima sila dalam Pancasila untuk sila Ketiga, Persatuan Indonesia;  menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara.
Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan;  mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing.
Makna lima sila dalam Pancasila untuk sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
Etika Politik Kenegaraan
Dalam kedudukannya sebagai etika politik kenegaraan, ditegaskan bahwa makna lima sila dalam Pancasila:
Sila pertama, negara wajib:
(1)  Menjamin kemerdekaan setiap warga negara tanpa diskriminasi untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya dengan menciptakan suasana yang baik.
(2)  Memajukan toleransi dan kerukunan agama
(3)  Menjalankan tugasnya untuk meningkatkan kesejahteraan umum sebagai tanggung jawab yang suci.
Sila Kedua, mewajibkan:
(1)  Negara untuk mengakui dan memperlakukan semua warga sebagai manusia yang dikaruniai martabat mulia dan hak-hak serta kewajiban kewajiban asasi
(2)  Semua bangsa sebagai warga dunia bersama-sama membangun di dunia baru yang lebih baik berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Sila ketiga mewajibkan negara untuk membela dan mengembangkan Indonesia sebagai suatu negara yang bersatu, memiliki solidaritas yang tinggi dan hidup rukun, membina dan menjunjung tinggi kebudayaan dan kepribadian nasional, serta memperjuangkan kepentingan nasional.
Sila keempat mewajibkan negara untuk mengakui dan menghargai kedaulatan rakyat serta mengusahakan agar rakyat melaksanakan kedaulatannya secara demokratis tanpa diskriminasi melalui wakil-wakilnya. Negara wajib mendengarkan suara rakyat dan memperjuangkan kepentingan seluruh rakyat.
Sila Kelima mewajibkan negara untuk:
(1)  Mengikutsertakan seluruh rakyat dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
Membagi beban dan hasil usaha bersama secara proporsional di antara semua warha negara dengan memperhatikan secara khusus mereka yang lemah kedudukannya agar tidak terjadi ketidakadilan serta kewenang-wenangan dari pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.
Semoga tulisan ini bermanfaat agar kita paham mengenai makna lima sila dalam Pancasila. (DP)

Kewajiban Warga Negara Melestarikan dan Menjaga Lingkungan

Setiap Warga Negara Indonesia (WNI) berhak dan wajib ikut serta dalam melestarikan dan menjaga lingkungan hidupnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di Indonesia agar mampu menunjang segala keperluan yang dibutuhkan untuk mensejahterakan Indonesia.
Sebagai manusia yang tinggal di bumi, kita dituntut untuk melestarikan dan menjaga bumi agar tetap lestari. Karena bumi lingkungan kita merupakan penunjang kehidupan kita di dunia ini. Sehingga menjaga dan melestarikan lingkungan hidup kita juga berarti mempertahankan dan melindungi kehidupan. Dan apalagi kalau kita mampu memanfaatkan lingkungan kita untuk keperluan perekonomian.

Dunia perekonomian dengan lingkungan saat ini sangatlah erat hubungannya. Setiap orang di zaman modern ini mampu melaksanakan kegiatan perekonomian dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya karena dengan memafaatkan lingkungan sekitar saja dapat memberikan rezeki untuk sang pelaku.
Berdasarkan Pasal 33 ayat 4 UUD 1945 yang berbunyi : “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.”  tersebut berarti bahwa kegiatan perekonomian harus dilaksanakan dengan berwawasan lingkungan.
Lingkungan sekitar kita ini mampu dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian. Sehingga memungkinkan untuk menghasilakan rezeki bila diolah dengan benar. Sebagai contoh lahan-lahan kosong disekitar kita dapat dimanfaatkan untuk berkebun atau bertani dan hasilnya dapat dijual dengan harga pantas. Hal ini juga turut melestarikan lingkungan. Contoh lain disekitar kita yaitu pemanfaatan lingkungan untuk perikanan, seperti empang dan kolam-kolam. Bahkan di suatu daerah, limbah dari kolam dialirkan ke sawah untuk keperluan pertanian. Kedua hal itu sangat bermanfaat dan sangat berpotensi di bidang perekonomian.
Namun jika pemanfaatan lingkungan dilakukan dengan salah dan tidak berwawasan lingkungan seperti yang dijelaskan di dalam pasal 33 ayat 4 UUD 1945 maka akan menyebabkan kerusakan dan kerugian. Hal ini juga menunjukkan bahkan dunia perekonomian erat hubungannya dengan lingkungan hidup.
Salah satu kerugian yang diperoleh jika salah dalam mengolah lingkungan yaitu adalah polusi. Pemanfaatan suatu lingkungan untuk tempat pembuangan sampah jika tidak diolah dengan baik, hanya akan menimbulkan polusi. Akan tetapi jika satu kerugian ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian yang menguntungkan pasti akan berdampak positif bagi lingkungan dan perekonomian. Contohnya pemanfaatan limbah plastic untuk di daur ulang agar tidak mencemari lingkungan, pemanfaatn limbah organic untuk pembuatan pupuk organic yang berguna bagi dunia pertanian, dll. Sebagai contoh lain, lingkungan kita juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatn taman-taman hijau yang penuh dengan tumbuhan hijau yang dapat membantu mencegah global warming atau pembuatan botanical garden yang sangat bermanfaat bagi lingkungan dan perekonomian. Hal-hal tersebut jika ditekuni dengan sungguh-sungguh akan membantu terselenggarakannya perekonomian nasional di Indonesia.
Jadi, lingkungan tempat tinggal kita ini sangatlah erat hubungannya dengan perekonomian. Bila kita mampu memafaatkan lingkungan sekitar, kita dapat membantu terselenggarakannya perekonomian nasional yang berwawasan lingkungan sesuai dengan Pasal 33 ayat 4 UUD 1945. Kesimpulannya bila kita tekun, ulet, bersungguh-sungguh menjaga dan melestarikan lingkungan, kita dapat memanfaatkannya untuk menunjang kehidupan kita di bumi ini.



Subtema 2: Hebatnya Cita-citaku

Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dilingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.2 Menunjukkan perilaku yang sesuaidengan hak dan kewajiban di rumah, sekolah dan masyarakat sekitar

Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
3.3 Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan masyarakat
4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat

Kompetensi Dasar:
3.4 Memahami arti bersatu dalamkeberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakat.
4.5 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Indikator:
Menjelaskan keberagaman citacita serta manfaatnya.

Arti dan Manfaat Sebuah Cita-cita

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-GOOUqBchsAuvsuhlLMt05ICnwBiDrQ9MO_DDgc_2Rbe29tmTAOW8zsP4JyWbqD_mTsTR21uinrumPeT8I9twiKAxG22E2W5wv_yG3sp4f7us-3F16hhxRegRigZlwCRwSWGXGRMbUZc/s200/cita-cita.jpgHibur Dunia : Saya teringat beberapa pesan dari guru SD, beliau berpesan "Gantungkan cita-citamu setinggi langit" dan "Kejarlah cita-citamu sampai ke negeri Cina". Saat itu umur saya masih delapan tahun, saya tidak mengerti apa itu cita-cita, dan untuk apa cita-cita itu dikejar. Kadang saya bertanya, kenapa sih orang-orang dewasa itu selalu menanyakan, "Rief, Nanti kalo udah besar kamu mau jadi apa?".
Saya dengan polos menjawab "Jadi Pilot", Padahal saya tidak tahu apa itu pilot dan seperti apa jadi seorang pilot. Yang saya tahu pilot itu yang menyetir pesawat terbang. 

Tahukah Anda alasan kenapa guru dan orang-orang dewasa selalu membahas tentang cita-cita kepada anaknya?. Sebenarnya dibalik kata cita-cita tersirat makna dan tujuan yang sangat berharga. Mereka bermaksud untuk membangun mental, niat, dan arah/tujuan sang anak. Sekarang saya menyadari bahwa dengan memiliki cita-cita dan keinginan yang kuat, alam bawah sadar kita akan terus menuntun untuk berjalan ke arah cita-cita tersebut dan membantu kita melawan segala hambatan yang menghadang. 

Memang menjadi suatu keharusan orang tua atau guru untuk membangun cita-cita sang anak sejak dini. Jangan lupa, orang tua juga harus mampu menyeseuaikan bakat dan minat anak agar dia senang mengejar cita-citanya. Dan yang terpenting, Anda sebagai orang tua juga harus mampu menjelaskan apa cita-cita itu kepada anak Anda.

Secara garis besar, manfaat mempunyai cita-cita yang kuat sejak dini adalah :

Hidup mempunyai jalan atau arah yang jelas

Hal ini sudah jelas, dengan mempunyai cita-cita, sang anak akan tahu kemana arah hidup yang akan dia jalani, dan dia pun tahu tujuan dia belajar, menuntut ilmu, bersekolah, dan segala macamnya. Tujuannya yaitu mengejar cita-cita dan berusaha sekuat mungkin untuk mengejar cita-cita tersebut. Dan jika suatu saat nanti ada hal yang mengalihkan pikirannya dan bisa membawanya keluar dari jalur cita-cita, disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menuntun anak kembali ke jalur yang seharusnya.

Mental dan niat semakin terasah

Dengan adanya cita-cita yang kuat, mental untuk melawan segala hambatan akan terasah, misalnya melawan rasa malas, kantuk, dan godaan bermain Game akan teratasi. Hal ini biasa melanda anak SMP atau sederajat, tapi ini akan mudah teratasi jika anak sudah tahu bahwa semua itu hanya akan menghambat niatnya mengejar cita-cita.

Terus Belajar dan Berlatih

Cita-cita menjadi sebuah tujuan anak yang harus dia kejar. Seiring dengan adanya cita-cita yang kuat tersebut, anak akan berusaha meningkatkan kemampuannya agar cita-citanya bisa tercapai. Yaitu dengan belajar dan berlatih segala hal yang menunjung cita-cita tersebut. Misalnya anak ingin menjadi seorang dokter, berarti dia harus banyak belajar biologi dan pelajaran IPA lainnya hingga benar-benar menguasai.


Itulah beberapa hal yang bisa saya bagikan, artikel ini saya buat berdasarkan pengalaman belaka. Saat ini saya menyadari bahwa, dengan mempunyai cita-cita yang kuat, kita akan tahu arah jalan hidup kita dan berusaha menghindari segala godaan yang bisa merusak jalannya. Dan dengan itu, kita akan menjadi orang yang sukses, walau nantinya tidak sesuai dengan cita-cita yang kita idamkan semaca kecil dulu.


Sama halnya dengan saya, semasa kecil saya mengindamkan jadi pilot yang kemudian bercita-cita menjadi dokter, namun akhirnya saya menjadi seorang pengawal keuanganan Negara. Tapi itu tidak buruk, karena meraih pekerjaan seperti itu merupakan sebuah kesuksesan yang luar biasa buat saya. Semoga hal ini juga bermanfaat buat Anda dan kesuksesan anak Anda kelak. Terima kasih.

elakukan kegiatan kerja sama serta merefleksi sikap dalam kegiatan belajar.


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Cari Blog Ini